scholarly journals Sediaan topikal ekstrak etanol kayu secang (Caesalpinia sappan l.) terhadap kepadatan kolagen tikus albino dengan luka insisi

2021 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
pp. 195-200
Author(s):  
Agus Purnomo ◽  
Muhammad Thohawi Elziyad Purnama ◽  
Faisal Fikri

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi khasiat sediaan topikalekstrak etanol kayu secang (Caesalpinia sappan L.) padakepadatan kolagen tikus albino dengan luka insisi. Sebanyak 20 ekor tikus albino jantan dibagi secara acak menjadi lima kelompokdengan masing-masing empat ulangan,yakni(K-) diberi basis salep, (K+) diberi povidone iodine 10%, (P1, P2, P3) diberi salep ekstrak kayu secang konsentrasi 6,5%, 15%, dan 30%. Luka insisi dilakukan sepanjang 1 cm pada daerah dorsal. Terapidiberikan pada luka sekali dalam sehari selama 14hari. Jaringan kulit dipreservasi dan diperiksa dengan pewarnaan rutin Hematoksilin Eosin (HE). Data didapat dengan cara skoring laludianalisisdengan uji Kruskal-Wallisdilanjutkan dengan uji Mann-Whitney(p<0,05).Hasil kepadatan kolagen padaP1 menunjukkan perbedaan signifikan (p<0,05) denganK-, K+, P2, dan P3.Sementara itu tidak ada perbedaan signifikan (p>0,05) antara K-, K+, P2 dan P3. Dapat disimpulkan bahwa konsentrasi ekstrak etanol kayu secang6,5% dapat meningkatkan rata-rata kepadatan kolagen tikus albino dengan luka insisi. Kata kunci: kayu secang, kolagen, luka insisi

2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 119
Author(s):  
Ricky Eka Sucita ◽  
Iwan Sahrial Hamid ◽  
Faisal Fikri ◽  
Muhammad Thohawi Elziyad Purnama

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol kayu secang (Caesalpinia sappan L.) secara topikal dapat mempercepat kepadatan kolagen pada penyembuhan luka insisi tikus putih (Rattus norvegicus). Sebanyak 20 ekor tikus jantan dibagi secara acak menjadi lima kelompok, yakni: kontrol negatif (K-) yang diberi basis salep, kontrol positif (K+) yang diberi salep povidone iodine 10%, kelompok perlakuan (P1; P2; P3) yang diberi salep ekstrak kayu secang 6.5%; 15%; 30%. Perlakuan diberikan pada daerah luka secara topikal sekali sehari selama 14 hari. Data hasil skoring histopatologi diuji dengan uji Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney. Kepadatan kolagen luka insisi kelompok P1 berbeda signifikan dengan kelompok P2, P3, K-, dan K+, dan tidak ada kelompok yang berbeda secara signifikan selain itu. Dapat disimpulkan bahwa peningkatan rata-rata kepadatan kolagen pada kelompok P1 adalah dosis optimal.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document