Planning the content management of the project of deep-water archaeological studies

2017 ◽  
Vol 0 (1) ◽  
Author(s):  
Anatolii V. Nadtochіi
1988 ◽  
Vol 62 (01) ◽  
pp. 1-8 ◽  
Author(s):  
Ronald E. Martin

The utility of benthic foraminifera in bathymetric interpretation of clastic depositional environments is well established. In contrast, bathymetric distribution of benthic foraminifera in deep-water carbonate environments has been largely neglected. Approximately 260 species and morphotypes of benthic foraminifera were identified from 12 piston core tops and grab samples collected along two traverses 25 km apart across the northern windward margin of Little Bahama Bank at depths of 275-1,135 m. Certain species and operational taxonomic groups of benthic foraminifera correspond to major near-surface sedimentary facies of the windward margin of Little Bahama Bank and serve as reliable depth indicators. Globocassidulina subglobosa, Cibicides rugosus, and Cibicides wuellerstorfi are all reliable depth indicators, being most abundant at depths >1,000 m, and are found in lower slope periplatform aprons, which are primarily comprised of sediment gravity flows. Reef-dwelling peneroplids and soritids (suborder Miliolina) and rotaliines (suborder Rotaliina) are most abundant at depths <300 m, reflecting downslope bottom transport in proximity to bank-margin reefs. Small miliolines, rosalinids, and discorbids are abundant in periplatform ooze at depths <300 m and are winnowed from the carbonate platform. Increased variation in assemblage diversity below 900 m reflects mixing of shallow- and deep-water species by sediment gravity flows.


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 213-223 ◽  
Author(s):  
Untung Rahardja ◽  
Qurotul Aini ◽  
Desy Apriani ◽  
Alfiah Khoirunisa

Seperti yang kita ketahui saat ini , Indonesia sudah memasuki era revolusi 4.0 yang mana pada era tersebut memiliki pengaruh besar terhadap perubahan yang terjadi di semua bidang. Termasuk dalam bidang pendidikan khususnya, perubahan yang terjadi di dunia pendidikan saat ini begitu pesat dengan ditinggalkannya metode belajar yang masih menggunakan cara konvensional. Mengerjakan tugas dengan buku, komunikasi tatap muka, mengumpulkan assignment dalam bentuk hardcopy, yang tentunya akan menyebabkan banyak kerugian dalam jangka waktu tertentu, seperti banyak assignment yang lama tertimbun dan sulit untuk ditemukan ketika dibutuhkan. Metode tersebut tentunya dianggap sebagai cara yang membosankan dan membuang banyak waktu, di mana mahasiswa tidak dapat mengeksplorasi dalam proses pembelajaran yang akan memakan waktu lama untuk melakukan pencarian manual untuk jumlah file yang telah dikumpulkan. Pada saat ini penerapan metode pembelajaran dengan konsep menata banyak laporan pengerjaan assignment dalam sebuah website content management system. Metode pembelajaran ini dibuat untuk memaksimalkan cara menata laporan assignment mahasiswa guna efisiensi manajemen waktu, oleh karena itu metode pembelajaran ini dapat diterapkan sebagai manajemen pendidikan di pendidikan tinggi. Diharapkan dengan adanya metode ini dapat meningkatkan manajemen waktu dalam belajar sehingga memotivasi untuk mengeksplorasi kemampuan dalam proses pembelajaran yang ada. Kata kunci: Management, Content Management System, Assignment


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document