Determinan Gangguan Fungsi Paru Pekerja Terpapar Silika : Systematic Review
Abstrak Latar Belakang: Penyakit paru obstruktif kronik menempati urutan ketiga penyebab kematian di dunia. Setidaknya sekitar 10-20% kasus penyakit paru obstuktif kronik ditemukan di lingkungan kerja. Salah satu penyebab gangguan pada fungsi paru pekerja adalah karena inhalasi debu silika.Tujuan: Mengindentifikasi determinan terjadinya gangguan fungsi paru pada pekerja terpapar debu silika.Metode Penelitian: Systematic review kuantitatif melalaui studi meta analisis dengan hasil pencarian awal artikel sesuai judul dan abstrak adalah 44 artikel dan dilakukan eliminasi menggunakan kriteria inklusi menghasilkan 20 artikel. Tahun publikasi artikel yaitu 2007-2020 dan teindeks Portal Garuda Dikti, SINTA, DOAJ dan Scopus. Hasil: Jumlah sampel penelitian hasil gabungan 20 artikel adalah 2.561 pekerja dan 31% dari sampel mengalami gangguan fungsi paru. Nilai p pada variabel bebas antara lain yaitu umur p=0,001, jenis kelamin p=0,854, status gizi p= 0,037, kadar debu terhirup p= 0,007, masa kerja p=0,000, lama paparan p=0,027, riwayat penyakit paru p= 0,101, kebiasaan olahraga p= 0,098, penggunaan APD p= 0,004, dan kebiasaan merokok p=0,022.Kesimpulan: Variabel sebagai determinan dengan risiko terbesar terhadap terjadinya gangguan fungsi paru adalah faktor individu kebiasaan merokok dan faktor lingkungan pekerjaan masa kerja.