Pemetaan Jaringan Logistik Daging Sapi di Kotamadya Bandung
Daging sapi merupakan salah satu sumber protein hewani yang masih menjadi pilihan utama dalam memenuhi kebutuhan protein sebagian masyarakat Indonesia. Permasalahan pemetaan jaringan logistic menjadi persoalan utama dalam mereduksi harga jual dan pemenuhan kebutuhan daging sapi di Kotamadya Bandung. Ada tiga aliran utama dalam saluran distribusi daging sapi yaitu aliran material, informasi dan finansial, dimana ketiga aliran tersebut saling berhubungan dan mempengaruhi. Aliran material mengalir dari hulu ke hilir yaitu dari jagal hingga konsumen daging sapi. Aliran keuangan mengalir dari hilir ke hulu yaitu dari konsumen akhir daging sapi ke jagal. Aliran informasi mengalir pada mata rantai secara timbal balik. Aliran material dibagi menjadi dua jenis yaitu daging sapi import dan lokal. Aliran distribusi daging sapi lokal mengalir dari feedloter, peternak lokal, rumah potong hewan, jagal pedagang besar daging sapi, pedagang pengecer sampai konsumen akhir yaitu Horeca, industry olahan dan konsumen rumah tangga. Komponen-komponen yang terlibat dalam jaringan logistik daging sapi import adalah perusahaan-perusahaan importir daging sapi yang didatangkan dari Australia, New Zeland, Brazil, Spanyol dan India yang berbetuk frozen meat. Aliran finansial berisikan harga-harga dari bandar sampai dijual ke konsumen akhir juga proses pembayaran. Sedangkan aliran informasi berisikan pemasok daging sapi, lokasi pembelian, kualitas daging sapi dan jumlah persediaan daging sapi di Kota Bandung. Metode survey digunakan dalam penelitian ini sehingga pemetaan jalur logistik daging sapi dapat dilakukan dengan lebih detail dan jelas. Penenlitian pemetaan jalur logistik daging sapi di kota Bandung menghasilkan alur yang jelas mengenai distribusi daging sapi baik lokal maupun impor yang tentunya sangat berguna bagi para pihak yang terlibat dalam saluran distribusi daging sapi di kota Bandung. Kata Kunci: logistik daging sapi, inbound logistic, outbound logistic