PENGARUH PERUBAHAN GIRO WAJIB MINIMUM TERHADAP PERTUMBUHAN KREDIT ADA PT. BANK DANAMON TBK

2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 147-158
Author(s):  
Agus Yudianto ◽  
Meddy Nurpratama

Penelitian  yang dilakukan dimaksudkan untuk memperoleh data-data dan informasi yang berhubungan dengan  giro wajib minimum dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan kredit pada bank konvensional, yang selanjutnya diolah dan dianalisis untuk mendapatkan jawaban dari identifikasi masalah di atas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : Perkembangan Giro Wajib Minimum (GWM) pada PT. Bank Danamon Tbk, Tingkat pertumbuhan kredit pada PT. Bank Danamon Tbk,   Besarnya pengaruh perkembangan Giro Wajib Minimum (GWM) terhadap pertumbuhan kredit pada Bank Danamon Tbk. ini Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan metode komparatif. Adapun pendekatan yang digunakan: Metode deskriptif. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu teknik sampling purposive. Teknik sampling purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu dan untuk tujuan tertentu.Tteknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau rasio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih tersebut adalah sama. Dengan teknik ini, penulis akan mengetahui pengaruh antara perkembangan giro wajib minimum (variabel X) dengan pertumbuhan kredit (variabel Y). Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari pembahasan yang telah dilakukan pada analisa pembahasan , .Penyaluran giro wajib minimum tertinggi terjadi pada tahun 2011 triwulan ke-3 yaitu sebesar Rp. 7.048.550. Sedangkan penyaluran giro wajib minimum paling rendah terjadi pada tahun 2010 triwulan ke-2 yaitu sebesar Rp. 2.696.114. Perkembangan giro wajib minimum tertinggi terjadi pada triwulan ke-1 tahun 2009 sebesar 0.968, dan perkembangan giro wajib minimum terendah terjadi pada triwulan ke-2 tahun 2010 sebesar -0.419, yang menunjukan tingkat penurunan giro wajib minimum cukup besar. Penyaluran kredit tertinggi terjadi pada tahun 2011 triwulan ke-3 yaitu sebesar Rp. 83.933.183. Sedangkan penyaluran kredit paling rendah terjadi pada tahun 2007 triwulan ke-1 yaitu sebesar Rp. 34.622.419, dan pertumbuhan kredit tertinggi terjadi pada triwulan ke-2 tahun 2010 sebesar 0,188, dan pertumbuhan kredit terendah terjadi pada triwulan ke-1 tahun 2007 sebesar -0,129. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan korelasi product moment dapat diketahui bahwa perkembangan giro wajib minimum dan pertumbuhan kredit memiliki hubungan yang rendah dengan koefisien korelasi sebesar -0,189. Sedangkan berdasarkan analisis regresi, diketahui bahwa hubungan antara perkembangan giro wajib minimum dan pertumbuhan kredit adalah negatif, artinya apabila perkembangan giro wajib minimum meningkat maka pertumbuhan kredit menurun. Koefisien regresi giro wajib minimum (X) sebesar -0,053 artinya jika giro wajib minimum (X) meningkat satu satuan, maka kredit (Y) cenderung menurun sebesar -0,053 satuan atau -5,3% Berdasarkan hasil uji t didapat bahwa Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti pada α = 5%, tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari perkembangan giro wajib minimum terhadap pertumbuhan kredit. Dan berdasarkanperhitungankoefisien determinasi, perkembangan giro wajib minimum memberikan pengaruh sebesar 3,6% terhadap pertumbuhan kredit, dan sisanya 96,7% merupakan faktor lain diluar dari variabel giro wajib minimum.

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document