PERUBAHAN KONDISI FISIK BUAH KOPI (Coffea sp) SETELAH DISIMPAN SELAMA 1 BULAN
umatera Barat merupakan provinsi penghasil kopi di Indonesia. Luas areal perkebunan kopi pada tahun 2016 sampai 2018 yakni 38.365 Ha; 33.276 Ha; dan 34.024 ha dengan produksi 22.721 ton; 17.553 ton; dan 18.026 ton. Buah kopi harus ditangani secara cepat menjadi bentuk yang lebih stabil agar aman untuk disimpan dalam jangka waktu tertentu. Kriteria mutu biji yang meliputi aspek fisik, cita rasa dan kebersihan serta aspek keseragaman dan konsistensi sangat ditentukan oleh perlakuan pada setiap tahapan proses produksinya. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Benih Fakulltas Pertanian Universitas Andalas dari bulan Agustus 2020. Pelaksanaan penelitian ini digunakan bahan antara lain benih kopi robusta yang diambil di daerah solok, Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah meteran, botol-botol plastik, pisau, timbangan analitik, beaker glass, gunting, karung goni, ember, kamera, sarung tangan, masker dan alat tulis. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif yakni mengambil beberapa sampel buah tanaman kopi robusta dan mengamati perubahan fisik dari buah yang diambil secara random disuatu areal perkebunan kopi robusta. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terkait dengan kondisi penyimpanan buah kopi selama sebulan didapatkan perubahannya yakni, waktu setelah dipanen didapatkan kondisi buah kopi merah terang, kulit segar mulus dan lunak, lalu disimpan selama 7 hari didapatkan kondisi merah gelap kulit sedikit keriput, disimpan selama 14 hari dengan kondisi merah gelap dan kulit keriput jelas, disimpan selama 21 hari didapat warna hitam kecoklatan, kulit kaku dan keras dan setelah disimpan selama 30 hari didapat warna kulit buah kopi hitam, kulit kaku dan keras. Kata Kunci: Respirasi, Kulit Buah, Warna Buah