scholarly journals EDUKASI VIRUS COVID-19 SERTA PNGENALAN LITERASI KEUANGAN MELALUI PROGRAM KKN UNTUK MEWUJUDKAN DESA KEDUNGRUKEM SIGAP, CERDAS DAN SEHAT

2021 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 1027
Author(s):  
Hilda Rodhotul Ainiyah ◽  
Andi Rahmad Rahim ◽  
Sukaris Sukaris ◽  
Ernawati Ernawati

Corona virus Disease-2019 (COVID-19) diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Persebaran virus COVID-19 meningkat semakin cepat melalui tetesan air liur atau keluar dari hidung ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Akan tetapi, masih sangat minim pemahaman dan kesadaran masyarakat di Desa Kedungrukem Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik yang mematuhi protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah. Lokasi tersebut merupakan padat penduduk.  Oleh karena itu, perlunya peningkatan pemahaman COVID-19 dan pentingnya mematuhi protokol kesehatan penanggulangan COVID-19. Berdasakan permasalahan tersebut, penulis melakukan pengabdian pada masyarakat melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) UMG Era Covid-19. Kegiatan yang dilakukan dengan metode Edukasi COVID-19 secara online Kepada Masyarakat Desa Kedungrukem. Pada program KKN ini dilakukan pembagian masker, pembagian banner tentang bahaya dan cara pencegahan COVID19, edukasi tentang pentingnya menabung dimasa Pandemi COVID19, pembuatan pembukuan laporan keuangan untuk Karangtaruna Dusun Bulak Ploso serta edukasi protokol kesehatan di lingkungan Desa Kedungrukem secara virtual. Telah berhasil disalurkan sebanyak 75 masker, 1 banner tentang bahaya dan cara pencegahan COVID19, video edukasi tentang menabung dan cara pencegahan COVID19.

2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 112-125
Author(s):  
Muhammad Miftah ◽  
◽  
Henda Riyana ◽  
Yusup Fikria Erdiana ◽  
Arby Agnia Nurhakim ◽  
...  

Corona virus Disease-2019 (COVID-19) diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Umumnya penularan Covid-19 paling banyak terjadi melalui tangan, oleh karena itu masyarakat untuk rajin mencuci tangan sebelum maupun sesudah melakukan kegiatan apa pun. Selain itu pencegahan penularan Covid-19 dengan cara selalu menggunakan masker dan menjaga jarak minimal 1 meter. Akan tetapi masyarakat di Desa Cibatu Kecamatan Cibatu masih mengabaikan terhadap protokol kesehatan pencegahan Covid-19 seperti mencuci tangan pada air yang mengalir maupun himbauan untuk menggunakan masker. Lokasi tersebut merupakan padat penduduk dan banyak masyarakat yang bekerja dan beraktivitas diluar rumah . Oleh karena itu, perlunya pemahaman mengenai protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis melakukan pengabdian pada masyarakat melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik Pencegahan Covid-19. Kegiatan yang dilakukan dengan metode edukasi tentang Covid-19 kepada warga di Desa Cibatu. Pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata ini dilakukan pembuatan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker kain, handsanitizer, dan disinfektan yang di salurkan kepada warga dan kepala Desa Cibatu serta edukasi pencegahan Covid-19 kepada masyarakat secara daring.


2021 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 994
Author(s):  
M. Gerri Setia B ◽  
Nanang Khoirul Umam ◽  
Andi Rahmad Rahim ◽  
Sukaris Sukaris ◽  
Ernawati Ernawati

Corona virus Disease-2019 (COVID-19) diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti  Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Persebaran COVID-19 meningkat semakin cepat melalui tetesan air  liur  atau keluar dari hidung ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Virus tersebut sangatlah meluas dengan cepat yang berdampak pada seluruh dunia, bukan hanya dalam pandangan kesehatan saja tetapi dalam ekonomi juga terdampak baik ekonomi Negara maupun masyarakatnya. Dimana keuangan masyarakat Desa Cagak Agung Kecamatan Cerme Gresik mengalami guncangan dalam masalah perekonomiannya. Berdasakan permasalahan tersebut, penulis melakukan pengabdian pada masyarakat Desa Cagak Agung kusunya pada Rt 02 Rw 01 melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Tahun 2020 Universitas Muhammadiyah Gresik Era Covid-19. Untuk memberikan edukasi bahwasanya masyarakat Desa Cagak Agung Rt 02 Rw 01 banyak sekali yang bekerja di perusahaan kemudian di rumahkan sementara karena dalam masa lockdown, sehingga pemasukan yang dialami oleh masyarakat mengalami penurunan bahkan ada juga yang tidak mencukupi kebutuhannya sehinga banyak masyarakat yang mengeluh akan keadaan dan kondisi seperti ini untuk mencari peluang kerja sangatlah susah dicari, sehingga penulis memberikan sebuah edukasi maupun saran dengan apa yang telah dikeluhkan oleh masyarakat. Pemberian edukasi kepada sasaran penulis ialah salah satu warga budidaya ternak ikan lele dan edukasi yang di salurkan dengan system daring atau via online untuk memberikan edukasi bagaimana pemanfaatan tong bekas untuk dijadikan alat pengiriman agar dapat meminimalisir biaya pengiriman.


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 21-25
Author(s):  
Erika Untari Dewi

Corona virus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan Sars-CoV-2. (Kemenkes, 2020). Pencegahan dan penanggulangan penyakit yang penting adalah dengan cara memutus rantai penularan, yaitu dengan menghentikan agen masuk ke pejamu dan pencegahan yang mengarah pada upaya penanggulangan faktor risiko penyakit, seperti perilaku yang merupakan akumulasi dari pengetahuan dan sikap terhadap kesehatan seseorang untuk terbebas dari penyakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam pencegahan penularan Covid-19. Desain yang digunakan pada penelitian ini deskriptif korelasi. Dalam penelitian ini menggunakan variabel independen dan dependen. Populasi dari Penelitian ini adalah masyarakat binaan Ners Stikes William Booth. Sampel yang digunakan 70 orang dengan menggunakan teknik total sampling. Pengambilan data dengan kuisioner. Data diperoleh dari hasil kuisoner, data yang terkumpul ditabulasi dengan tabel dan dikonfirmasikan dalam bentuk tabel. Dari hasil penelitian ini didapatkan hasil dari empat faktor yang mempengaruhi perilaku pencegahan penularan Covid-19 yakni factor usia, tingkat Pendidikan, pekerjaan, sosial ekonomi dan tingkat pengetahuan, ternyata faktor tingkat pengetahuan yang mempengaruhi perilaku pencegahan penularan Covid-19. Berdasarakan hasil penelitian ini sehingga untuk meningkatkan perilaku pencegahan penularan Covid-19 diperlukan Pendidikan kesehatan kepada masyarakat secara terus-menerus dan berkesinambungan.


2021 ◽  
Author(s):  
Ayu Sutrah

Saat ini bumi sedang sedang ditimpa musibah besar, yaitu wabah atau virusyang biasa dikenal dengan Covid-19 atau virus korona. Virus ini menyerangmanusia di seluruh dunia, sehingga menyebabkan negara-negara di dunia sangatwaspada, dan menetapkan untuk melakukan kegiatan dari rumah saja, serta harussocial distancing untuk menjaga agar memperlambat penyebaran virus koronatersebut. Menurut WHO (2019), Corona virus merupakan keluarga besar virus yangmenyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia biasanyamenyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakityang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan SindromPernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) (Nahdi et al.,2020; Wax & Christian, 2020). Corona virus merupakan jenis baru yang ditemukanpada manusia sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan, Cina, pada Desember2019, kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2(SARS-COV2), dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID- 19).Pandemi Covid-19 membuat beberapa sarana umum mati atau ditutupsementara, termasuk sekolah yang membuat kegiatan belajar mengajar dialihkanmenjadi kegiatan pembelajaran jarak jauh demi keamanan dan kesehatan. Hal initentunya berdampak untuk orang tua, dimana orang tua harus memberikanpembelajaran pada anaknya di rumah.Sun, Tang, dan Zou (2020) menyebutkan bahwa dampak covid ini membuatkegiatan belajar dilakukan dengan jarak jauh bagi semua elemen khususnyapeserta didik dan pendidik, hingga orang tua. Tentu hal ini menuai pro dan kontra,banyak orang tua yang mengungkapkan bahwa mereka merasa keberatan ketikaanak belajar di rumah, karena di rumah anak merasa bukan waktunya belajarnamun mereka cenderung menyukai bermain saat di rumah, walaupun di situasipandemi seperti ini. Namun, tidak sedikit juga orang tua yang setuju dengandiberlakukannya sekolah daring ini, karena tentu saja keamanan dan kesehatanpara siswa terjamin karena tidak bertemu dengan orang banyak setiap harinya,dimana resiko tertular virus sedikit. Maka disini akan terlihat bagaimana pola asuhorang tua saat belajar di rumah.


2020 ◽  
Author(s):  
Rashmi Phalnikar ◽  
Subhal Dixit ◽  
Harsha Talele

The COVID-19 infection caused by Novel Corona Virus has been declared a pandemic and a public health emergency of international concern. Infections caused by Corona Virus have been previously recognized in people and is known to cause Middle East Respiratory Syndrome (MERS) and Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Unlike the earlier infections, COVID19 spreads alarmingly and the experience and volume of the scientific knowledge on the virus is small and lacks substantiation. To manage this crisis, Artificial intelligence (AI) promises to play a key role in understanding and addressing the COVID-19 crisis. It tends to be valuable to identify the infection, analyse it, treat it and also predict the stages of infection. Artificial intelligence algorithms can be applied to make diagnosis of COVID-19 and stepping up research and therapy. The paper explains a detailed flowchart of COVID-19 patient and discusses the use of AI at various stages. The preliminary contribution of the paper is in identifying the stages where the use of Artificial Intelligence and its allied fields can help in managing COVID-19 patient and paves a road for systematic research in future.


Author(s):  
Ping Xu ◽  
Guo-Dong Sun ◽  
Zhi-Zhong Li

AbstractAfter the outbreak of the middle east respiratory syndrome (MERS) worldwide in 2012. Currently, a novel human coronavirus has caused a major disease outbreak, and named corona virus disease 2019 (COVID-19). The emergency of MRES-COV and COVID-19 has caused global panic and threatened health security. Unfortunately, the similarities and differences between the two coronavirus diseases remain to be unknown. The aim of this study, therefore, is to perform a systematic review to compare epidemiological, clinical and laboratory features of COVID-19 and MERS-COV population. We searched PubMed, EMBASE and Cochrane Register of Controlled Trials database to identify potential studies reported COVID-19 or MERS-COV. Epidemiological, clinical and laboratory outcomes, the admission rate of intensive cure unit (ICU), discharge rate and fatality rate were evaluated using GraphPad Prism software. Thirty-two studies involving 3770 patients (COVID-19 = 1062, MERS-COV = 2708) were included in this study. The present study revealed that compared with COVID-19 population, MERS-COV population had a higher rate of ICU admission, discharge and fatality and longer incubation time. It pointed out that fever, cough and generalised weakness and myalgia were main clinical manifestations of both COVID-19 and MERS-COV, whereas ARDS was main complication. The most effective drug for MERS-COV is ribavirin and interferon.


Author(s):  
Pamayyagari Kalpana

Ever since the outbreak of pandemic novel corona virus (severe acute respiratory syndrome corona virus 2 (SARS-CoV-2)), from December 2019, researchers worldwide are working round the clock to identify the drug targets and suitable treatment options. A better knowledge of virus diversification and evolution may be critical in preventing and treating the spread of such pathogenic viruses. This article reviews the evidences available regarding the genome sequence studies of severe acute respiratory syndrome corona virus (SARS-CoV), middle East respiratory syndrome corona virus and SARS-CoV-2 that support the quasispecies nature of virus. Further few concepts of reoccurrence, relapse and reinfection of corona virus were also summarized.


2020 ◽  
Vol 12 (4) ◽  
pp. 212
Author(s):  
Ralph Spintge ◽  
Joanne V. Loewy

The so-called Corona-Virus can infect animals and humans leading mainly to respiratory dysfunction. Infection can be harmless or lethal, often creating SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) or MERS (Middle East Respiratory Syndrome) [1]. Let us look back to the history of pandemics, consider some recent aspects, and point out Music Therapy´s potential in coping with such a global challenge


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 55-60
Author(s):  
Erika Untari Dewi

Corona virus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan Sars-CoV-2. (Kemenkes, 2020). Pencegahan dan penanggulangan penyakit yang penting adalah dengan cara memutus rantai penularan, yaitu dengan menghentikan agen masuk ke pejamu dan pencegahan yang mengarah pada upaya penanggulangan faktor risiko penyakit, seperti perilaku yang merupakan akumulasi dari pengetahuan dan sikap terhadap kesehatan seseorang untuk terbebas dari penyakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam pencegahan penularan Covid-19. Desain yang digunakan pada penelitian ini deskriptif korelasi. Dalam penelitian ini menggunakan variabel independen dan dependen. Populasi dari Penelitian ini adalah masyarakat binaan Ners Stikes William Booth. Sampel yang digunakan 70 orang dengan menggunakan teknik total sampling. Pengambilan data dengan kuisioner. Data diperoleh dari hasil kuisoner, data yang terkumpul ditabulasi dengan tabel dan dikonfirmasikan dalam bentuk tabel. Dari hasil penelitian ini didapatkan hasil dari empat faktor yang mempengaruhi perilaku pencegahan penularan Covid-19 yakni factor usia, tingkat Pendidikan, pekerjaan, sosial ekonomi dan tingkat pengetahuan, ternyata faktor tingkat pengetahuan yang mempengaruhi perilaku pencegahan penularan Covid-19. Berdasarakan hasil penelitian ini sehingga untuk meningkatkan perilaku pencegahan penularan Covid-19 diperlukan Pendidikan kesehatan kepada masyarakat secara terus-menerus dan berkesinambungan.


2020 ◽  
Vol 90 (3) ◽  
Author(s):  
Arkapal Bandyopadhyay ◽  
Sarika Palepu ◽  
Krishna Bandyopadhyay ◽  
Shailendra Handu

COVID-19 has been affecting mankind round the globe. The incidence of this infectious disease of respiratory origin is constantly on rise. Another infectious disease widely prevalent is tuberculosis (TB). During past corona virus pandemics of Severe Acute Respiratory Syndrome and Middle East Respiratory Syndrome, coinfection with TB was seen. We present this review as the co-infection of COVID-19 with TB has not been assessed yet, imposing a greater global threat. We suggest few measures to be implemented without delay for effectively screening the suspects of co-infection and also follow up of non-suspect patients in the post-pandemic phase.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document