scholarly journals Pengembangan Perangkat Pembelajaran Materi SPLTV Berbasis Model Problem Based Learning Kelas X SMA/MA

2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 133-146
Author(s):  
Muhammad Rizky Pinem ◽  
Maimunah Maimunah ◽  
Titi Solfitri

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih terbatasnya perangkat pembelajaran matematika buatan guru yang sesuai dengan Kurikulum 2013 dan memperhatikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Kemudian sumber belajar siswa yang digunakan adalah hanya buku paket yang berasal dari pemerintah yang menyebabkan siswa menjadi kurang aktif dan mandiri dalam memahami materi dan menyelesaikan permasalahan. Oleh karena itu dibutuhkan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP, dan LAS pada materi SPLTV berbasis model Problem Based Learning dapat memfasilitasi kemampuan pemecahan masalah matematis kelas X SMA/MA. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengacu pada model 4-D. Model 4-D dikembangkan oleh Thiagarajan yang meliputi kegiatan define (pendefinisian), design (perancangan), development (pengembangan), dan disseminate (penyebarluasan). Berdasarkan data hasil validasi oleh validator terhadap silabus, RPP, dan LAS diperoleh skor rata-rata secara berurut yaitu 3,90, 3,89, dan 3,80 dan dikategorikan sangat valid. Berdasarkan data hasil angket respon siswa diperoleh skor rata-rata yaitu 3,62 dan dikategorikan sangat praktis.

Author(s):  
Anton Purwanto

ABSTRACTThis research aims to produce learning instrument of social science oriented model of problem based learning aided of video media and can improve student learning outcomes fourth grade of elementary school.  Planning phase was aimed to develop instruments with 4-D Model by Thiagarajan (1974) which is reduced into 3-D (define, design, and develop). Action phase is learning process in the classroom using one-group pretest-posttest design. The results showed that the develop instruments fit for use because it has met the criteria of a valid, practical, and effective. Valid seen from the validity of the content of the lesson plan, student teaching materials, students worksheet, media, and learning outcome test with an average value of 3,19 has a good category, student teaching materials legibility and students worksheet respectively 82,5% had both categories, the sensitivity of items categorized as sensitive. Practical implementation of learning can be seen from the percentage of 91,04% has a very good category, the problems encountered uring the learning can be overcome. Effective learning is seen from the increased activity of students in each meeting, student responses 90,83% have a very good category. Student learning outcomes increased with N-gain average of 0,65 is considered a moderate increase. Based on the research results can be concluded that the application of the model of Problem Based Learning aided video media can improve student learning outcomes and the development of the Sosial Science oriented learning model of Problem Based Learning aided video media fit for use in the learning process because it has met the criteria of a valid, practical, and effective.  Keywords: Learning Instrumen, Problem Based Learning. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran IPS berorientasi model Problem Based Learning berbantuan media video yang layak dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu tahap persiapan yang bertujuan mengembangkan perangkat mengikuti rancangan 4-D model dari Thiagarajan (1974) yang direduksi menjadi 3-D (define, design, and develop). Dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan pembelajaran di kelas menggunakan rancangan one group pretes-posttest design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat yang dikembangkan layak digunakan karena telah memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif. Valid terlihat dari validitas isi RPP, BAS, LKS, media, dan THB rata-rata 3,19 berkategori baik; keterbacaan BAS dan LKS masing-masing sebesar 82,5% berkategori baik: sensitivitas butir soal dikategorikan peka. Praktis terlihat dari persentase keterlaksanaan pembelajaran 91,04% kategori sangat baik; kendala-kendala yang ditemui selama pembelajaran dapat diatasi. Efektif terlihat dari peningkatan aktivitas siswa dalam setiap pertemuan; respon siswa 90,83% kategori sangat baik. Hasil belajar siswa meningkat dengan N-gain rata-rata 0,65 dikategorikan peningkatan sedang. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model Problem Based Learning berbantuan media video dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan perangkat pembelajaran IPS berorientasi model Problem Based Learning berbantuan media video layak digunakan dalam proses pembelajaran karena telah memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif. Kata Kunci: Perangkat pembelajaran, Problem Based Learning.


2017 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 802
Author(s):  
Sulardi Sulardi ◽  
Mohamad Nur ◽  
Wahono Widodo

This developmental research aims to produce physics learning device using qualified Problem Based Learning model (PBL) (validity, practicality, and effectiveness) to practice students's critical thinking skills in the subject of rotational dynamics and the weight of the object point. This research was implemented into stages, namely device development using the 4-D model of Thiagarajan (1974) and learning device implementation for 4 meetings with 25 students of eleventh grade of the State senior high school 1 Muara Lawa, in the second semester the academic year 2014/2015 by using one group pretest-posttest design the results of the research was analyzed by using descriptive analysis techniques. The obtained data: validator assessment of the lesson plan (RPP), student’s worksheet (LKS), Student’s Books, and assessment sheets with valid category. Student’s worksheet assessment and student’s book also have a high degree of readability. Lesson plan feasibility with the score of 4.04 is well performed category. Student learning outcomes (knowledge, critical thinking skills, psychomotor skills and attitudes) is classically completed. All students got critical thinking improvement: 16% (not skillful-less skillfull), 48% (not skillful-skillful), 36% (not skillful-very skillful). Based on the observation 65% of the learning was student’s activity. The students responded the learning activities of PBL models positively.The research shows that the physics learning device using problem based learning model is valid, practical, and effective to train the students' critical thinking skills. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran fisika model Problem Based Learning (PBL) yang berkualitas (validitas, kepraktisan, dan keefektifan) untuk melatih keterampilan berpikir kritis siswa pada materi dinamika rotasi benda tegar dan titik berat benda. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu pengembangan perangkat mengikuti rancangan 4-D model dari Thiagarajan (1974) dan dilanjutkan dengan tahap implementasi perangkat pembelajaran sebanyak 4 pertemuan terhadap 25 siswa kelas XI-IPA di SMA Negeri 1 Muara Lawa semester genap tahun pelajaran 2014/2015 dengan menggunakan rancangan one group pretest-posttest design sedangkan hasil penelitian dianalisis dengan teknik analisis deskriptif. Data hasil penelitian diperoleh: penilaian validator terhadap RPP, LKS, Buku Siswa, dan lembar penilaian dengan kategori valid. LKS dan Buku siswa juga memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi. Penilaian keterlaksanaan RPP dengan skor 4,04 berkategori terlaksana dengan baik. Hasil belajar siswa (pengetahuan, keterampilan berpikir kritis, keterampilan psikomotor dan sikap) secara klasikal tuntas. Semua siswa mengalami peningkatan keterampilan berpikir kritis: 16% (tidak terampil-kurang terampil), 48% (tidak terampil-terampil), 36% (tidak terampil-sangat terampil). Hasil pengamatan sebesar 65% dari pembelajaran adalah aktivitas siswa. Siswa memberikan respon yang positif terhadap kegiatan pembelajaran model PBL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran fisika dengan model PBL telah valid, praktis, dan efektif untuk melatih keterampilan berpikir kritis siswa.


SIGMA TEKNIKA ◽  
2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 57
Author(s):  
Zaenal Arifin

Berdasarkan penelitian ini tentang perlunya program pelatihan kewirausahaan yang tepat Untuk UKM, terutama bagi UKM yang lagi merintis ushanya, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh serta mengembangkan yang tepat  program pelatihan kewirausahaan untuk meningkatkan kemampuan manajemen bisnis di kalangan UKM. Model pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah; 1) model pengembangan ilmu dan teknologi pelatihan untuk Kewirausahaan, 2) model Problem Based Learning (PBL) adalah salah satu pelatihan strategi berorientasi proses pengajaran dan pembelajaran kontekstual (CTL). Konsep pelatihan CTL membantu pelatih / instruktur / guru untuk menghubungkan materi dengan situasi dunia nyata dan juga mendorong para peserta menggunakan pengetahuan mereka untuk diterapkan dalam situasi kehidupan nyata mereka para anggota masyarakat. Dari hasil implementasi model pelatihan, dapat disimpulkan bahwa: 1) Pelatihan memadukan model Problem Based Learning (PBL) dan pengembangan sains dan program pelatihan teknologi untuk Kewirausahaan dapat diterapkan secara efektif dalam suatu program pelatihan kewirausahaan untuk UKM pemula, 2) Program ini berhasil mensinergikan materi / teori pelatihan untuk situasi dunia nyata; 3) Program  ini juga berfungsi untuk membangun kerja sama tim. Akhirnya, model ini berhasil menunjukkan efektivitasnya dengan tingkat kehadiran di 90%, serta kerja tim terbentuk dalam membuat inovatif, asli dan layak untuk menjadi mengimplementasikan proposal bisnis


2018 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 136
Author(s):  
Moh Syafi'i

Penelitian bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi perubahan lingkungan pada siswa kelas IV SD 1 Ngemplak Undaan Kudus Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, serta refleksi. Jenis data yang digunakan berupa data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian yang diperoleh berupa hasil tes dan non tes. Data hasil tes merupakan data hasil perolehan pretest, tes formatif pada tiap akhir siklus, sedangkan data hasil non tes merupakan data lembar pengamatan performansi guru, lembar pengamatan aktivitas siswa. Sumber data: guru, siswa, dan dokumentasi. Teknik pengambilan data meliputi teknik tes dan non tes. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada data awal 47,62%, pada siklus I 66,67 % sedangkan pada siklus II hasil belajar siswa 80,95 % mengalami kenaikan sebesar 12,21%.


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 378-386
Author(s):  
Selly Purwita Sari ◽  
Henny Dewi Koeswanti ◽  
Sri Giarti

Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis matematika melalui model Problem Based Learning pada kelas IV semester II. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi yang dilakukan dalam dua siklus pembelajaran. Setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan. Data diperoleh melalui teknik tes dan non tes. Adapun subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Mulyoharjo 05 Jepara sebanyak 23 siswa. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran matematika sebesar 73,8 % dengan kategori sangat kritis dan kritis pada siklus I, 100% siswa dengan kategori sangat kritis dan kritis pada siklus II. Meningkatnya keterampilan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran matematika berdampak pada peningkatan hasil belajar matematika sebesar 78,2 siswa tuntas pada siklus I dan 95,6 % siswa tuntas pada siklus II. Dengan demikian telah terbukti bahwa model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan mata pelajaran matematika


Author(s):  
Issaura Sherly Pamela ◽  
Muhammad Rusdi ◽  
Asrial Asrial

Innovation is needed in learning to make meaningful learning, so the student constructs their ownknowledge from the learning experience of learning process. One of the innovations is to integrate Problem Based Learning model. Problem Based Learning involves students to be active in every problem. Eleven problems type in Problem Based Learning that have different solving steps, due to every student different metacognition character potential and can change by given treatment. This research is a pre-experimental design: the pretest-posttest control and experimental group design with embedded experimental design. The metacognition character data were analyzed qualitaively, whereas the average grade data were analyzed quantitatively. The analysis of metacognition character shows the different metacognition characters and on learning process there is improvement of student achievement from 14% to 84.4%.


2021 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 316-321
Author(s):  
Daulat Nathanael Banjarnahor

The purpose of this study was to describe: 1) How to implement civic education and learning to develop a democratic attitude and learning participation; 2) How to design a civic education learning model based on controversial issues in the mass media to develop a democratic attitude and student learning participation; 3) Based on the public To what extent can the civic education learning model of media controversial issues develop democratic attitudes and student participation in learning? It is indeed necessary to consider adopting appropriate learning methods to improve and discover students’ understanding of the knowledge conveyed by the teacher. Learning model Problem-based learning or problem-based learning is a student-oriented or student-centered learning model. Problem-based learning models have methods to deal with real-life problems, and this learning emphasizes problem-solving investigation activities. This research is a scientific paper. When using a problem-based learning learning model, a descriptive qualitative research method with a phenomenological description type is used to describe the learning process extensively and deeply. By paying attention to and analyzing the focus of reality or field experience that occurs on the research object. The object of the study is the students of HKBP Nommensen Pematangsiantar University, and the standard of study is the students participating in the civic education seminar.


Author(s):  
Umi Supraptinah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Bagaimana penerapan model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika, (2) Sejauh mana penerapan model PBL dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika, dan (3) Seberapa besar model PBL dapat meningkatkan hasil belajar matematika. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII F Semester Genap SMP Negeri 1 Masaran tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan, yaitu mulai bulan Januari sampai dengan bulan Mei 2017. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus, dengan langkah-langkah setiap siklus terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Analisis data dilakukan dengan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian yang diperoleh adalah: (1) Model PBL dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika jika guru menguasai dan dapat menggunakannya dengan baik sesuai langkah-langkah: orientasi siswa pada masalah, mendiagnosis masalah, melakukan penyelidikan individu atau kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah, serta evaluasi, (2) Penerapan model PBL dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa sebesar 7,52% dari 55,64% pada akhir siklus I menjadi 63,16% pada akhir siklus II, (3) Penerapan model PBL dapat meningkatkan hasil belajar aspek pemahaman konsep, yaitu nilai rata-rata ulangan harian siswa meningkat 10,86% dari 73,76% pada akhir siklus I menjadi 84.62% pada akhir siklus II dan ketuntasan belajar siswa meningkat sebesar 22,58% dari 64,52% pada akhir siklus I meningkat menjadi 87,10% pada akhir siklus II.


2021 ◽  
Vol 4 (6) ◽  
pp. 502-507
Author(s):  
Lili Suryaningsih ◽  
Sandi Achmad Pratama

Pengembangan pembelajaran yang memanfaatkan model pembelajaran problem based learning. Model pembelajaran yang menekankan pada pengembangan keterampilan berpikir dan penyelesaian masalah. Model Pembelajaran PBL menerapkan pendekatan pemberian masalah autentik pada siswa. Pemberian masalah tersebut, siswa dapat mengumpulkan fakta, mengkonstruksi pengetahuan, menumbuh kembangkan keterampilan berpikir, melatih kemandirian, dan meningkatkan kepercayaan diri. Tahapan Problem Based Learning, yaitu (a) Mengidentifikasi masalah. (b) Mengumpulkan data. (c) Menganalisis data. (d) Memecahkan masalah berdasarkan data yang ada dan analisisnya. (e) Memilih cara untuk memecahkan masalah. (f) Merencanakan penerapan pemecahan masalah. (g) Melakukan ujicoba terhadap rancana yang ditetapkan, dan (h) Melakukan tindakan (action) untuk memecahkan masalah. Sesuai dengan tujuan PBL untuk menumbuhkan sikap ilmiah, dari beberapa bentuk PBL yang dikemukakan para ahli dalam pelaksanaan proses pembelajaran berbasis masalah, siswa dituntut untuk berpikir secara kritis dan ilmiah dalam melaksanakan setiap langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah. Untuk memberikan kebebasan kepada siswa untuk berkreasi, ilmiah langkah berpikir dengan mengumpulkan data dari hasil belajar, kemudian siswa dapat menginterpretasikan, menganalisis, dan akhirnya sampai pada kesimpulan. sehingga diharapkan siswa belajar prestasi akan meningkat. Penelitian ini mengembangkan perangkat pembelajaran yang meliputi: Buku teks, RPS, LKS serta instrumen untuk kemampuan berpikir kreatif siswa yang mengacu pada model 4-D (Define, Design, Mengembangkan, dan Deiseminasi). Berdasarkan hasil analisis deskriptif, Model Alat Pembelajaran Khusus matakuliah Filologi "Naskah Aksara" untuk Melatih Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dikategorikan “sangat baik”, ditunjuk oleh terpenuhnya enam kriteria  perangkat pembelajaran yang baik yang meliputi (a) Valid menurut validator, (b) Efektif atas kemampuan Peneliti/Dosen dalam mengelola pembelajaran, (c) Efektif bagi mahasiswa kegiatan dalam pembelajaran, (d) Positif terhadap respon siswa terhadap pembelajaran, (e) Valid, reliabel, dan peka terhadap THB, dan (f) tercapai ketuntasan belajar klasikal.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 19-28
Author(s):  
Maya Nurfitriyanti ◽  
Rita Rita Kusumawardani ◽  
Indah Lestari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan representasi matematis peserta didik yang memperoleh pembelajaran melalui model Problem Based Learning (PBL) dan model pembelajaran langsung. Kemampuan representasi matematis tersebut dianalisis dengan memperhatikan kemampuan penalaran matematis. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan populasi semua peserta didik Program Studi Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Indraprasta PGRI yang sedang menempuh mata kuliah Analisa Real pada semester genap tahun akademik 2018/2019. Sampel terdiri dari dua kelompok yang masing-masing terdiri dari 33 mahasiswa. Data pada penelitian ini dikumpulkan melalui metode tes. Analisis data dilakukan dengan analisis kovariansi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan representasi matematis antara peserta didik calon pendidik yang memperoleh pembelajaran melalui model PBL dan model pembelajaran langsung. Perbedaan kemampuan representasi matematis tersebut diperoleh dengan memperhatikan kemampuan penalaran matematis.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document