scholarly journals Naskah Hadis Aceh

2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 206-216
Author(s):  
Suparwany Suparwany

Tren penelitian naskah Aceh saat ini masih terfokus pada naskah-naskah sejarah, naskah perang, dan naskah tasawwuf, sedangkan naskah-naskah hadis nampaknya belum banyak menarik perhatian filolog baik dari luar maupun dalam Aceh. Hal ini disebabkan mungkin karena para peneliti naskah belum mengetahui keberadaan naskah-naskah yang ditulis ulama Aceh sekaligus ulama nusantara tersebut. Kemungkinan lain juga barangkali karena adanya dugaan bahwa pembahasan hadis di masa lalu bersifat inklusif dalam bahasan kajian-kajian keilmuan Islam lainnya. Dengan menggunakan metode kepustakaan, artikel ini mengkaji trend penulisan, penelitian dan konservasi naskah hadis Aceh paska Tsunami. Sebagai hasil kajian dinyatakan bahwa penelitian terhadap naskah hadis di Aceh sangat perlu dilakukan secara komprehensif mengingat inventaris naskah hadis telah tersedia di beberapa tempat di Aceh seperti naskah Kitab Fawaidul Bahiyah karya Syaikh Ar-Raniry, Syarah Lathif ‘ala Arba’in Hadisan lil Imam An-Nawawi dan Mawa’id al-Badi’ karya Syeikh Abdul Rauf Al-Jawi Al- Singkili, Sanad Riyadh al-Shalihin Li al-Imam  An-Nawawi Syaikh Ibn Ahmad Al-Fasangani Al-Atsyi karya Tgk Chik Awee Geutah, Kitab  Iqadh  al-Faqilin karya Syaikh Ibrahim, serta kitab Syifa’ al-Qulub dan kitab Lubab al-Hadis karya Syaikh Abdullah Ba’id Al-Asyi

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document