scholarly journals SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOHERBAL EKSTRAK ETANOL KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L.)

2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 102
Author(s):  
Nabella Dwitarani ◽  
Rafiqi Rajauddin Amin ◽  
Titik Mardiyanti Sofyah ◽  
Disfanya Nichelen Ramadhani ◽  
Suyatno Sutoyo
Keyword(s):  

Tanaman secang (Caesalpinia sappan L.) merupakan salah satu tanaman obat Indonesia yang sudah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Ekstrak etanol kayu secang diketahui memiliki aktivitas antioksidan yang kuat. Sediaan dalam bentuk ekstrak memiliki bioavailabilitas yang rendah karena rendahnya kelarutan dalam air dan tidak stabil terhadap faktor lingkungan. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan memformulasikan ke dalam sediaan nanopartikel. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan sintesis dan karakterisasi nanoherbal ekstrak etanol kayu secang menggunakan metode gelasi ionik. Ekstrak kayu secang diformulasi dalam bentuk nanopartikel dengan perbandingan kitosan-Na-TPP yaitu 1:1 (F1), 3:2 (F2), dan 2:1 (F3). Nanoherbal hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan zetasizer nano untuk menentukan ukuran partikel dan potensial zeta serta spektroskopi infra merah (FTIR). Hasil penelitian menunjukkan nanoherbal F1 memiliki ukuran partikel yang memenuhi syarat sebagai nanopartikel (900,8 nm) dan memiliki potensial zeta sebesar +529,6 mV. Spektrum IR mendukung terjadinya nanopartikel herbal yang ditunjukkan oleh pergeseran bilangan gelombang vibrasi ulur gugus –OH (3297 cm-1 ke 3197 cm-1), vibrasi tekuk gugus –NH (1582 cm-1 ke 1557 cm-1), serta munculnya puncak vibrasi gugus fosfat pada bilangan gelombang 1071 cm-1.

2021 ◽  
Vol 119 ◽  
pp. 111347
Author(s):  
Karan Surana ◽  
Bhaskar Bhattacharya ◽  
Shahana Majumder

2013 ◽  
Vol 781-784 ◽  
pp. 674-677
Author(s):  
Sudaporn Tangkawanit

This research was an intensive study on development of Hibiscus cannabinus L. fibers dyeing with natural dye. The result reflected that color shade and color strength value results were different depend on type of mordanted. The Hibiscus cannabinus L. washing with detergent dyeing with Caesalpinia sappan L. and various mordented showed that light fastness was in level 3-4, when CuSO4 and FeSO4 mordanted light fastness result was in level 4-5, mordants as lime, CuSO4 and FeSO4 were added washing fastness property was in level 5.


2018 ◽  
Vol 156 ◽  
pp. 01020
Author(s):  
Edia Rahayuningsih ◽  
Wiratni Budhijanto ◽  
Hana Fitria Prasasti ◽  
Meyta Tias Wahyuningrum

Aqueous extract of sappanwood (Caesalpinia sappan L.) was treated using acid-base and mordant additions in order to expand the intensity and spectra of the colors. The colorant molecule of sappanwood was brazilein, which gained its color characteristics through its double bonds. The results of this study confirmed three basic mechanisms which formed the fundamental for systematic optimization of natural dye applications. Acid addition induced protonation of the hydroxyl groups in the brazilein structure so that the electrons were distributed in the molecule more evenly. Therefore, the color intensity was reduced. Basic treatment created deprotonation of the hydroxyl groups and hence localized the electron on several spots. This made the color of the extract shifted to deeper tones. The addition of mordant created more significant change in color spectrum through the mechanism of chelation to form coordinated complexes. Transitional metals from group 1 and 2 did not chelate strongly so that the spectrum shift was not very obvious. However, transitional metals from group 3 had strong chelating character and consequently they could strongly bind the dye molecules to increase its intensity and shift the spectrum towards deeper colors.


2021 ◽  
pp. 156
Author(s):  
Dina Yuspita Sari ◽  
Ika Ristia Rahman
Keyword(s):  

Hair tonic merupakan kosmetik perawatan rambut yang berfungsi untuk mengurangi rambut rontok, merangsang, dan meningkatkan volume rambut. Kayu secang (Caesalpinia sappan L.) merupakan tanaman yang potensial dikembangkan menjadi zat aktif pada produk hair tonic karena mengandung senyawa flavonoid, pilofenol, termasuk brazilin yang dimanfaatkan untuk merawat rambut dari kerusakan. Untuk menjamin keamanan produk hair tonic, diperlukan uji keamanan, meliputi uji iritasi pada kulit dan mata. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan keamanan formula hair tonic ekstrak etanol, fraksi etanol, dan fraksi kloroform-metanol dari kayu secang. Ekstrak etanol, fraksi etanol, dan fraksi kloroform-metanol kayu secang diformulasi ke dalam sediaan hair tonic. Pengujian keamanan hair tonic, meliputi: uji iritasi primer dan uji iritasi mata menggunakan metode HET-CAM. Berdasarkan uji iritasi primer, skor eritma dan edema pada kulit didapatkan nilai PII 0 (kategori tidak mengiritasi). Uji HET-CAM pada ketiga formula hair tonic, kontrol positif dan kontrol negatif, menunjukkan bahwa pada kontrol positif (asam laktat) menghasilkan skor iritasi sebesar 9,51 (kategori iritasi kuat); kontrol negatif (NaCl 0,9 %) dan ketiga formula hair tonic memiliki skor iritasi 0 (kategori tidak terjadi iritasi). Hal tersebut mengindikasikan bahwa formula hair tonic dari ekstrak etanol, fraksi etanol, dan fraksi kloroform-metanol kayu secang tidak mengiritasi dan aman digunakan. Kata kunci: HET-CAM, kayu secang, uji iritasi primer


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document