scholarly journals Pengukuran Pitch dan Intensity Diftong Tertinggi Menggunakan Program PRAAT

2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 47
Author(s):  
Heri Heryono

Penelitian ini menitikberatkan pada studi kasus sederhana yang melibatkan dua orang pengujar, native dan non-native dalam mengucapkan kata-kata yang mengandung diftong. Bidang linguistik yang terkait adalah fonetik dan fonologi, dengan bantuan sebuah aplikasi PRAAT untuk menghitung frekuensi dan intensitas ujaran. Subjek pembahasan dalam penelitian ini adalah vokal rangkap/diftong (diphthong) yang terdapat dalam beberapa kata berbahasa Inggris. Yang difokuskan hanyalah unsur pitch dan intensity dari dua orang pengujar dalam mengujarkan kata-kata bervokal rangkap tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam mendapatkan perbandingan pitch dan intensity dari dua pengujar ini adalah deskriptif-analisis dengan penyuguhan data berupa tabel angka serta grafik. Penelitian ini melibatkan satu pengujar native dan satu pengujar non-native untuk mendapatkan hasil yang bisa diperbandingkan. Metode pengambilan data menggunakan PRAAT dengan file audio sebagai sumber data utama. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengujaran diftong dengan nilai pitch tertinggi baik dari pengujar native maupun non-native terlihat pada saat pengujaran kata dengan diftong /ɔɪ/; frekuensinya adalah 216.8 Hz untuk native dan 301.1 Hz untuk pengujar non-native. Sedangkan untuk intensity, diftong /ɪə/ memiliki angka intensitas terbesar yaitu 78.36 untuk pengujar native dan 80.52 untuk pengujar non-native. Berdasarkan pengambilan sampel data suara dari dua orang pengujar, maka dapat disimpulkan bahwa diftong /ɔɪ/ memiliki frekuensi yang tertinggi dibandingkan lainnya. Dan, diftongp /ɪə/ memiliki angka intensitas tertinggi dibandingkan dengan diftong lainnya. Penelitian menggunakan PRAAT dengan memperbandingkan pengujar native dan non-native secara fonetis memberikan ruang penelitian baru di ranah Bahasa dan teknologi.

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document