SINTESA MATERIAL BIOSCAFFOLD BERBAHAN DASAR PLA/NANOKITOSAN DENGAN PENAMBAHAN ZN-CURCUMIN
Penelitian mengenai bioscaffold sebagai salah satu terobosan baru dalam bidang rekayasa jaringan sedang berkembang pesat untuk diteliti. Salah satu aplikasi bioscaffold dibidang rekayasa perancah jaringan tulang dapat memberikan solusi cepat untuk mendorong regenerasi jaringan tulang baru akibat kecelakaan kerja tulang serta cacat tulang. Material penyusun bioscaffold berupa sintesis maupun polimer alami. Polimer alami yang dapat digunakan ialah Poly Lactid Acid dikarenakan memiliki sifat yang sesuai dengan kriteria bioscaffold yakni biogradable, biokompatibel, tidak beracun dan aman bagi tubuh manusia. Namun sifat titik leleh PLA yang rendah dibandingkan polimer lainnya mengharuskan PLA dimodifikasi dengan bahan pengisi seperti Nanokitosan. Penggunaan Kitosan sebagai material bioscaffold telah dilakukan oleh Zuhra, 2017. Hasil yang didapatkan bahwa campuran dari kedua bahan tersebut bioscaffold yang kurang homogen berpengaruh terhadap kekuatan tarik bioscaffold. Adapun novelty dari penelitian ini adalah meninjau karakteristik material bioscaffold berbahan dasar PLA/ Nanokitosan dengan penambahan Zn-Curcumin . Penambahan Zn-Curcumin memiliki potensi nanofiber komposit sebagai perancah jaringan tulang melalui seluler morfologi dan MTT pengujian menunjukkan bahwa Zn-Cur yang mengandung nanofiber lebih baik mensupport adesi seluler, penyebaran dan proliferasi dibandingkan dengan nanofiber lainnya. Terlebih lagi ternyata penambahan Zn-Cur dapat meningkatkan aktivitas ALP dan produksi mineralisasi matriks Zn-CUR kompleks tidak hanya meningkatkan kinerja osteogenik tetapi juga memiliki aktivitas antibakteri yang baikKata kunci: Bioscaffold, PLA, Nanokitosan, Zn-Curcumin