KAJIAN ZONA AGROEKOLOGI DAN PREFERENSI PETANI DALAM PENGEMBANGAN KOMODITI PERTANIAN DI WILAYAH TENGAH ACEH
Peningkatan kebutuhan dan jumlah manusia tidak terpisahkan dari persoalan penggunaan lahan dan beban yang harus dipikul oleh lahan, karena lahan sebagai penyedia kebutuhan manusia, tempat hidup dan beraktivitasnya manusia. Perencanaan tataguna lahan yang baik menjadi sangat penting dilakukan. Wilayah Tengah Aceh merupakan daerah dataran tinggi Aceh yang potensial sebagai penghasil berbagai tanaman pertanian, namun saat ini telah memiliki keterbatasan dalam ketersediaan lahan bagi usaha ekstensifikasi pertanian. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji zona agroekologi lahan bagi pengembangan komoditi pertanian dan preferensi petani terhadap pengembangan pertanian di Wilayah Tengah Aceh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola zona agroekologi lahan dengan kombinasi kelerengan 25–40%, curah hujan < 1.500 mm/tahun dan jenis tanah Entisol seluas 36.963,65 Ha merupakan pola terluas yang diikuti dengan kombinasi kelerengan 15–25 %, curah hujan > 3.000 mm/tahun dan jenis tanah Entisol seluas 28.273,40 Ha. Pola zona agroekologi ini sama pada Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah dan Gayo Lues, akan tetapi pola zona agroekologi lahan di ketiga kabupaten ini berbeda dengan di Kabupaten Aceh Tenggara. Dalam pengembangan pertanian di Wilayah Tengah Aceh petani memiliki berbagai permasalahan yang memerlukan tindakan penyelesaian dari pemerintah sebagai pemangku kebijakan program pengembangan pertanian.