Distance Learning which is the impact of the COVID-19 pandemic is a necessity that must be carried out by all lecturers. Distance learning based on digital technology has a serious impact on senior lecturers over the age of 50 with limited digital knowledge and skills. The purpose of this study is to describe the adjustment of senior lecturers in distance learning which includes the absence of excessive emotions, the absence of psychological mechanisms, and feelings of personal frustration, rational judgment and self-direction, the ability to learn, the ability to use past experiences. past, and a realistic and objective attitude (Schneiders, 1999). Qualitative methods and phenomenological approaches with thematic analysis techniques are used in this study. Through telephone interviews and video calls with 4 senior lecturers who have worked for more than 30 years, it was obtained that senior lecturers were able to manage emotions calmly in the face of changing learning methods to distance learning due to the COVID-19 pandemic. Most of the lecturers take into consideration in overcoming difficulties, they also have a desire to learn new things and try to learn other online media platforms because the previous ones were deemed ineffective. The two lecturers carried out a psychological rationalization mechanism due to the difficulty in adjusting to the distance learning. All lecturers are not frustrated because there is no longer urgency to get certain achievements as lecturers at their age, all lecturers also say positive things about distance learning and state that blended learning can be used for the teaching process in the future. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang merupakan dampak dari pandemi COVID-19 menjadi sebuah keniscayaan yang harus dilakukan oleh semua dosen. PJJ yang berbasiskan teknologi digital membawa dampak yang cukup serius bagi dosen senior yang berusia diatas 50 tahun dengan pengetahuan dan keterampilan digitalnya terbatas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan penyesuaian diri dosen senior dalam pembelajaran jarak jauh yang meliputi ketiadaan emosi yang berlebihan, ketiadaan mekanisme psikologis, dan perasaan frustrasi pribadi, pertimbangan rasional dan kemampuan mengarahkan diri (self-direction), kemampuan untuk belajar, kemampuan menggunakan pengalaman masa lalu, dan sikap realistik dan objektif (Schneiders, 1999). Metode kualitatif dan pendekatan fenomenologis dengan teknik thematic analysis digunakan dalam penelitian ini. Melalui wawancara telepon dan video call terhadap 4 dosen senior yang sudah bekerja lebih dari 30 tahun, diperoleh gambaran bahwa para dosen senior mampu mengelola emosi dengan tenang dalam menghadapi perubahan metode pembelajaran menjadi PJJ akibat pandemi COVID-19. Sebagian besar dosen melakukan pertimbangan dalam mengatasi kesulitan, mereka juga memiliki keinginan untuk belajar hal baru dan mencoba mempelajari platform media online lainnya karena yang sebelumnya dirasa tidak efektif. Kedua dosen melakukan mekanisme psikologis rasionalisasi akibat kesulitan menyesuaikan dengan PJJ. Seluruh dosen tidak mengalami frustrasi karena tidak ada lagi urgensi untuk mendapatkan pencapaian tertentu sebagai dosen di usia mereka, seluruh dosen juga menyatakan hal yang positif terkait PJJ dan menyatakan bahwa blended learning dapat digunakan untuk proses pengajaran ke depannya.