Karakteristik Beton Normal Substitusi Agregat Halus Bottom Ash Pada Perendaman Asam Sulfat
Bottom ash (abu dasar) adalah sisa pembakaran batu bara di Indonesia di kategorikan sebagai limbah (B3). Kandungan logam berat dalam limbah B3 menyebabkan pencemaran lingkungan. Bottom ash melimpah dan kurang dimanfaakan. Oleh karena itu berbagai inovasi dilakukan peneliti agar penggunaan kontruksi beton layak digunakan terhadap pengaruh hujan asam serta pengelolaan bottom ash sebagai material konstruksi beton. Pada penelitian ini persentase substitusi bottom ash agregat halus sebanyak 0%, 25%, 35% dapat digunakan untuk campuran beton dengan perendaman asam sulfat pH-4. Dengan benda uji yang digunakan berukuran 15 cm x 30 cm dan 60 cm x 15 cm x 15 cm sebanyak 45 sampel, menggunakan metode American Concrete Institute (ACI). Pengujian tersebut berupa pengujian kuat tekan. kuat tarik belah dan kuat lentur beton dengan mutu rencana sebesar 30 MPa. Pada umur 28 hari didapatkan nilai kuat tekan sebesar 32,727 Mpa, 33,859 Mpa, 36,782 Mpa. Beton dengan substitusi bottom ash sebagai agregat halus dengan variasi 0%, 25% dan 35% mengalami peningkatan kekuatan seiring bertambahnya persentase substitusi bottom ash dimana semakin tinggi persentase substitusi bottom ash maka kekuatan beton semakin tinggi, sehingga dapat dikatakan bahwa persentase substitusi bottom ash berbanding lurus dengan kekuatan beton.