Improvement in knowledge of healthcare professionals attending Neonatal Life Support(NeoLiS) training workshop

Author(s):  
Zeeshan Munir ◽  
Sikandar Hayat ◽  
Bushra Fatima ◽  
Muhammad Anwar ◽  
Mazhar Qadir ◽  
...  

Objective:Pakistan ranks among the countries with highest neonatal mortality rate. Birth related event (Asphyxia neonatorum) is one of the three most common causes of neonatal mortality worldwide. Effective resuscitation during the Golden Minute can improve the mortality and morbidity. In Pakistan, a training programme NeoLiS (Neonatal Life Support) was developed in 2008 which was based on guidelines of ILCOR. The objective of this study was to assess the improvement in knowledge of healthcare professionals attending Neonatal Life Support training workshop. Methods:It was a retrospective cross sectional study that was conducted in the Neonatology Department of the Children’s Hospital, Lahore. A total of 52 workshops were conducted in 2017-18 in which 1350 health professionals were participated including doctors, nurses and paramedics. Data of all the training workshops were analysed in the study. Knowledge was tested through true/false questionnaires. The results of pre-course test were compared with respective post-course test by entering the data in SPSS and significance in improvement of knowledge was calculated by applying paired t-test. p-value <0.05 was considered significant. Results: Mean of pre-course and post-course results of all the participants were calculated and post-course results showed significant improvement in knowledge as compared to pre-course tests. Similarly, paired t-test was performed for all the results of doctors,nurses and paramedics on individual basis. The p-value in all groups was < 0.01 which was statistically significant. Conclusion: Neonatal Life Support (NeoLiS) training course resulted in significant gain in knowledge about neonatal resuscitation by healthcare professionals when assessed  Continuous...

2021 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 394-403
Author(s):  
Rahmat Syuhada ◽  
Toni Prasetya ◽  
Ade Utia Detty ◽  
Merryshol Okhi

ABSTRACT: VISUAL RESULTS OF DIABETES RETINOPATHY PATIENTS POST PARS PLANA VITRECTOMY OPERATION AT PERTAMINA BINTANG AMIN HOSPITAL Background: Diabetic retinopathy is a neovascular complication that is very specific for type 1 diabetes and type 2 diabetes. Based on data according to Basic Health Research (RISKESDAS) in 2018, diabetes mellitus in 2013 reached 1.5% of patients with diabetes, and is increasing. to 2.0% in 2018. Treatment of diabetes mellitus patients with complications of diabetic retinopathy by performing pars plana vitrectomy surgery which is anoperative management that can improve eye visual or restore visual fuction. Research Objectives: To determine the visual outcome in diabetic retinopathy patients after pars plana vitrectomy surgery at Pertamina Bintang Amin Hospital, Lampung Province in 2020.Research Methods: This type of research was cross -sectional. Sampling was done by total sampling. Bivariate data analysis using Paired T-Test.Results: Statistical analysis using Paired T-Test showed the p-value for visualoutcome analysis in diabetic retinopathy patients before and after pars plana vitrectomy surgery was 0.000 (p-value <0.05).Conclusions: There are significant changes in diabetic retinopathy patients visualoutcome before pars plana vitrectomy surgery and after pars plana vitrectomy surgery at Pertamina Hospital Amin Star Lampung Province 2020. Keywords: Diabetic retinopathy, pars plana vitrectomy operation, Visualoutcome INTISARI: VISUALOUTCOME PADA PASIEN RETINOPATI DIABETIK PASCA OPERASI PARS PLANA VITRECTOMY DI RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN  Latar Belakang: Retinopati diabetik adalah komplikasi neovaskular yang sangat spesifik untuk diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Berdasarkan data menurut Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) pada tahun 2018, penyakit diabetes melitus di tahun 2013 mencapai 1,5% pasien pengidap diabetes, dan meningkat menjadi 2,0% pada tahun 2018. Penanganan pada pasien diabetes melitus dengan komplikasi retinopati diabetik diantaranya adalah dengan dilakukannya operasi pars plana vitrektomi yang merupakan penatalaksanaan operatif yang dapat memperbaiki visus mata atau memulihkan fungsi penglihatan . Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui visualoutcome pada pasien retinopati diabetik pasca operasi pars plana vitrektomi di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Provinsi Lampung Tahun 2020.Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah potong silang (Cross-sectioal). Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling. Analisis data bivariat dengan Paired T-Test.Hasil Penelitian: Analisis statistik menggunakan uji Paired T-Test menunjukkan p-value untuk analisa visualoutcome pada pasien retinopati diabetic sebelum dan sesudah operasi operasi pars plana vitrektomi sebesar 0,000 (p-value < 0,05).Kesimpulan: Terdapat perubahan yang signifikan pada visualoutcome pasien retinopati diabetik sebelum operasi pars plana vitrektomi dan sesudah operasi pars plana vitrektomi di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Provinsi Lampung Tahun 2020. Kata Kunci: Retinopati Diabetik, Operasi Pars Plana Vitrektomi, Visualoutcome


2016 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
Author(s):  
Vebrin Arsintha Tungga Dewi ◽  
Demes Nurmayanti ◽  
Ngadino .

Excessive exposure to heat resulting heat cramps, heat exhaustion and heat stroke. Workers who have not been acclimatized to hot temperatures are usually sweat more than usual. In this condition, human will lose body fluids and electrolytes. The purpose of this study analyzes the differences of sodium level in the blood of workers before and after exposure to heat.This is an observational analytic research with cross sectional approach. Data was obtained from the measurement result with total population of 15 workers and sample of 14 workers. The data was analyzed analytically by using Paired Sample T Test..The results shows that all workers aged less than 40 years with working period of less than five years and most of whom indicated normal nutritional status. The company has conducted engineering controls, administrative and PPE. P value was ≤ 0.01 and result of paired t test revealed highly significant.The Conclusion underlines difference in the level of sodium in workers’ blood before and after exposure to heat for 2.5 hours.Installation of local exhaust ventilation as well as the training of labor on heat stress and prevention is suggested.


2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 42-48
Author(s):  
Edi Purnomo ◽  
Akbar Nur ◽  
Zulhaini Sartika A. Pulungan ◽  
Andi Nasir

Gawat darurat merupakan suatu kejadian yang terjadi secara mendadak sehingga megakibatkan seseorang memerlukan penanganan dan pertolongan secara cepat dan tepat. Salah satu tindakan yang dapat dilakukan masyarakat awam dan tenaga medis dalam menangani kasus gawat darurat yaitu dengan memberikan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan Basic Life Support (BLS) yang merupakan suatu usaha mencegah terjadinya henti jantung dan henti napas. Tujuan: penelitian ini dilakukan guna untuk mengetahui pengaruh Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan penanganan tersedak terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan siswa SMAN 3 Mamuju. Penelitian ini menggunakan  One-Group pre test-post test design guna untuk mengetahui pengetahuan dan keterampilan dalam penanganan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan penanganan tersedak pada siswa SMAN 3 Mamuju. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa SMAN 3 Mamuju dengan total responden sebanyak 35 siswa. Analisis data penelitian menggunakan SPSS dan uji hipotesis menggunakan Paired t-test. Hasil uji statistic dengan Paired t-test terdapat pengaruh signifikan sebelum dan setelah diberikan pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan penanganan tersedak dengan nilai signifikansi p value=0,001  pengetahuan, keterampilan BHD P Value = 0,002 dan keterampilan penanganan tersedak P Value =0,001 dengan taraf signifikansi 0,05 (P0,05). Kesimpulan Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan penanganan tersedak efektif untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan Bantuan Hidup Dasar dan keterampilan penanganan tersedak siswa SMAN 3 Mamuju sehingga diharapkan penanganan kasus gawat darurat yang dapat ditemui dilapangan dapat diatasi dengan cepat dan tepat.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 55-59
Author(s):  
Susi Hartati ◽  
Desmariyenti Desmariyenti

Anemia merupakan masalah kesehatan seluruh dunia, menurut World Health Organization (WHO) secara global, kasus anemia mempengaruhi 1,62 miliar orang atau setara dengan 24,8% dari populasi. Anemia pada remaja dapat menyebabkan menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar, menghambat pertumbuhan fisik dan kecerdasan otak, meningkatkan risiko infeksi, menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah sakit, menurunkan semangat, konsentrasi dan prestasi belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tablet besi (Fe)terhadap status anemia remaja putri di Wilayah Kerja Puskesmas Kerumutan Kabupaten Pelalawan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Desain penelitian adalah cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yakni seluruh siswi SMA Sederajat dengan jumlah 153 orang di Wilayah Kerja Puskesmas Kerumutan, Sampel yang diambil 15 orang responden. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini berupa variabel independen  menggunakan Hb digital dan dependen adalah lembar observasi. Analisis penelitian ini menggunakan uji paired t test dependent. Hasil uji diketahui terdapat pengaruh pemberian tablet besi (Fe)  terhadap status anemia remaja putri, yang ditunjukkan nilai p value< ? yaitu 0,000  < 0,05.


Author(s):  
Ngena Ria

Kemangi mengandung senyawa flavonoid, eugenol, arginin, etanol, boron, dan minyak atsiri. Kandungan minyak atsiri pada kemangi mampu memberikan rasa khas yang dapat merangsang sekresi saliva saat berkumur air rebusan daun kemangi. Kecepatan sekresi saliva dipengaruhi oleh sifat rangsangan. Sedangkan naik turunnya pH saliva bergantung pada kecepatan sekresi, dimana penurunan pH saliva merupakan faktor pendukung terjadinya karies gigi. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Berkumur Air Rebusan Daun Kemangi Terhadap pH Saliva Pada Siswa/I kelas V SDN 060933 Simpang Pos Padang Bulan Medan Tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik. Metode yang digunakan quaisi experiment, dengan pendekatan cross sectional. Rancangan dalam penelitian ini adalah time design series. Adapun cara pengambilan sampel dengan Purposive Sampling, menggunakan siswa/i kelas V SDN 060933 Simpang Pos Padang Bulan Medan sebanyak 33 siswa, dengan menggunakan Test Paper Dental Saliva pH Indikator untuk mengetahui kriteria pH saliva. Penelitian ini mengunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test dan uji Paired T-test. Hasil penelitian diketahui terjadi perubahan criteria pH saliva yaitu asam dari 39,39% menjadi 9,09, basa dari 39,39% menjadi 54,54% dan netral darri 21,21% menjadi 36,36%. Menunjukkan bahwa ada pengaruh berkumur air rebusan daun kemangi terhadap pH saliva. Hasl uji statistik dengan menggunakan Wilcoxon Signed Ranks Test dihasilkan nilai signifikasi 0,004 (p-value <0,05). Disarankan kepada siswa untuk berkumur menggunakan rebusan daun kemangi sebagai alternatif tindakan pencegahan terjadinya karies.


2010 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
Author(s):  
Sri Sunaring Ika Wardojo

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PRAKTEK PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT SEKOLAH (PKMS) TAHUN AKADEMIK 2009/2010 TERHADAP PENINGKATAN SKILL MAHASISWA D3 KEPERAWATANThe Effectiveness Of Community Health Practice (Pkms) To The Skill Increasing Of Diploma Nursing Student Muhammadiyah University Of Malang 2009Sri Sunaring Ika WardojoProgram Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah MalangJl. Bendungan Sutami 188A Malang 65145e-mail: [email protected] praktek pembangunan kesehatan masyarakat sekolah (PKMS) yang diikuti oleh seluruh mahasiswa program Diploma (D3) Keperawatan semester VI Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang bertujuan agar mahasiswa memiliki pengalaman untuk memberikan pelayanan keperawatan kepada keluarga, lansia dan masyarakat sekolah dengan masalah kesehatan baik yang aktual, resiko maupun potensial dengan menggunakan pendekatan asuhan keperawatan keluarga, gerontik, dan komunitas dengan berbagai agregat (berdasarkan setting tempat, penyakit, usia) dengan pendekatan komunitas sebagai mitra (community as partner). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang efektivitas pelaksanaan program praktek pembangunan kesehatan masyarakat sekolah (PKMS) terhadap peningkatan skillmahasiswa. Penelitian ini termasuk dalam cross sectional study dengan menggunakan desain deskriptif komparatif. Pengambilan sample dilakukan dengan teknik accidental sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa D3 Keperawatan FIKES UMM semester VI, sedangkan sample dalam penelitian ini adalah mahasiswa D3 Keperawatan yang mengikuti program praktek pembangunan kesehatan masyarakat sekolah (PKMS) baik sebanyak 69 orang. Penelitian dilaksanakan sejak bulan Desember 2009-Mei 2010. Instrumen yang digunakan dalam penelitan ini adalah menggunakan kuesioner soal pre test dan post test yang masing-masing berisi 10 item pertanyaan yang sama. Untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan program ini terhadap peningkatan pengatahuan mahasiswa dapat dibandingkan skor pada pre test dengan post test kemudian dianalisis menggunakan uji t berpasangan (paired t test). Hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,00 (p < á), sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai pretes dengan posttest. Dengan kata lain, pelaksanaan program ini efektif terhadap peningkatan skill mahasiswa D3 Keperawatan dalam bidang keperawatan komunitas, keperawatan keluarga dan keperawatan gerontik.Kata kunci: efektivitas, PKMS, skill, mahasiswa D3 keperawatanABSTRACTThis community practical study, which was attended by all of the 3hd grade Nursing Diploma’s students of University of Muhammadiyah Malang, aims to enable the students having experience to provide family health care with actual and potential health problem using the approach of family nursing careplan, provide nursing services to elderly family members who have health problems due to aging (degenerative process) using the approach of gerontology nursing careplan, and conduct community nursing careplan with a variety of aggregate (based on spot settings, disease, age) with community as a partner. This study aimed to find out about the effectivity of community practical study related with increasing of the student’s knowledge and skills. This is a cross sectional study using a comparative descriptive design. Sampling is done by accidental sampling technique. The population were the Nursing Diploma’s students of University of Muhammadiyah Malang, while the samples were 69 students. Research conducted since December 2009-May 2010. The instrument used in this research is pretest and post test quesstionnaire. To examine the effectiveness of this program related with increasing of the students’s knowledge, can be analyzed using paired t test (paired t test). Results of statistical test p value = 0.00 (p < á), so it can be concluded that there are significant differences between the pretest and posttest. In other


2021 ◽  
Vol 3 (01) ◽  
pp. 1-12
Author(s):  
Lilies Anggarwati Astuti ◽  
Masriadi Masriadi ◽  
Fadil Abdillah Arifin ◽  
Sarahfin Aslan ◽  
Nurul Hikmah
Keyword(s):  
T Test ◽  
P Value ◽  

Latar belakang : Penyakit periodontal adalah penyakit yang kehilangan struktur kolagennya pada daerah yang menyangga gigi, sebagai respon dari akumulasi bakteri di jaringan periodontal.  periodontitis adalah penyakit infeksi kronis yang dapat menghancurkan jaringan periodontal termasuk ligamen periodontal dan rongga alveolar gigi. Tujuan : Untuk mengetahui bagaimana perbedaan gambaran radiografis periodontitis kronis sebelum dan sesudah perawatan berdasarkan densitas tulang menggunakan software imagej. Bahan dan metode penelitian : Penelitian ini bersifat analisis observasional dengan menggunakan pendekatan Cross sectional study.Sampel didapatkan dengan menggunakan metode pengambilan sampel koutasampling. Radiograf digitalisasi menggunakan software ImageJ untuk melihat perbedaan luas trabekula kemudian dilakukan uji Paired T-Test. Hasil Penelitian : Terdapat perbedaan nilai rata-rata densitas tulang sebelum dan sesudah perawatan kuretase yaitu 525,20 pixel. adapun rata-rata densitas tulang sebelum perawatan kuretase yaitu sebesar 1882,10 pixel dan sesudah perawatan menjadi 1356,90 pixel. Hasil uji Paired Sampel T-Test juga menunjukkan signifikansi perbedaan luas antara densitas tulang sebelum dan sesudah dilakukan perawatan kuretase, dimana terdapat p-value yang menujukkan nilai p=0,003. Nilai P-Value menunjukkan kurang dari 0,05 artinya bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara densitas tulang sebelum dan sesudah perawatan kuretase. Kesimpulan : Terdapat perbedaan signifikan gambaran radiografis peridontitis sebelum dan sesudah perawatan kuretase pada perubahan luas trabekula menggunakan software ImageJ  di RSIGM UMI tahun 2020.


2018 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 23-30
Author(s):  
Kiky Zayufa Alfizia ◽  
Kornialia Kornialia ◽  
Sri Pandu Utami

Pasien dengan alat ortodonti cekat memiliki peningkatan resiko akumulasi plak karena meningkatnya kesulitan untuk menghilangkan plak. Akumulasi plak dapat dicegah dengan pelaksanaan kontrol plak, upaya tersebut bisa secara mekanis maupun kimiawi. Penggunaan obat kumur bahan alami memiliki kelebihan karena efek terapeutik dari bahan alamai bersifat konstruktif, efek samping yang ditimbulkan sangat kecil sehingga bahan alami relatif aman dari pada bahan kimiawi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan skor plak sebelum dan sesudah berkumur dengan seduhan daun sirih merah ( Piper crocatum ) pada mahasiswa pemakai piranti ortodonti cekat di FKG Universitas Baiturrahmah angkatan 2011. Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional design . Populasi penelitian ini adalah mahasiswa FKG Universitas Baiturrahmah angkatan 2011 yang memakai piranti ortodonti cekat pada rahang atas dan rahang bawah dengan jumlah mahasiswa sebanyak 23 orang. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Analisis yang digunakan adalah Paired T-Test. Hasil penelitian diketahui rata-rata indeks plak sebelum (37,4) lebih tinggi dari pada sesudah berkumur dengan seduhan sirih merah (Piper Crocatum)(22,7). Hasil uji Paired T-Test diketahui bahwa nilai p value = 0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan skor plak sebelum dan sesudah berkumur dengan seduhan daun sirih merah konsentrasi 50% pada pemakai piranti ortodonti cekat di FKG Universitas Baiturrahmah angkatan 2011.


2021 ◽  
pp. 128-135
Author(s):  
Maria Dewi Christiyawati ◽  
E Estuningsih

Kecerdasan intelektual (IQ) membantu seseorang untuk mampu bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif. Sama dengan IQ, kecerdasan emosional (EQ) penting bagi keberhasilan seseorang untuk berempati, mengungkapkan dan memahami perasaaan, mengendalikan amarah, kemandirian, serta beradaptasi. Beberapa upaya untuk meningkatkan IQ dan EQ adalah terapi akupuntur dengan metode Yamamoto New Scalp Acupuncture (YNSA) dan hipnoterapi. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh terapi akupuntur metode YNSA dan hipnoterapi untuk meningkatkan IQ dan EQ anak di TK Kanisius, Sukoharjo. Metode penelitian merupakan penelitian kuantitatif pre dan post test design dengan kontrol secara cross-sectional. Analisis statistik menggunakan uji Mann Whitney dan uji paired T- test. Hasil penelitian menunjukkan untuk p value pada variabel IQ yaitu  komponen pemahaman: 0.018, ingatan: 0.000, logika: 0.174, daya cipta: 0.361, dan pengetahuan umum: 0.024.  Hasil p value pada variabel EQ yaitu komponen pengaturan diri: 0.017, interaksi sosial: 0.661, kemandirian: 0.000, kompetisi: 0.192, kepekaan: 0.000. Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh terapi akupuntur metode YNSA dan hipnoterapi terhadap peningkatan IQ (pemahaman, ingatan, pengetahuan umum) dan EQ (pengaturan diri, kemandirian dan kepekaan) pada anak. Intellectual intelligence (IQ) helps someone to act purposefully, think rationally, and deal with his environment effectively. Similar to IQ, emotional intelligence (EQ) is important for a person's success in empathizing, expressing and understanding feelings, controlling anger, independence, and adapting. Some efforts to increase IQ and EQ are acupuncture therapy with the Yamamoto New Scalp Acupuncture (YNSA) method and hypnotherapy. The purpose of this study was to determine the effect of acupuncture therapy using the YNSA method and hypnotherapy to increase the IQ and EQ of children at Kanisius Kindergarten, Sukoharjo. The research method was quantitative pre and post test design with cross-sectional control. Statistical analysis was using Mann Whitney test and paired T-test. The results showed that p value on the IQ variable, the components of understanding: 0.018, memory: 0.000, logic: 0.174, creativity: 0.361, and general knowledge: 0.024. The p value on the EQ variable are self-regulation components: 0.017, social interaction: 0.661, independence: 0.000, competition: 0.192, sensitivity: 0.000. The conclusion of this study is there was an effect of YNSA method acupuncture therapy and hypnotherapy on increasing IQ (understanding, memory, general knowledge) and EQ (self-regulation, independence and sensitivity) in children.


2007 ◽  
Vol 63 (3) ◽  
Author(s):  
T. Mkondo ◽  
W. Mudzi ◽  
N. P. Mbambo

People join professions for different reasons and the same applies to physiotherapists. The aim of the study was to identify the reasons for choosing physiotherapy as a career by Zimbabwean physiotherapy students. The study used a descriptive cross-sectional design where a questionnaire was administered to 60 students. Data were collected on the demographics of the students and also on their rating on the importance of 12 factors for their influence in them choosing physiotherapy as a career.Three factors, which were, “the results I obtained at ‘A’Level” (68%), “job availability”(67%) and “desire to help others”(60%), were rated by more than 60% of the students as factors that had been “very important” in their decision to pursue physiotherapy as a career. Two factors, “I always wanted to be a physiotherapist” and “I worked with or received treatment from a physiotherapist”, were the only factors, which were rated by more than 70% of the students as no important in the students’ decision. Using the paired t-test, no significant statistical differences were found between male and female students, in their rating of importance of all twelve factors, (p-value=0.01).


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document