Interval Waktu Pemeliharaan Berdasarkan Reliability Centered Maintanance (RCM) Pada Kinerja Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) Perusahaan Listrik Negara
The State Electricity Company (PLN) serves all Indonesian people from Sabang to Merauke with overhead lines and cable lines. The frequency of blackouts in an area due to disturbances in the channel. PLN seeks to suppress disturbances by carrying out maintenance, namely turning it off or without being extinguished. Medium Voltage Air Lines (SUTM) are more frequent disturbances. The worst damage happened to the conductors, Jumpers, and insulators. Damage will often occur if it is not predictable. In order to find out when damage occurs, a method based on Predictive Maintenance is used, namely maintenance based on historical disturbance data statistics. Predictive Maintenance can be realized by using Reliability Centered Maintenance (RCM). From the results of RCM calculations and statistical data on one PLN unit, there is a new value for predictive maintenance time intervals, for conductors maintenance schedule must be carried out every 2 days, Jumpers every 12 days, and isolators every 16 days before serious damage occurs and widespread blackout Perusahaan Listrik Negara (PLN) melayani seluruh masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke dengan saluran udara dan saluran kabel. Frekuensi terjadi pemadaman pada suatu wilayah karena adanya gangguan pada saluran tersebut. PLN berupaya untuk menekan gangguan dengan melakukan pemeliharaan, yaitu dipadamkan atau tanpa dipadamkan. Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) lebih sering terjadi gangguan. Kerusakan terparah ternyata terjadi pada konduktor, Jumper dan isolator. Kerusakan akan sering terjadi apabila tidak mampu diprediksi. Untuk dapat mengetahui kapan akan terjadi kerusakan digunakan metode berbasis Predictive Maintanance, yaitu pemeliharaan berdasarkan statistik data historis gangguan. Predictive Maintenance dapat terwujud dengan menggunakan Relliability Centered Maintanance (RCM). Dari hasil perhitungan RCM dan data statsik pada salah satu unit PLN, maka terdapat nilai baru intuk interval waktu pemeliharaan secara predictive, untuk konduktor harus dilakukan penjadwalan pemeliharaan setiap 2 hari, Jumper setiap 12 hari, dan Isolator setiap 16 hari sebelum terjadi kerusakan yang parah dan pemadaman meluas.