scholarly journals EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN BERBASIS m-PBL DALAM MENUNJANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA SECARA DARING

Author(s):  
Wahyu Lestari ◽  
Loviga Denny Pratama ◽  
Lifia Sulistiowati

Saat ini, Pendidikan di Indonesia telah memasuki era baru yakni melakukan proses pembelajaran online atau via daring. Namun, sayangnya beberapa teknologi yang ada masih belum digunakan secara optimal dalam memfasilitasi belajar matematika secara daring. Adapun studi ini mencoba menggabungkan pembelajaran berbasis seluler (Mobile Learning) dengan mengikuti sintaks Problem Based Learning (PBL) yang dikemas menjadi metode m-PBL. Tujuan penelitian ini adalah menguji keefektifan m-PBL dengan PBL konvensional pada keterampilan pemecahan masalah matematika dan juga mencari tanggapan siswa tentang proses pembelajaran m-PBL. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan one group pretest posttest design. Adapun sampel pada penelitian ini melibatkan 234 siswa yang dipilih secara acak dari Sekolah Menengah Kejuruan yang ada di Kabupaten Probolinggo Jawa Timur. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan angket yang akan dianalisis melalui uji independent sample t-test dan uji N-Gain Score. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa keterampilan pemecahan masalah matematis siswa yang diberi perlakuan pembelajaran berbasis m-PBL lebih tinggi daripada siswa yang diberi pembelajaran PBL Konvensional. Selain itu juga, siswa telah menanggapi secara positif penggunaan pembelajaran m-PBL. Bahkan 92% responden berpendapat bahwa m-PBL dapat mempermudah mengakses pembelajaran. Lebih lanjut, beberapa temuan atas dampak m-PBL saat pembelajaran matematika juga akan dibahas pada artikel ini.

2017 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 32
Author(s):  
Diyas Age Larasati

Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh model PBL terhadap kemampuan pemecahan masalah geografi SMA. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Sooko tahun ajaran 2015/2016. Subjek penelitian merupakan siswa kelas XI IPS 2 dan 3. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan desain Non Equivalent Control Group Design. Berdasarkan selisih nilai pre test dan post test, rata-rata gain score kemampuan pemecahan masalah geografi SMA kelas eksperimen lebih tinggi dengan skor 27,26 dibandingkan dengan kelas kontrol dengan skor 11,88. Hasil perhitungan analisis uji t menggunakan independen sample t test diperoleh data p-level lebih kecil dari 0,05 (p<0,05) yaitu 0,00. Hasil perhitungan ini membuktikan bahwa model PBL berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah geografi SMA. Jadi, dapat disimpulkan bahwa model PBL berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah geografi SMAN 1 Sooko.Kata Kunci: Model Problem Based Learning, Kemampuan Pemecahan MasalahThe purpose of this study was to clarify the effect of the PBL model of problem-solving ability. This study do in SMA Negeri 1 Sooko 2015/2016. Study of the subject is the student of class XI IPS 2 dan 3. Form of quasi-experimental research design with non equivalent design control group. Subjects were selected based on the value of Middle Exam School (UTS) semester who have the same average (homogeneous). Control using a model class lectures and discussions, while the experimental class using PBL models. Gain score Data were analyzed using independent sample T-test Test with the help of the computer program SPSS 16.0 for Windows. Gainscore learning using PBL model of higher than conventional. The average value of the experiment gainscore class of 27, 26 and 11.88 of control. The results of the analysis of the Independent Sample T-Test Test, the difference shows a p-value of 0.000 level. The level of p-value less than 0.05 (P <0.05). The results of this study there was a significant effect PBL models to the problem-solving abilities. So the conclusion "PBL model significantly influential to the high school geography problem solving skills in SMAN 1 Sooko".Key Words: models of PBL, problem-solving abilities


2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 61
Author(s):  
Annur Fitri Hayati ◽  
Khairi Murdy

Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa kelas XI pada mata pelajaran ekonomi SMAN 1 Lembang Bandung. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan bentuk nonequivalent pretest-post test control group design. Analisis data untuk menguji hipotesis penelitian menggunakan SPSS versi21 dengan statistik parametik, uji perbedaan rata-rata (paired samples t-test dan independent samples t-test), gain score dan perhitungan effect size. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa antara kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran Berbasis Masalah (problem based learning) lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional (ceramah). Penggunaan metode pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa lebih baik dibanding metode Konvensional.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 85-93
Author(s):  
Adi Widya Krisnawati ◽  
Yuswanti Ariani Wirahayu ◽  
Yusuf Suharto

Kemampuan berpikir kritis dapat dicapai dengan model yang tepat, beberapa diantaranya menggunakan model Group Investigation dan Problem Based Learning. Berdasarkan kelebihan kedua model maka penulis meneliti perbedaan hasil Group Investigation dengan Problem Based Learning terhadap kemampuan berpikir kritis dan mencari tahu manakah yang lebih tinggi. Rancangan penelitian menggunakan metode eksperimen semu, pelaksanaanya dengan nonequivalent control group design. Subjek penelitian adalah siswa kelas X MA Nurul Ulum Malang. Kelas eksperimen 2 (X IIS 3) perlakuan Problem Based Learning dan kelas eksperimen 2 (X IIS 4) perlakuan Group Investigation. Hasil analisis data diketahui bahwa rata-rata gain score di kelas eksperimen 1 adalah 34,60, sedangkan kelas eksperimen 2 adalah 27,05. Analisis menggunakan uji Independent t-test diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,045 < 0,050 maka H0 ditolak, membuktikan bahwa ada perbedaan kedua model pembelajaran terhadap kemampuan berpikir kritis.


2014 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
F. Fatimah ◽  
A. Widiyatmoko

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana kelayakan dan keefektifan media science comic berbasis PBL pada tema bunyi dan pendengaran. Jenis penelitian ini merupakan R and D (Research and Development). Hasil penilaian pakar terhadap science comic berbasis PBL memperoleh kriteria sangat layak dengan persentase penilaian pakar media sebesar 95,83%, pakar materi sebesar 95,37%, dan pakar bahasa sebesar 99,07%. Hasil belajar siswa meningkat dengan kategori sedang dengan nilai N-gain sebesar 0,62. Selain itu, kemampuan berpikir siswa juga mengalami peningkatan yang signifikan berdasarkan perhitungan t test dengan nilai thitung> ttabel (22,4>1,68).This research gives countenance to curriculum 2013 with development science comic based PBL on sound and hearing. This research type is R and D (Research and Development). The validation result shows that science comic has very feasible as a learning media by score percentage from medium expert at 95.83%, material expert at 95.37%, and language expert at 99.07Students learning outcome increases in average category which showed from N-gain score at 0.62. In addition, students critical thinking skill increases significanly by score of tscore > ttabel (22.4>1.68).


Mimbar Ilmu ◽  
2020 ◽  
Vol 25 (2) ◽  
pp. 13
Author(s):  
Ida Ayu Arieska Putri Umbara ◽  
I Wayan Sujana ◽  
I Gusti Agung Oka Negara

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Problem Based Learning  yang dibantu dengan gambar seri pada kompetensi pengetahuan IPS siswa kelas V Sekolah Dasar yang dilakukan sebagai akibat rendahnya nilai kompetensi pengetahuan IPS siswa pada pembelajaran konvensional. Penelitian dilaksanakan secara eksperimental menggunakan design eksperimen semu. Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas V Sekolah Dasar yang terdiri dari 5 kelas secara keseluruhan berjumlah 130 siswa. Sampel yang diperoleh sejumlah 71 siswa, yang terdiri dari 36 siswa dari SD sebagai kelas perlakuan dan 35 siswa dari SD sebagai kelas pembanding.  Data Pengetahuan Ilmu Pengetahuan Sosial dikumpulkan menggunakan tes dan pilihan ganda biasa sebagai instrumen, dengan tema yang digunakan adalah tema enam yaitu panas dan perpindahannya. T-test digunakan untuk memperoleh data pengetahuan siswa dalam bidang pengetahuan sosial. Kelas perlakuan  memperoleh rerata gain score sebesar 0,2754 sedangkan kelas pembanding  sebesar 0,1416. Hasil analisis yaitu thitung = 7,93 > ttabel = 2,00, tingkat kepercayaan 5% dengan derajat kebebasan (df) = 36 + 35 - 2 = 69, Simpulan dari penelitian ini yaitu terdapat pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan Media Gambar Seri Terhadap Kompetensi Pengetahuan IPS Siswa Kelas V SD. Implikasi penelitian ini yaitu dapat dipakai sebagai tambahan atau saran untuk siswa, pendidik, kepala sekolah ataupun peneliti lain yang ingin meningkatkan kompetensi pengetahuan siswa khususnya pada muatan pembelajaran IPS, pembelajaran berbasis masalah yang dibantu gambar seri bisa menjadi pegangan atau acuan pada proses aktivitas belajar.


2021 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 251-262
Author(s):  
Gita Chandra Asmaradhana ◽  
Madziatul Churiyah

Berdasarkan kondisi dan fenomena tahun ini pendidikan di Indonesia sedang mengalami perubahan besar dimana sejak akhir tahun 2019 Coronavirus Disease (Covid-19) telah terjadi masalah kesehatan dan berpengaruh terhadap kebijakan pendidikan. Kebijakan tersebut menyatakan bahwa proses belajar mengajar dilaksanakan dirumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh sampai batas waktu yang belum diketahui. Seluruh aspek dituntut untuk bisa beradaptasi dengan keadaan tersebut, dimana pedidik dan peserta didik tidak bertemu secara langsung akan tetapi terkoneksi melalui media yang terintegrasi dengan internet. Berkaitan dengan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk media pembelajaran mobile learning berbasis Ispring suite 9 agar dapat menjadi alternatif pilihan media pembelajaran, penelitian dan pengembangan ini menggunakan model Research and Development Borg and Gall yang telah dimodifikasi, Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif persentase dan uji paired sample t-test. Hasil penelitian dan pengembangan ini menunjukan bahwa media pembelajaran berbasis ispring suite 9 pada mata pelajaran otomatisasi tata kelola humas dan keprotokolan yang bernama el-PR (Elektronik Learning Public Relation) dinyatakan sangat valid dan layak digunakan berdasarkan penilaian dari ahli media, ahli materi dan 6 peserta didik uji coba kelompok kecil serta terbukti dapat meningkatkan kemandirian belajar dan hasil belajar peserta didik secara signifikan pada uji coba kelompok besar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa el-PR layak dan efektif digunakan sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan kemandirian belajar dan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran otomatisasi tata kelola humas dan keprotokolan


Mangifera Edu ◽  
2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 141-149
Author(s):  
Krisianti Ayu Monita ◽  
Erlia Narulita ◽  
Aris Singgih Budiarso

In 21st century learning, critical thinking skills are the main choice that must be mastered by students. This study aims to determine the effectiveness of local wisdom-based science teaching materials in improving junior high school students’ critical thinking skills. Most science teachers still apply teacher-centered learning, so students tend to be passive. This type of research is quasi-experimental with a pretest-posttest control group design. The study was conducted in the even semester of the 2019/2020 school year. The subjects of the research were grade VII students. Data collection techniques and instruments in the form of tests that include indicators of critical thinking skills. Data analysis used homogeneity test, Kolmogorov Smirnov normality test, independent sample t-test, and n-gain score. The results of the independent sample t-test are sig. (2-tailed) = 0,000<sig. α = 0.05. Students’ critical thinking skills in the experimental class were higher (N-gain score = 39.09%) than in the control class (N-gain score = 12.03%). Based on the study results, it can be concluded that there is a significant influence on the application of local wisdom-based teaching materials in improving the critical thinking skills of middle school students in the moderate category.


2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 30
Author(s):  
Ai Nur Solihat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa yang mendapatkan perlakuan metode pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) dan metode pembelajaran pemecahan masalah (problem solving) pada mata pelajaran ekonomi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen, dengan subyek penelitian terdiri dari tiga kelas yaitu kelas X.4 (kelas problem solving), X.5 (kelas PBL) dan X.6 (kelas kontrol). Pengumpulan data dilakukan dengan tes tertulis, observasi, dan kuesioner yang diberikan guru kepada siswa. Pengolahan data dilakukan dengan uji t (paired-sample t-test) dan independent sample t-test menggunakan aplikasi program SPSS. 21. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa pada kelas yang menggunakan metode pembelajaran berbasis masalah (problem based learning/PBL) sebelum dan sesudah perlakuan. Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa pada kelas yang menggunakan metode pemecahan masalah (problem solving)  sebelum dan sesudah perlakuan. Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa yang menggunakan metode pembelajaran berbasis masalah (Problem based learning/PBL) dan metode pembelajaran konvensional sesudah perlakuan (treatment). Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa yang menggunakan metode pembelajaran penyelesaian masalah (problem solving) dan metode pembelajaran konvensional sesudah perlakuan (treatment). Akan tetapi, tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa yang menggunakan metode pembelajaran berbasis masalah (Problem based learning) dan metode pembelajaran penyelesaian masalah (problem solving) sesudah perlakuan (treatment).


2019 ◽  
Author(s):  
Rindang Hayom Sasami ◽  
Sujarwo Sujarwo

This research aimed to analyse the feasibility of the use of maquette and the effectiveness of maquette in improving students’ critical thinking ability. The research model employed was the development research model developed by Borg & Gall. The research subjects were third graders. The testing was divided into preliminary field testing, main field testing, and operational field testing. The analysis of the medium feasibility was based on the assessment by media experts, the assessment by subject matter experts, students’ response, and teacher’s response. The analysis of maquette effectiveness was carried out using a t-test (two independent samples) to figure out the difference and gain score of the experimental class for the purpose of identifying the improvement after the use of maquette. In the feasibility analysis, a score of 88 in the category “feasible” was gained from the assessment by a media expert and a score of 85 in the category “highly feasible” was gained from the assessment by a subject matter expert. From the preliminary field testing, scores of 60.5 and 65 in the category “highly feasible” were gained for the students’ response and teacher’s response, respectively. Meanwhile, from the main field testing, scores of 56.1 and 66.5 in the category “highly feasible” were gained for the students’ response and teacher’s response to the maquette use, respectively. The t-test results show a significant value in the critical thinking, namely.000 <.05, indicating a significant difference between the control class and the experimental class. The gain score was 0.5 and fell into the “moderate” category. Thus, it can be concluded that maquette is effective in improving critical thinking ability.


Author(s):  
Aris Doyan ◽  
Susilawati Susilawati ◽  
Hikmawati Hikmawati

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar serta peningkatannya. Materi fisika kuantum yang diteliti meliputi lima sub pokok bahasan yaitu: Persamaan Schrodinger, Operator Fisis, Komutator, Persamaan Gerak Heisenberg, dan Osilator Harmonis. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan desain penelitian pretest and posttest group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa pendidikan fisika tahun pelajaran 2018/2019. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dengan mahasiswa semester VI A sebagai kelas eksperimen dan mahasiswa semester VI B sebagai kelas kontrol. Hipotesis penelitian diuji menggunakan uji-t dengan pretest and posttest dan peningkatan hasil belajar diuji menggunakan persamaan N-gain. Berdasarkan hasil uji hipotesis untuk hasil belajar fisika kuantum diperoleh nilai thitung (1,91)> ttabel (1,68) pada taraf signifikansi 5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar fisika kuantum bagi mahasiswa calon guru. Selanjutnya peningkatan hasil belajar fisika kuantum terlihat dari skor N-gain tertinggi pada kelas eksperimen terdapat pada sub materi komutator dan osilator harmonis sebesar 72%, sedangkan skor N-gain tertinggi untuk kelas kontrol terdapat pada sub materi osilator harmonis sebesar 60%. Kata kunci: model pembelajaran berbasis masalah;hasil belajar; fisika kuantum ABSTRACTThis study aims to determine the effect of problem-based learning models on learning outcomes and their improvement. The quantum physics material studied includes five sub-subjects, namely: Schrodinger's Equation, Physical Operators, Commutators, Heisenberg's Equation of Motion, and Harmonic Oscillator. This type of research is an experimental research design with pretest and posttest group design. The population in this study were all physics education students for the 2018/2019 academic year. The sample was taken using total sampling technique with the VIA semester students as the experimental class and the VIB semester students as the control class. The research hypothesis was tested using the t-test with pretest and posttest and the improvement of learning outcomes was tested using the N-gain equation. Based on the results of hypothesis testing for the learning outcomes of quantum physics, the tcount (1.91) > ttable (1.68 ) is obtained at the 5% significance level, so it can be concluded that there was an effect of applying problem-based learning models on learning outcomes of quantum physics for prospective teacher students. Furthermore, the increase in learning outcomes of quantum physics can be seen from the highest N-gain score in the experimental class in the commutator and harmonic oscillator sub-material by 72%, while the highest N-gain score for the control class is in the harmonic oscillator sub-material by 60%. Keywords: problem based learning model; learning outcomes; quantum physics.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document