scholarly journals HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2

2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 70
Author(s):  
Erna Suwanti ◽  
Sulistyo Andarmoyo ◽  
Lina Ema Purwanti

Diabetes Melitus merupakan penyakit kronis yang memerlukan terapi dan perawatan jangka panjang bahkan menyertai seumur hidup penderita. Berbagai komplikasi dapat terjadi bila kadar gula darah tidak terkontrol dengan baik. Dari komplikasi yang terjadi akan berdampak pada kualitas hidup penderita. Dukungan keluarga sangat diperlukan  bagi kelangsungan hidup penderita Diabetes Melitus, sehingga dengan dukungan keluarga yang baik diharapkan penderita Diabetes Melitus mempunyai kualitas hidup yang baik pula. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien Diabetes Melitus tipe 2 di poli rawat jalan Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Teknik sampling yang digunakan  purposive sampling.  Sampel yang digunakan sejumlah 86 responden yang merupakan pasien Diabetes Mellitus tipe 2 yang berkunjung di poli penyakit dalam Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun. Instrumen penelitian menggunakan 3 kuisioner, yakni kuisioner demografi responden, kuisioner dukungsn keluarga dan kuisioner DQOL (Diabetes Quality Of Life). Analisis hipotesis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien Diabetes Melitus tipe 2 di poli penyakit dalam Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun dengan p value = 0.000 (<0,05) dan nilai keeratan hubungan cukup kuat (0,463). Kesimpulan dari penelitian ini adalah dukungan keluarga dalam bentuk dukungan penghargaan, emosional, instrumental, dan informasi sangat penting dalam membantu meningkatkan kualitas hidup pasien Diabetes Melitus tipe 2 di poli penyakit dalam Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun.

e-CliniC ◽  
2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
Author(s):  
Lucyana L. Pongoh ◽  
Karel Pandelaki ◽  
Windy Wariki

Abstract: People with diabetes mellitus tend to increase especially in low and middle income countries. Health literacy is an important construct in diabetes care, improvement of quality of life (QoL), and decrease of complications. This study was aimed to analyze the relationship between health literacy and QoL among people with type 2 diabetes mellitus (T2DM) at Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Pancaran Kasih Hospital Manado. This was a descriptive and correlational analytical study with a cross sectional design. The population in this study were all T2DM patients who came for treatment at the Internal Medicine Polyclinic of the GMIM Pancaran Kasih Hospital in the period of November 2019 to February 2020. There were 132 patients as samples in this study. Data were carried out by using the HLS-EU-Q16 and QoL questionnaires, and were analyzed by using the Chi Square test with a significance level of p=0.05. The results showed that of health literacy variable, all respondents (100%) were easy in terms of literacy, meanwhile of QoL variable, 75.0% of respondents had good QoL. Moreover, the relationship between health literacy and QoL had a p value of 0.000. In conclusion, there was a significant relationship between health literacy and the QoL of people with T2DM at the GMIM Pancaran Kasih Hospital Manado.Keywords: literacy, quality of life, people with DM  Abstrak: Penyandang diabetes melitus (DM) di seluruh dunia cenderung meningkat terutama di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Literasi kesehatan merupakan konstruksi penting dalam perawatan diabetes, peningkatan kualitas hidup, dan pengurangan komplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan literasi kesehatan dengan kualitas hidup penyandang diabetes melitus tipe 2 (DMT2) di RSU Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Pancaran Kasih Manado. Jenis penelitian ialah deskriptif analitik korelasional dengan desain potong lintang. Populasi penelitian ialah seluruh pasien DMT2 yang berobat di Poliklinik Penyakit Dalam RSU GMIM Pancaran Kasih Manado pada periode bulan November 2019 sampai Februari 2020. Jumlah sampel penelitian ialah 132 pasien. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner HLS-EU-Q16 dan Quality of Life. Analisis data penelitian menggunakan uji Chi Square dengan tingkat signifikansi p=0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk variabel literasi kesehatan, seluruh responden (100%) mudah dalam hal literasi dan untuk kualitas hidup, 75,0% responden memiliki kualitas hidup yang baik. Selain itu, hubungan literasi kesehatan dengan kualitas hidup mendapatkan p=0,000. Simpulan penelitian ini ialah terdapat hubungan bermakna antara literasi kesehatan dengan kualitas hidup penyandang DMT2 di RSU GMIM Pancaran Kasih Manado,Kata kunci: literasi, kualitas hidup, penyandang DM 


2020 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 46-50
Author(s):  
Muhammad Basri ◽  
Baharuddin K ◽  
Sitti Rahmatia

Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu kelompok penyakit metabolik dan kronis dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduaduanya yang membutuhkan perawatan medis dan pendidikan pengelolaan mandiri untuk mencegah komplikasi akut jangka panjang (Nian, 2017). Tujuan penelitian ini adalah Mendeskripsikan hubungan kualitas tidur dengan kadar glukosa darah Puasa pada pasien DM tipe II di PKM Kassi-Kassikota Makassar. Manfaat : Meningkatkan pengetahuan pada Penderita DM Tipe II yang mengalami gangguan Kwalitas dan Pola Tidur shari-hari Meningkatkan pengetahuan pada Penderita DM Tipe II yang mengalami gangguan Kwalitas dan Pola Tidur shari-hari Metode : Pada penelitian ini menggunakan desain cross sectional, jenis penelitian ini menggunakan metode analitik yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara Kualitas tidur dengan kadar glukosa darah puasa pada pasien DM Tipe II. Sampel menggunakan purposive sampling dengan menggunakan rumus Slovin dengan jumlah sampel  55  orang  yaitu  seluruh pasien DM tipe 2 yang menjalani rawat jalan di PKM Kassi-Kassi Kota Makassar. Hasil Uji Statistik Chi Square diperoleh p value 0,000 < 0,05.sehingga peneliti berasumsi bahwa  ada hubungan antara kualitas tidur dengan kadar glukosa darah pada pasien DM Type 2 di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar.  Kesimpulan yaitu terdapat hubungan kualitas tidur dengan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar. Saran dapat dijadikan sebagai salah satu acuhan bagi pasien diabetes melitus tipe 2 untuk meningkatkan kualitas tidur dan menjaga kadar glukosa darah puasa


Author(s):  
Etty Rekawati ◽  
Junaiti Sahar ◽  
Dwi Nurviyandari Kusuma Wati

The transition of elderly lives from productive periods to non-productive makes them need support from relatives, friends or family. The purpose of this study was to look at the relationship between family appreciation support with quality and life satisfaction of the elderly in the city of Depok, West Java, with a cross-sectional design. The subjects of this study were 135 elderly people> 60 years old, living with family, do not have infectious diseases, able to communicate in Indonesian; selected by purposive sampling technique. Data were analyzed using Chi square test. The results of the study indicate that there was a relationship between family appreciation support with the quality of life of the elderly (p-value = 0.022) and life satisfaction of the elderly (p-value = 0.014). The results of this study are expected to support the development of nursing science in the future, especially regarding the quality and satisfaction of life of the elderly. Keywords: elderly; award support; quality of life; life satisfaction ABSTRAK Transisi kehidupan lansia dari masa produktif menjadi non produktif membuat mereka memerlukan dukungan dari kerabat, teman atau keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara dukungan penghargaan keluarga dengan kualitas dan kepuasan hidup lansia di Kota Depok, Jawa Barat, dengan desain cross-sectional. Subyek penelitian ini adalah 135 lansia yang berusia >60 tahun, tinggal bersama keluarga, tidak memiliki penyakit menular, mampu berkomunikasi dengan bahasa Indonesia; yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Data dianalisis menggunakan uji Chi square. Hasil peneltian menunjukkan bahwa ada hubungan antara dukungan penghargaan keluarga dengan kualitas hidup lansia (p-value = 0,022) dan kepuasan hidup lansia (p-value = 0,014). Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendukung perkembangan ilmu keperawatan di masa mendatang, khususnya tentang kualitas dan kepuasan hidup lansia. Kata kunci: lansia; dukungan penghargaan; kualitas hidup; kepuasan hidup


2020 ◽  
pp. 15-21
Author(s):  
Safruddin Safruddin ◽  
Maryunis ◽  
Suhermi ◽  
Sunarti Papalia

Pasien pendertita kanker payudara akan mengalami perubahan fisik, psikologis (seperti tingkat depresi dan kecemasan), fungsi sosial, seksual serta aktifitas sehari-hari. sehingga akan berpengaruh terhadap kualitas hidup atau quality of life (QOL)  penderita. Akan tetapi dengan adanya Perawatan paliatif yang baik diharapkan mampu merubah kualitas hidup pasien kanker menjadi lebih baik. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan  perawatan paliatif dengan kualitas hidup pada pasien kanker payudara di Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI Makassar. Penelitian ini menggunakan desain penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional study. pengambilan sampel dalam penelitain ini adalah  purposive sampling dengan besar sampel sebanyak 43 responden. Hasil penelitian ini  menunjukkan bahwa perawatan paliatif dengan kualitas hidup baik yaitu 26 pasien (83,9%) dan yang memiliki  perawatan paliatif dengan kualitas hidup kurang baik 5 pasien (16,1%) sedangkan yang memiliki perawatan palitif dengan kualitas hidup cukup baik 3 pasien (30,0%) dan yang memiliki perawatan paliatif dengan kualitas hidup kurang baik 7 pasien (70,0%) sedangkan perawatan paliatif dengan kualitas hidup Baik 0 pasien (0,0%)  dan yang memiliki perawatan paliatif dengan kualitas hidup kurang baik 2  pasien (4,7%). Hasil uji statistik Chi Square diperoleh nilai probabilitas (p value =0,001. Sehigga dapat disimpulkan bahwa ini adalah terdapat hubungan antara perawatan paliatif dengan kualitas hidup pada kualitas hidup pada pasien kanker payudara di Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI Makassar.


2019 ◽  
Vol 51 (2) ◽  
pp. 107-111
Author(s):  
Vincensius Hans Kristian Pratama ◽  
Alwi Shahab ◽  
Nita Parisa

Kualitas hidup merupakan persepsi seseorang tentang dirinya sendiri dalam kaitannya dengan sistem tata nilai di tempat dirinya tinggal yang dapat dipengaruhi banyak faktor, seperti tingkat kemandirian. Tingkat kemandirian berbanding lurus dengan kualitas hidup. Tingkat kemandirian yang baik dapat mengoptimalkan kualitas hidup, serta mencegah komplikasi akut dan kronis dari penyakit diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat kemandirian dengan kualitas hidup pasien diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini adalah studi analitik observational dengan rancangan cross sectional. Sampel adalah pasien diabetes melitus tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam dan Instalasi Rawat Inap di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang bulan November-Desember 2018. Sampel penelitian ini berjumlah 50 kasus. Hasil penelitian ini akan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi.Dari 50 kasus pasien DM tipe 2 didapatkan penderita laki-laki berjumlah 27 orang (54%) dan perempuan 23 orang (46%), kelompok usia di bawah 40 tahun sebanyak 3 orang (6%), kelompok usia 40-50 tahun sebanyak 12 (24%), kelompok usia 50-60 tahun sebanyak 13 orang (26%)kelompok usia diatas 60 tahun sebanyak 22 orang (44%). Hasil uji Chi-square terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat kemandirian dengan kualitas hidup pasien diabetes melitus tipe 2 yang dinyatakan dalam p value=0.011. Hasil odd ratio pada pasien diabetes melitus tipe 2 menyatakan bahwa kemungkinan terjadi peningkatan kualitas hidup 5,271 kali lebih besar pada pasien yang bertingkat kemandirian baik. Tingkat kemandirian juga merupakan faktor yang mempengaruhi kualitas hidup (CI 95% = 1,380-20,138).Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kemandirian dengan kualitas hidup pasien diabetes melitus tipe 2.


2020 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 641-648
Author(s):  
Muhammad Thob Dhiya’ul Haq ◽  
Flora Marbun ◽  
Aziva Zahrianis ◽  
Maria Ulfa ◽  
Novita K. Rambe ◽  
...  

ABSTRACT : Background : Hemodialysis is a process in which blood is separated from harmful substances or poisons and excess fluid is then discharged through a dialysis device. Quality of life is a quality that is felt in everyday life one of which is the physical dimension, namely the impact of anemia experienced by patients. Purpose : to identify the relationship between anemia and quality of life in patients with chronic kidney failure who underwent hemodialysis for less than 6 months. Method: quantitative research design with analytic survey through a cross sectional approach. The population in this study were all patients with chronic kidney failure who did hemodialysis at the Rasyida Kidney Hospital in Medan. “The sample in this study amounted to 40 respondents with purposive sampling. Researchers requested laboratory results for the patient's hemoglobin level in the patient's medical record, and then the patient filled out a WHOQOL quality of life questionnaire”. Results: Patients with chronic kidney failure who underwent hemodialysis <6 months, the majority were male 26 people (65.0%), aged> 50 years (50.0%), married 38 people (95.0%), high school education was 17 people (42.5%), and had 14 self-employed jobs (35.0%). The majority experienced not anemia as many as 16 people (40,0%) and the majority experienced poor quality of life as many as 22 people (55,0%). Conclusion : Chi Square bivariate test results there is “a relationship between anemia and quality of life in patients with chronic kidney failure who undergo hemodialysis less than 6 months with a p-value of 0.002”. Keywords: Anemia, Quality Of Life, Chronic Kidney Disease, Hemodialysis INTISARI : HUBUNGAN ANEMIA DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DIBAWAH 6 BULAN DI RUMAH SAKIT KHUSUS GINJAL RASYIDA MEDAN Pendahuluan : Hemodialisis merupakan proses dimana darah dipisahkan dari zat atau racun berbahaya dan cairan berlebih kemudian dibuang melalui alat dialysis. Kualitas hidup merupakan kualitas “yang dirasakan dalam kehidupan sehari-hari salah satunya adalah dimensi fisik, yaitu dampak anemia yang dialami pasien”.Tujuan : Penelitian untuk mengidentifikasi hubungan antara anemia dan kualitas hidup pada pasien yang gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa kurang dari 6 bulan.Metode : Penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan survey analitik yang melalui pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yakni seluruh pasien gagal ginjal kronik yang melakukan hemodialisis di Rumah Sakit Khusus Ginjal Rasyida Medan “Sampel dalam penelitian ini berjumlah 40 responden  dengan purposive sampling”. Peneliti meminta hasil laboratorium kadar hemoglobin pasien pada rekam medis pasien, dan kemudian pasien mengisi kuisioner kualitas hidup WHOQOL. Hasil : Pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa < 6 bulan mayoritas berjenis kelamin laki-laki 26 orang (65,0%), berusia >50 Tahun (50,0%), berstatus sudah menikah 38 orang (95,0%), pendidikan terakhir SMA 17 orang (42,5 %), dan memiliki pekerjaan wiraswasta 14 orang (35,0%). Mayoritas tidak mengalami anemia 16 orang (40,0%), anemia ringan 13 orang (32,5%), anemia sedang 11 orang (27,5%) dan mayoritas mengalami kualitas hidup buruk sebanyak 22 orang (55,0%). Hasil uji bivariate Chi Square terdapat “hubungan antara anemia dan kualitas hidup pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa kurang dari 6 bulan dengan nilai p-value 0,002”. Kata Kunci : Anemia, Kualitas Hidup, Gagal Ginjal Kronik, Hemodialisa


Masker Medika ◽  
2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 66-74
Author(s):  
Suratun Suratun

Pendahuluan: Diabetes melitus merupakan penyakit gangguan metabolisme kronis yang ditandai peningkatan kadar gula dalam darah (hiperglikemia). Salah satu faktor pemicu yang berpotensi mempengaruhi kadar gula dalam darah adalah stres. Stres memicu reaksi biokimia tubuh melalui neural dan neuroendokrin. Stres juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tidur. Pola tidur yang tidak teratur menjadi salah satu pemicu perubahan kadar gula darah. Tidur yang berkualitas dan cukup dapat membantu menstabilkan kadar gula darah. Tujuan penelitian: untuk mengetahui hubungan tingkat stres pendekatan cros sectdan kualitas tidur dengan kadar gula darah klien diabetes melitus di rumah sakit muhammadiyah palembang. Metode Penelitian: ini menggunakan desain deskritif analitik yang dilakukan dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian: klien diabetes melitus, teknik pengambilan sampel dengan cara accidental sampling, jumlah responden sebanyak 65 klien diabetes melitus. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Uji statistik yang akan digunakan adalah Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat stres sedang 69,2%, memiliki kualitas tidur buruk 55,4% dan dengan kadar gula darah tinggi 63,1%, terdapat hubungan antara tingkat stres dengan kadar gula darah dengan pvalue 0,047, ada hubungan antara kualitas tidur dengan kadar gula darah dengan p-value 0,05.   Introduction: Diabetes mellitus is a chronic metabolic disorder characterized by an increase in blood sugar levels (hyperglycemia). One trigger factor that has the potential to influence blood sugar levels is stress. Stress triggers the body's biochemical reactions through neural and neuroendocrine. Stress is also one of the factors that influence sleep. Irregular sleep patterns become one of the triggers for changes in blood sugar levels. Good quality sleep can help stabilize blood sugar levels. The purpose of this study: to determine the relationship between the stress level of the cross sect approach and the quality of sleep with the blood sugar levels of diabetes mellitus clients in Palembang Muhammadiyah Hospital. Research Methods: This uses an analytical descriptive design that is carried outwith a cross sectional approach. Study sample: diabetes mellitus clients, sampling techniques by accidental sampling, the number of respondents was 65 diabetes mellitus clients. The instrument in this study used a questionnaire. The statistical test that will be used is Chi Square. The results showed that most respondents had moderate stress levels of 69.2%, had poor sleep quality of 55.4% and with high blood sugar levels 63.1%, there was a relationship between stress levels and blood sugar levels with a p-value of 0.047, there is a relationship between sleep quality with blood sugar levels with a p-value of 0.05.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 39-44
Author(s):  
Eltrikanawati T. ◽  
Larasuci Arini ◽  
Ilma Chantika

ABSTRACT                Diabetes mellitus is a non-communicable disease whose prevalence continues to increase in the world, both in developed and developing countries. Physical activity is also a major risk factor in triggering Diabetes Mellitus. This study aims to determine the relationship of physical activity with the quality of life of elderly people with type 2 diabetes mellitus. The research method used is descriptive analytic with cross sectional design. The sampling technique in this research is purposive sampling with 58 samples. The instrument used in this study was a GPAQ physical activity questionnaire and quality of life using a WHOQOL questionnaire. The statistical test used is the chi square test. The results showed the majority with low activity of 23 elderly (38.6%) and the quality of life of the majority of good elderly totaling 30 elderly (51.7%) obtained p value of 0.001 <0.05 then H0 is rejected and Ha is accepted and can be conclusions that there is a significant relationship between physical activity with the quality of life of elderly people with diabetes mellitus type II. As health workers are expected to provide education to the community, especially in the elderly about physical activity one of them is elderly exercise, because of good physical activity and regularly provide benefits for the body, especially for people with Diabetes Mellitus type 2.   Keywords: Physical Activity; Quality of life; Elderly; Type 2 Diabetes Mellitus ABSTRAK Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit tidak menular yang prevalensinya terus mengalami peningkatan didunia, baik dinegara maju maupun negara berkembang. Aktivitas fisik merupakan faktor resiko mayor dalam memicu terjadinya Diabetes Mellitus. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kualitas hidup lansia penderita diabetes mellitus tipe 2. Metode penelitan yang digunakan yaitu Deskriptif Analitik dengan rangcangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sebanyak 58 sampel. Instrumen yang digunakan adalah koesioner aktivitas fisik GPAQ dan kualitas hidup menggunakan koesioner WHOQOL. Uji statistik yang digunakan ialah chi square test. Hasil penelitian didapatkan mayoritas dengan aktivitas rendah sebanyak 23 lansia (38,6%) dan kualitas hidup lansia mayoritas  baik berjumlah 30 lansia (51,7%) didapatkan nilai p value 0,001 < 0,05 maka H0 di tolak dan Ha diterima. Kesimpulannya adalah terdapat  hubungan bermakna antara aktivitas fisik dengan kualitas hidup lansia penderita diabetes mellitus tipe 2 Sebagai tenaga kesehatan diharapkan dapat memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya pada lansia mengenai aktivitas fisik salah satunya adalah senam lansia, karena aktivitas fisik yang baik dan teratur memberikan manfaat bagi tubuh, khususnya bagi penderita Diabetes Mellitus tipe 2. Kata Kunci: Aktifitas Fisik; Kualitas Hidup; Lanjut Usia; Diabetes Mellitus Tipe 2  


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 14
Author(s):  
Khris Witdiati ◽  
Sulistyo Andarmoyo ◽  
Lina Ema Purwanti

Diabetes Melitus merupakan penyakit dengan jumlah rawat jalan terbanyak dibandingkan dengan penyakit degeneratif lainnya. Kepatuhan merupakan sesuatu yang paling penting untuk dapat mengembangkan kebiasaan yang dapat membantu penderita Diabetes Melitus dalam menjalankan diet. Hal ini dapat berdampak pada kadar gula darah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kepatuhan diet dengan kadar gula darah pada penderita Diabetes Melitus. Penelitian ini menggunakan desain korelasi untuk mengetahui hubungan antara dua variabel dengan pendekatan cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pasien Diabetes Melitus di UGD RSI Siti Aisyah Kota Madiun. Sampel dari penelitian ini adalah sebagian pasien Diabetes Melitus di UGD RSI Siti Aisyah Kota Madiun sejumlah 54 responden. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner dan analisis data menggunakan metode Chi Square. Hasil dari penelitian dari kepatuhan diet sebagian besar berada pada kategori kepatuhan rendah (60%). Dan kadar gula darah berada pada kategori kadar gula darah ≥200 mg/dl (26%).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepatuhan diet dengan kadar gula darah pasien Diabetes Melitus di UGD RSI Siti Aisyah Kota Madiun. Hasil uji statistik chi square diperoleh p value 0,012 dengan menggunakan taraf signifikasi α = 0,05. Dapat disimpulkan bahwa kepatuhan diet dapat mempengaruhi kadar gula darah pasien Diabetes Melitus. Diharapkan pasien dapat menjalankan diet dengan baik sehingga kadar gula darah terkontrol dan dapat menurunkan risiko komplikasi.


2018 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 76
Author(s):  
Rosyidah Azhari

Abstrak   Latar Belakang: Indonesia menduduki peringkat keempat pasien DM terbanyak di dunia dengan jumlah pasien mencapai angka 76 juta orang pada rentan usia sekitar 20-79 tahun. Diabetes Melitus jika tidak dikelola dengan baik akan dapat mengakibatkan terjadinya berbagai komplikasi seperti hipoglekemia, ketoasidosis diabetik, koma hiperosmolar nonketotik, retinopati diabetik, neuropati, dan nefropati.  Adapun upaya pencengahan diabetes melitus antara lain: dukungan keluarga dan perilaku self-management. Metode: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap perilaku self-management pada pasien Diabetes melitus  Tipe II di Puskesmas Simpang IV Sipin Kota Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode cross sectional, sampel berjumlah 81 responden yang diambil dengan teknik sampel purposive sampling. Hasil penelitian dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji statistik chi square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (53,1%) menunjukkan dukungan keluarga baik, dan (53,1%) menunjukkan dilakukannya perilaku self-management. Ada hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan perilaku self-management  pada pasien Diabetes Mellitus Tipe II di Puskesmas Simpang IV Sipin Kota Jambi dengan p-value = 0,019. Kesimpulan: Diharapkan kepada pihak puskesmas Simpang IV Sipin  dapat memberikan informasi mengenai manajemen gula darah, diet, latihan fisik dan pemanfaatan pelayanan kesehatan dalam mengenai pentingnya dukungan keluarga dan perilaku self-management.   Kata Kunci : Diabetes Melitus Tipe II, Dukungan Keluarga, Self-Management


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document