scholarly journals Hubungan Iklim dengan Kinerja Pekerja di PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) Terminal Peti Kemas Makassar

2021 ◽  
pp. 1203-1213
Author(s):  
Adinda Pitaloka ◽  
Yuliati ◽  
Mansur Sididi

Iklim Kerja adalah kombinasi dari suhu udara, kelembaban udara, kecepatan gerakan udara, Suhu nyaman orang Indonesia pada umumnya beraklimatisasi dengan iklim tropis sekitar 29°C-30°C dengan kelembaban 85%-95%. Bekerja dibawah paparan panas dengan melebihi batas normal suhu yang ditentukan akan berdampak dengan Kesehatan dan menurunnya kemampuan dalam kinerjanya. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas dengan tanggung jawab yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui Hubungan iklim kerja dengan kinerja pekerja di PT. Pelabuhan Indonesia. Jenis penelitian ini adalag penelitian kuantitatif dengan metode observasional analitik dengan desain cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini seluruh pekerja lapangan dan administrasi non shift dengan sampel menggunakan teknik random sampling yaitu sebanyak 37. Hasil penelitian yaitu menunjukkan bahwa bahwa uji chi-square dengan α (0,05) diperoleh nilai p= 0,002 dimana nilai p < α menunjukkan ada hubungan antara iklim kerja dengan kinerja. Dan Uji chi-square menunjukkan dengan α (0,05) diperoleh nilai p= 0,003 dimana nilai p < α menunjukkan ada hubungan antara lama paparan dengan kinerja pada pekerja di PT. Pelabuhan Indonesia IV (PERSERO) Terminal Petikemas Kota Makassar Tahun 2020. Bagi pihak PT. Pelabuhan Indonesia IV (PERSERO) Terminal Petikemas Kota Makassar untuk lebih memperhatikan kenyamanan pekerja dalam bekerja agar dapat menmaksimalkan hasil kinerja kerjanya.

2019 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 464
Author(s):  
Endang Sulastri ◽  
Yulastri Arif ◽  
Utari Christhya Wardhani

<p>Intensi turnover pada institusi pelayanan kesehatan merupakan masalah serius dan harus segera ditindaklanjuti, karena akan berdampak terhadap kualitas sumber daya manusia yang dapat mempengaruhi dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada pasien. Intensi turnover di Rumah Sakit  Awal Bros Batam sejak lima tahun terakhir diatas standar rata-rata turnover dan Rumah Sakit belum mempunyai stategi yang efektif untuk mencegahnya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan budaya organisasi dengan risiko intensi turnover di Rumah Sakit Awal Bros Batam. Metode penelitian menggunakan desain kuantitatif dengan cross sectional study. Pengambilan sampel kuantitatif menggunakan kuesioner berdasarkan proposional random sampling, Chi Square dan Uji Regresi Logistic Berganda (Binary Logistic). Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi di Rumah Sakit Awal Bros Batam  mempunyai hubungan yang bermakna dengan intensi turnover dengan nilai pValue 0.005. Saran yang dapat diberikan peneliti adalah  menciptakan suasana kerja yang kondusif dengan menjaga hubungan interpersonal dan komunikasi yang baik antar karyawan maupun atasan.</p><p> </p><p>The intention of turnover in health care institutions is a serious problem and must be followed up immediately, because it will have an impact on the quality of human resources that can affect the delivery of health services to patients. The intention of the turnover in Batam Awal Bros Hospital since the last five years is above the average turnover standard and the Hospital does not yet have an effective strategy to prevent it. The purpose of this study was to analyze the relationship between organizational culture and risk of turnover intention at Awal Bros Batam Hospital. The research method uses quantitative design with cross sectional study. Quantitative sampling using a questionnaire based on proportional random sampling, data processing using the mean, Chi Square and Binary Logistic Regression Test. The results showed that the organizational culture in Batam Awal Bros Hospital had a significant relationship with turnover intention with a pValue 0.005. Suggestions that can be given by researchers is establish a conducive work atmosphere by maintaining interpersonal relationships and good communication between employees and superiors</p>


2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 59-64
Author(s):  
Yoan Putri Susanto

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia, paritas dan jarak kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di RSKDIA Siti Fatimah. Desain penelitian menggunakan Cross Sectional Study dengan populasi yaitu ibu hamil yang datang berkunjung pada bulan Januari sampai April sebanyak 378 orang, sampel dalam penelitian ini sebanyak 194 orang dimana pengambilan sampel dilakukan dengan teknik “Random Sampling”. Hasil penelitian menunjukan dengan uji Chi square dimana untuk variabel usia tidak memiliki hubungan dengan kejadian anemia di RSKDIA Siti Fatimah dengan nilai  P = 0,606 > α = 0,05, untuk variabel paritas memiliki nilai P=0,002 < α = 0,05 artinya ada hubungan antara paritas terhadap kejadian anemia di RSKDIA Siti Fatimah dan  untuk variabel jarak kehamilan memiliki nilai  P= 0,062 > α = 0,05  artinya tidak ada hubungan jarak kehamilan dengan kejadian anemi di RSKDIA Siti Fatimah. Kesimpulan dari ketiga variabel usia ibu, paritas dan jarak kehamilan hanya variabel paritas yang mempunyai hubungan dengan kejadian anemia di RSKDIA Siti Fatimah Makassar sehingga disarankan agar petugas kesehatan memberikan penyuluhan tentang pentingnya memperhatikan jumlah kelahiran, usia dan Jarak kehamilan pada ibu untuk mengurangi angka kejadian anemia.


2013 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 55-60
Author(s):  
Hastuti Marlina ◽  
Buchari Lapau ◽  
Ezalina .

Perilaku seksual remaja merupakan segala bentuk tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual baik dengan lawan jenis maupun sesama jenis. Bentuk perilaku seksual remaja dimulai dari tingkat yang kurang intim sampai dengan yang paling intim (melakukan hubungan seksual). Remaja usia 15-24 tahun yang melakukan hubungan seksual sebanyak 66,55% secara global, 2,2% di Malaysia, 45% di Provinsi Riau dan 44,23% di Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktorfaktor yang berhubungan dengan perilaku seksual remaja SMA Negeri Se-Kota Pekanbaru tahun 2012. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional study. Sampel adalah 1000 orang remaja SMA Negeri Se-Kota Pekanbaru. Prosedur pengambilan sampel dengan cara systematic random sampling, pengambilan data menggunakan kuesioner dan analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dengan uji chi-square dan multivariat dengan uji regresi logistic ganda. Hasil penelitian menunjukkan proporsi remaja yang melakukan perilaku seksual berisiko sebanyak 280 orang (28%). Variabel yang berhubungan dengan perilaku seksual remaja adalah pengawasan orang tua (OR:115; 95%CI: 13,24-999, 72), mitos tentang seks (OR:12; 95%CI:2,61-57,32), gaya hidup (OR: 8; 95%CI: 1,35-47,46) dan jenis kelamin (OR: 0,2; 95%CI: 0,06-0,61), variabel yang tidak berhubungan dengan perilaku seksual remaja adalah tempat tinggal selama bersekolah dan variabel yang lainnya merupakan counfounding dengan variabel dependen maupun independen. Sebaiknya diharapkan ada kerja sama institusi kesehatan dengan Dinas Pendidikan dalam hal memberikan penyuluhan baik itu kepada orang tua, guru dan remaja itu sendiri mengenai bahaya perilaku seksual, penyakit menular seksual, mitos tentang seks dan sebagainya.


Author(s):  
Sitti Zakiyyah Putri ◽  
Dahniar ◽  
Sumantri

Stunting merupakan pertumbuhan fisik tinggi badan yang tidak normal sesuai dengan umur.  Stunting dipengaruhi oleh multifactor diantaranya adalah pemberian ASI eksklusif, berat badan lahir rendah, dan status imunisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif, berat badan lahir rendah, dan status imunisasi dengan kejadian stunting pada balita. Desain penelitian yang digunakan yaitu analitik observational dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh balita usia 25-60 bulan yang ada diwilayah kerja Puskesmas Banggae I yang berjumlah 96 balita. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu, yang pertama menggunakan cluster random sampling untuk pemilihan puskesmas kemudian yang kedua menggunakan consecutive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 77 balita. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Analisis data mengunakan analisis person chi-square dan fisher’s exact test dengan ?=0.05. Balita usia 25-60 bulan sebagian besar mendapatkan ASI eksklusif, lahir dengan berat badan normal, dan mempunyai status imunisasi yang lengkap. Kesimpulan: hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif, berat badan lahir rendah, dan status imunisasi dengan kejadian stunting pada balita usia 25-60 bulan. Saran: meninngkatkan pelayanan kesehatan bagi Puskesmas melalui kegiatan deteksi dini dengan mengukur tinggi badan anak balita secara rutin tiap bulan.      


2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 8
Author(s):  
Ice Irawati

Salah satu faktor utama yang menyebabkan masih tingginya angka TB paru adalah kepadatan hunian dan sosial ekonomi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan kepadatan hunian dan sosial ekonomi dengan kejadian penyakit TB paru Kelurahan Pecung Kecamatan Belakang Padang Kota Batam (Wilayah Kerja Puskesmas Belakang Padang) Tahun 2019.Penelitian ini menggunakan cross sectional study, teknik pengambilan sampel secara simple random sampling dimana sampel berjumlah 90 sampel, data primer diperoleh dengan alat bantu kuisioner, data analisis dengan bivariat yang menggunakan uji chi-square (>0,05).Hasil penelitian terdapat hubungan kepadatan hunian dengan penyakit TB paru ditunjukan dengan nilai p=0,000 (pV<0,05), dan terdapat hubungan sosial ekonomi dengan penyakit TB paru dengan nilai p=0,000 (pV>0,05). Kesimpulannya bahwa terdapat hubungan kepadatan hunian dengan penyakit TB paru, hubungan sosial ekonomi dengan penyakit TB paru, Diharapkan promosi kesehatan oleh Puskesmas kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran hidup dan lingkungan sehat.


2019 ◽  
Vol 14 (3) ◽  
pp. 257-261
Author(s):  
Ufra Musyahidah ◽  
Sriwahyuni Sriwahyuni ◽  
Darwis Darwis

Usia dini merupakan kesempatan emas bagi anak untuk belajar, sehingga disebut usia emas (golden age) yang perlu dioptimalkan karena anak berkembang dari berbagai aspek. Menurut WHO, 2016 mengungkapkan bahwa 250 juta, atau 43%, anak-anak di negara berpenghasilan rendah dan menengah tidak mengalami perkembangan penuh. Salah satu cara meningkatkan kognotif anak dengan cara bermain mengenal warna. Kemampuan mengenal warna berkaitan dengan perkembangan kognitif, yang dapat mengembangkan kemampuan otak anak untuk berpikir. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara bermain mengenal warna dengan perkembangan kognitif anak di TK Frater Bakti Luhur Makassar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional study. Pengambilan sampel menggunakan systematic random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 48 anak. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dianalisa menggunakan chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden yang baik dalam bermain mengenal warna berjumlah 34 responden, dimana terdapat 32 responden (94,1%) yang mengalami perkembangan kognitif dan 2 responden (5,9%) yang tidak mengalami perkembangan kognitif. Sedangkan responden yang kurang dalam bermain mengenal warna berjumlah 14 responden, dimana terdapat 9 responden (64,3%) yang mengalami perkembangan kognitif dan 5 responden (35,7%) yang tidak mengalami perkembangan kognitif dengan p=0,017. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara bermain mengenal warna dengan perkembangan kognitif anak di TK Frater Bakti Luhur Makassar.


2013 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 55-60
Author(s):  
Hastuti Marlina ◽  
Buchari Lapau ◽  
Ezalina .

Perilaku seksual remaja merupakan segala bentuk tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual baik dengan lawan jenis maupun sesama jenis. Bentuk perilaku seksual remaja dimulai dari tingkat yang kurang intim sampai dengan yang paling intim (melakukan hubungan seksual). Remaja usia 15-24 tahun yang melakukan hubungan seksual sebanyak 66,55% secara global, 2,2% di Malaysia, 45% di Provinsi Riau dan 44,23% di Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktorfaktor yang berhubungan dengan perilaku seksual remaja SMA Negeri Se-Kota Pekanbaru tahun 2012. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional study. Sampel adalah 1000 orang remaja SMA Negeri Se-Kota Pekanbaru. Prosedur pengambilan sampel dengan cara systematic random sampling, pengambilan data menggunakan kuesioner dan analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dengan uji chi-square dan multivariat dengan uji regresi logistic ganda. Hasil penelitian menunjukkan proporsi remaja yang melakukan perilaku seksual berisiko sebanyak 280 orang (28%). Variabel yang berhubungan dengan perilaku seksual remaja adalah pengawasan orang tua (OR:115; 95%CI: 13,24-999, 72), mitos tentang seks (OR:12; 95%CI:2,61-57,32), gaya hidup (OR: 8; 95%CI: 1,35-47,46) dan jenis kelamin (OR: 0,2; 95%CI: 0,06-0,61), variabel yang tidak berhubungan dengan perilaku seksual remaja adalah tempat tinggal selama bersekolah dan variabel yang lainnya merupakan counfounding dengan variabel dependen maupun independen. Sebaiknya diharapkan ada kerja sama institusi kesehatan dengan Dinas Pendidikan dalam hal memberikan penyuluhan baik itu kepada orang tua, guru dan remaja itu sendiri mengenai bahaya perilaku seksual, penyakit menular seksual, mitos tentang seks dan sebagainya.


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 75-84
Author(s):  
Muhammad Amin ◽  
Maryati Maryati

Perawat dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya tentunya mempunyai harapan, nilai dan motivasi saat bekerja, oleh karena itu sangatlah penting organisasi mengetahui kepuasan kerja yang mereka rasakan terhadap pekerjaannya. Penelitian ini bertujuan untuk Mengidentifikasi hubungan  gaya kepemimpinan dan locus of controldengan kepuasan kerja perawat di RSU Majene. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan rancangan cross sectional study,  jumlah sampel sebanyak 126 orang perawat  yang bekerja ≥ 1 tahun di RSU Majene dengan tehnik pengambilan sampel proportionate stratified random sampling. Pengumpulan data melalui kuesioner dengan menggunakan analisis chi square. Hasil penelitian menujukkan  Adanya hubungan yang bermakna antara gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap RSUD  Majene. Ada hubungan yang bermakna antara Locos of  Control dengan kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap RSUD  Majene.


2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 101-111
Author(s):  
Anneke Tahulending ◽  
Jeanne D’Arc Zavera Adam

Latar Belakang :. Pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut sangat penting agar terhindar dari masalah kesehatan gigi dan mulut khususnya karies gigi. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang karies gigi dengan indeks DMF-T pada ibu-ibu rumah tangga di Kelurahan Ternate Tanjung Lingkungan II Kota Manado.Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional study dengan mengukur pengetahuan dan indeks DMFT ibu-ibu rumah tangga yangberlokasi di Kelurahan Ternate Tanjung Lingkungan II Kota Manado. Sampel yang digunakan yaitu 71 ibu-ibu rumah tangga, dengan tekhnik pengambilan sampel yaitu simple random sampling. Instrument penelitian yang digunakan adalah kuesioner terstruktur untuk mengukur pengetahuan tentang karies gigi serta pemeriksaan status kesehatan gigi (DMF-T). Data yang diperoleh ditabulasi dan diuji menggunakan chi squareuntuk melihat hubungan pengetahuan tentang karies gigi dengan indeks DMF-T. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukan responden memiliki pengetahuan dan DMF-T kategori baik berjumlah 19 responden, pengetahuan kategori baik sedangkan DMF-T nya buruk berjumlah 13 responden, pengetahuan kategori kurang baik dan DMF-T nya baik berjumlah 8 responden, dan pengetahuan kurang baik DMF-T buruk berjumlah 31 responden. Hasil analisis menggunakan uji chi square pada tingkat kemaknaan 95% (α=0,05), menunjukan nilai p 0,002< α 0,05. Kesimpulan : ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang karies gigi dengan indeks DMF-T pada ibu-ibu rumah tangga di Kelurahan Ternate Tanjung Lingkungan II Kota Manado.


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 26-31
Author(s):  
Jeana Lydia Maramis ◽  
Ni Made Yuliana

Karies gigi adalah hasil interaksi bakteri dipermukaan gigi, plak atau biofilm, diet sehingga terjadi demineralisasi jaringan keras gigi dan memerlukan cukup waktu untuk kejadiannya.Orang tua sangat berperan untuk mengarahkan perkembangan anak dengan baik dan optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran orang tua dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut dengan kejadian karies gigi pada siswa kelas 1-3 di Desa Wori Kecamatan Wori.Penelitian ini bersifat analitik dengan metode cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 145 siswa. teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling yang berjumlah 60 orang tua dan siswa. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner tentang peran orang tua dan lembar pemeriksaan DMF-T pada siswa. Analisa data menggunakan uji chi-square.Hasil analisis dengan chi-square tentang hubungan peran orang tua dengan indeks DMF-T tidak memenuhi syarat karena terdapat nilai expected kurang dari 5 yaitu 2 cell (75%) , maka menggunakan uji Fisher’s Exact Test diperoleh nilai (p = 0,021 < α =5 %) pada tingkat kemaknaan 95%. maka H0 ditolak dan H1 diterima. Disimpulkan bahwa terdapat hubungan peran orang tua dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut dengan karies gigi pada anak Sekolah Dasar kelas 1-3 di Desa Wori Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document