JAMINAN KESEHATAN DAN PENDAPATAN KELUARGA BALITA STUNTING
Balita stunting berkontribusi terhadap 1,5 juta (15%) kematian anak balita di dunia dan menyebabkan 55 juta Disability-Adjusted Life Years (DALYs) yaitu hilangnya masa hidup sehat setiap tahun. Jaminan kesehatan dan pendapatan keluarga merupakan salah satu faktor yang berhubungan tidak langsung dengan kejadian stunting. Akan tetapi dapat mempengaruhi ketersediaan sumber gizi serta perlindungan diri saat menanganai permasalahan infeksi pada balita yang bermuara pada resiko kejadian stunting. Tujuan penelitian : Untuk mengetahui gambaran kepemilikan jaminan kesehatan serta pendapatan keluarga balita stunting. Metodologi penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita stunting Di Desa Sukamulya Kecamatan Singaparna sebanyak 18 orang. Tehnik pengambilan sampling menggunakan total sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis univariat dimana hasil disajikan dalam bentuk presentase dan dibuat secara naratif. Hasil penelitian : Terdapat 38,9% keluarga balita stunting yang tidak memiliki jaminan kesehatan, mayoritas jenis jaminan kesehatan yang dimiliki oleh keluarga stunting adalah Kartu Indonesia Sehat serta mayoritas pendapatan keluarga balita stunting di Desa Sukamulya Kecamatan Singaparna adalah dibawah UMR yaitu 72,2%. Kesimpulan dan saran : Keluarga dapat meningkatkan pencarian informasi tentang pentingnya memiliki jaminan kesehatan seghingga dapat memanfaatkan pelayanan yang disediakan sebagai program penyelesaian permasalahan stunting. Selain itu program perbaikan gizi keluarga melalui pemanfaatan lahan masyarakat dapat membantu dalam pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat. Kata kunci: Stunting, Kepemilikan jaminan kesehatan, pendapatan keluarga, balita