scholarly journals PENINGKATAN HASIL BELAJAR SUKUBANYAK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUIZ TEAM BERBANTUAN APLIKASI MAPLE

2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 166
Author(s):  
Andy Sapta

AbstrakTujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil belajar matematika pada materi suku banyak  melalui penerapan model pembelajaran quiz team berbantuan sofware maple dan model pembelajaran student teams achievement division berbantuan aplikasi maple.Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 B.P. Mandoge. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas eksperimen (model quiz team berbantuan aplikasi maple) dan satu kelas kontrol (model student teams achievement division berbantuan aplikasi maple). Tenik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik claster random sampling. Instrumen penelitian berupa tesuraian yang diberikan saat pretest dan postest. Dari data penelitian diperoleh thitung>ttabel (7,28> 1,99). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada materi suku banyak yang diajarkan melalui model pembelajaran quiz team berbantuan software maple lebih tinggi dari hasil belajar siswa pada materi yang diajarkan melalui model pembelajaran student teams achievement division berbantuan sofware maple. Kata kunci: quiz team, student teams achievement division, sukubanyak  

2017 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 447
Author(s):  
Iyay Robia Khoerudin ◽  
Neneng Titin ◽  
Eki Kiyamudin

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis surat dinas siswa kelas VIII di SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka, mengetahui kemampuan menulis surat dinas dengan menggunakan model pembelajaran STAD (Student Teams-Achievment Divisions) siswa kelas VIII di SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka, serta menjelaskan efektifitas model pembelajaran STAD (Student Teams-Achievment Divisions) untuk meningkatkan  pengajaran menulis surat dinas siswa Kelas VIII di SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan metode eksperimen Pre test-Post test Control Group Design, populasinya yaitu SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka tahun ajaran 2013/2014, sedangkan  sampelnya ditentukan melalui teknik simple random sampling yaitu kelas VIII G SMP Negeri 2 Panyingkiran sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII B SMP Negeri 1 Panyingkiran sebagai kelas kontrol. Instrumen pengumpulan data yang digunakan tes tertulis tes awal dan tes akhir, kuesioner, lembar observasi guru dan siswa, setelah data diperoleh maka dilakukan analisis data. Data kuesioner dan observasi dianalisis dalam bentuk uraian sedangkan data tes dianalisis dengan statistik dan di deskripsikan.Berdasarkan perhitungan statistik program SPSS 16.0 diperoleh hasil uji t pretes pada kedua kelas tersebut memiliki nilai t=5.429 derajat kebebasan (df)=n-1=38 nilai probability (sig 2-tailed) sebesar 0,000.  Hal ini berarti t hitung <0,005. Artinya 0,000<0,05, pada uji t ini bahwasanya pretes pada kedua kelas terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.  Apabila ditinjau dari segi rata-rata pretes eksperimen lebih efektif daripada kelas kontrol. Hal ini terbukti dari rata-ratanya pretes kelas eksperimen 64,8 kelas kontrol 62,3 selisih rata-rata 2,5. Sedangkan rata-rata postes kelas eksperimen 81,2 dan kelas kontrol 69 terjadi selisih postes 12,2.


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 34-42
Author(s):  
Mira Nuriyani ◽  
Eleonora dwi Wahyuningsih ◽  
Suwandono Suwandono

Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mendeskripsikan pembelajaran menggunakan model STAD melalui pemanfaatan alat peraga lebih efektif daripada pembelajaran secara ekspositori terhadap prestasi belajar matematika.  (2) Mendeskripsikan adanya perbedaan prestasi belajar matematika antara peserta didik yang diajar menggunakan model STAD melalui pemanfaatan alat peraga dengan peserta didik yang diajar secara ekspositori ditinjau dari gaya belajar. (3) Mendeskripsikan pembelajaran menggunakan model STAD melalui pemanfaatan alat peraga lebih efektif daripada pembelajaran secara ekspositori terhadap prestasi belajar matematika ditinjau dari gaya belajar visual. (4) Mendeskripsikan pembelajaran menggunakan model ekspositori lebih efektif daripada pembelajaran menggunakan model STAD melalui pemanfaatan alat peraga terhadap prestasi belajar matematika ditinjau dari gaya belajar auditorial. (5) Mendeskripsikan pembelajaran menggunakan model STAD melalui pemanfaatan alat peraga lebih efektif daripada pembelajaran secara ekspositori terhadap prestasi belajar matematika ditinjau dari gaya belajar kinestetik.Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Tarub tahun pelajaran 2016/2017 terdiri dari 9 kelas sebanyak 303 peserta didik. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposing sampling dilanjutkan dengan cluster random sampling. Sampel yang diambil sebanyak 2 kelas eksperimen, 2 kelas kontrol, dan 1 kelas uji coba.Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, angket, dan tes. Instrumen penelitian ini berupa angket gaya belajar dan tes prestasi. Analisis data yang digunakan dengan menetapkan taraf signifikansi 5% adalah uji RAK (Rancangan Acak Kelompok) dan uji t satu pihak kanan yang sebelumnya telah dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Pembelajaran menggunakan model STAD melalui pemanfaatan alat peraga lebih efektif daripada pembelajaran secara ekspositori terhadap prestasi belajar matematika. (2) Ada perbedaan prestasi belajar matematika antara peserta didik yang diajar menggunakan model STAD melalui pemanfaatan alat peraga dengan peserta didik yang diajar secara ekspositori ditinjau dari gaya belajar. (3) Pembelajaran menggunakan model STAD melalui pemanfaatan alat peraga lebih efektif daripada pembelajaran secara ekspositori terhadap prestasi belajar matematika ditinjau dari gaya belajar visual. (4) Pembelajaran menggunakan model ekspositori lebih efektif daripada pembelajaran menggunakan model STAD melalui pemanfaatan alat peraga terhadap prestasi belajar matematika ditinjau dari gaya belajar auditorial. (5) Pembelajaran menggunakan model STAD melalui pemanfaatan alat peraga lebih efektif daripada pembelajaran secara ekspositori terhadap prestasi belajar matematika ditinjau dari gaya belajar kinestetik.


2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 299
Author(s):  
Humaira Humaira ◽  
Sulistyo Saputro ◽  
Widiastuti Agustina Eko Setyowati

<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: efektifitas penggunaan metode pembelajaran kooperatif <em>Student Teams Achievement Division</em> (STAD) dan <em>Numbered Head Together</em> (NHT) berbantuan media <em>handout</em> terhadap prestasi belajar siswa materi Sistem Periodik Unsur kelas X SMA 2 Sukoharjo tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain <em>Randomized Postest Comparison Design</em>. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 2Sukoharjo tahun pelajaran 20152016 yang terdiri dari 8 kelas. Sampel penelitian adalah siswa kelas X IPS 1 dan kelas X IPS 2 SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun pelajaran 2015/2016. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan <em>cluster random sampling</em>. Teknik pengumpulan data menggunakan: (1) instrument tes untuk mengukur kemampuan prestasi belajar aspek pengetahuan; (2) angket untuk mengukur prestasi belajar aspek sikap; (3) observasi untuk mengukur prestasi belajar aspek sikap dan keterampilan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajaran <em>Numbered Head Together</em> (NHT) disertai media <em>handout</em> lebih efektif dibandingkan dengan metode pembelajaran <em>Student Teams Achievement Division</em> (STAD) disertai media <em>handout</em> pada pokok bahasan sistem periodik unsur kelas X SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun pelajaran 2015/2016 pada prestasi belajar siswa aspek pengetahuan, tetapi menghasilkan prestasi belajar yang sama pada aspek sikap dan keterampilan.</p>


2021 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
pp. 136
Author(s):  
Ketut Ria Darmiyanti ◽  
I Ketut Budaya Astra ◽  
I Made Satyawan

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap hasil belajar teknik dasar sepak sila dalam permainan sepak takraw. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen sungguhan (true experimental) dengan rancangan the randomized posttest control group the same subject design. Populasi yang digunakan adalah seluruh peserta didik kelas IX SMP Negeri 4 Kubutambahan tahun pelajaran 2019/2020, pengundian kelompok eksperimen (STAD) dan kelompok kontrol dilakukan dengan simple random sampling berdasarkan kelas. Sampel penelitian ini berjumlah 62 orang yang terdistribusi ke dalam dua kelas yaitu kelas IX A sebagai kelompok eksperimen dan kelas IX D sebagai kelompok kontrol. Data hasil belajar dikumpulkan melalui tes objektif, observasi dan unjuk kerja. Analisis data menggunakan Uji-t dengan angka signifikansi yang diperoleh adalah p= 0.012 < 0,05, yang menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar teknik dasar sepak sila dalam permainan sepak takraw. Kata Kunci:   Hasil Belajar, Sepak Takraw, STAD


Author(s):  
Barrie Jackson ◽  
Dale Dilamarter ◽  
Peter Spasov

This paper describes a pilot collaboration between Queen’s University and Sir Sandford Fleming College of Applied Arts and Technology in Peterborough Ontario. Since 1994 Queen’s has offered projects where students learn by solving problems for fee paying industrial clients. Known as Technology Engineering and Management (TEAM) student participants form multidisciplinary teams to consult for business clients. In addition to engineering students, commerce and arts students have often participated in the teams. In the Applied Projects program at Fleming College, third year engineering technology student teams solve problems for enterprise sponsors. A pilot group of engineering technology students from Fleming College worked with students in two Queen’s University TEAM projects. In industrial practice, engineers and engineering technologists often collaborate on solving problems. This collaboration rarely occurs in an educational setting. In the 2002-2003 academic year the pilot exercise simulated the professional working relationship between engineers and technologists. This paper gives a description of the experience and the motivation to undertake this unique collaboration. The most important aspect of the presentation is a critical assessment of the University/College collaboration -- what worked, what problems arose, and what improvements are suggested.


Author(s):  
Taufik Samsuri ◽  
Laras Firdaus

Kualitas pendidikan merupakan salah satu fakor atau indikator yang menunjukkan kualitas suatu bangsa. Oleh karena itu, kualitasnya harus terus ditingkatkan. Peninkatan kualitas pendidikan tersebut sejalan dan seirama dengan tuntutan kemajuan zaman yang menekankan pada pengetahuan dan keterampilan, seperti pentingnya dibelajarkan tentang keterampila berpikir tingkat tinggi, salah satunya adala keterampilan berpikir kritis. Keterampilan berpikir kritis merupakan keterampilan hidup dan modal dasar yang harus dimiliki siswa untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan, dalam hal ini dipaami bahwa, apabila siswa memeiliki keterampilan berpikir kritis, maka siswa akan memiliki keterampilan atau pengetahuan untuk menyelesaikan masalah. membelajarkan keterampilan berpikir kritis kepada siswa dapat dilakukan dengan berbagai metode atau model pembelajaran, salah satunya adalah dengan model pembelajaran kooperatif STAD. Melalui model pembelajaran kooperatif STAD, siswa tidak hanya diberdayakan untuk memiliki keterampilan berpikir kritis, tetapi juga keterampilan sosial, karena karakteristik pembelajaran kooperatif adalah interaksi sosial antar siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan ppengaruh pembelajaran kooperatif STAD terhadap keteramppilan berpikir kritis siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah NW Pringgabaya tahun pelajaran 2016/2017 Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah posttest control group desaign, dan sampel penelitian diambil menggunakan teknik sampel acak (random sampling). Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji t dengan bantuan SPSS 16 for windows, diperoleh nilai uji t sebesar 5.06, dan nilai probabilitasnya sebesar 0.000, sehingga berdasarkan hasil analisis ini dinyatakan bahwa pembelajaran kooperatif STAD berpengaruh terhadap keterampilan berpikir kritis siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah NW Pringgabaya tahun pelajaran 2017/2018.


Author(s):  
Dewa Ayu Dewi Purnamayanti ◽  
I Nyoman Suardana ◽  
Kompyang Selamet

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan desain non-equivalent pretest-posttest control group design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Singaraja tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 357 siswa. Sampel penelitian berjumlah 57 siswa yang diambil dengan teknik cluster random sampling sebanyak dua kelas yaitu siswa kelas VIII A2 sebagai kelas eksperimen I yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan siswa kelas VIII B10 sebagai kelas eksperimen II yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Objek dalam penelitian ini adalah hasil belajar. Data hasil belajar IPA dikumpulkan dengan instrumen soal pilihan ganda. Data hasil belajar IPA siswa dianalisis secara deskriptif dan menggunakan uji ANCOVA satu jalur dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hasil belajar IPA siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih baik dibandingkan model kooperatif tipe STAD. Hal ini dibuktikan dari nilai rata-rata posttest pada kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II secara beturut-turut yaitu sebesar 81 dan 52,7.


2015 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Januarita Br Ginting ◽  
Usler Simarmata

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantu mind mapping terhadap hasil belajar dan aktifitas  siswa pada materi pokok Kalor.Jenis penelitian ini adalahquasi eksperimen dengan design penelitian  Two Group Pretest-Postest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang terdiri dari 5 kelas. Sampel penelitian diambil 2 kelas dengan teknik cluster random sampling, kelas eksperimen (model kooperatif tipe STAD berbantu mind mapping), kelas kontrol (pembelajaran kovensional). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dan lembar observasi aktifitas belajar siswa. Uji Hipotesis menggunakan uji t satu pihak. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantu Mind Mapping pada  materi pokok Kalor berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Terlihat darihasil uji t satu pihak postes diperoleh thitung > ttabel = 4,081 > 1,667 maka Ha diterima.   Kata kunci : Model STAD, Mind Mapping, Hasil Belajar, Kalor


Author(s):  
Muthia Khairan Nisa ◽  
Yudhi Hanggara

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI). (2) Perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi, sedang, dan rendah. (3) Interaksi antara penggunaan model model pembelajaran (STAD dan TAI) dengan kemampuan awal siswa terhadap hasil belajar matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan desain faktorial 2x3. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa MAN 1 Batam Kelas X tahun pelajaran 2016/2017. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Cluster Random Sampling. Pengujian hipotesis menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Model pembelajaran kooperatif tipe TAI menghasilkan hasil belajar matematika lebih baik daripada model pembelajaran kooperatif tipe STAD. (2) Hasil belajar siswa dengan kemampuan awal tinggi lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan kemampuan awal sedang dan rendah, kemudian hasil belajar matematika siswa dengan kemampuan awal sedang sama baiknya dengan hasil belajar siswa dengan kemampuan awal srendah (3) Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan kemampuan awal siswa terhadap hasil belajar matematika.


2022 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 367-376
Author(s):  
Epi Yulistina ◽  
Milah Nurkamilah ◽  
Sulidar Fitri

Kemandirian belajar peserta didik menjadi hal yang penting dan perlu dicapai dalam sebuah proses pendidikan karena salah satunya diduga akan berdampak pada pencapaian prestasi belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievment Divisons (STAD) terhadap kemandirian dan prestasi belajar pada materi perangkat lunak pengolah angka, serta untuk mengetahui hubungan antara kemandirian dan prestasi belajar peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilaksanakan di SMK BPI Baturompe kota Tasikmalaya dengan populasi kelas X BDPM. Sampel penelitian dilakukan dengan teknik Simple Random Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode non tes dan tes. Instrumen yang digunakan berupa angket kemandirian belajar, dokumentasi dan soal tes prestasi belajar. Hasil penelitian menunjukkan (1) Nilai uji t post test angket kemandirian belajar 7,953 > t tabel 2,02. (2) Nilai uji t post test prestasi belajar 3,990 > t tabel 2,02. (3) Uji korelasi antara kemandirian dan prestasi belajar peserta didik nilai r hitung 0,730 > r tabel 0,433 dengan  nilai signifikansi 0,000. Dengan demikian model pembelajaran kooperatif tipe STAD efektif terhadap kemandirian dan prestasi belajar serta terdapat hubungan antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar peserta didik dengan tingkat hubungan berada pada kategori kuat.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document