AbstrakTujuan penelitian ini untuk membandingkan mitos Jaka Tarub yang berasal dari Indonesia dan mitos Niúlángzhinü yang berasal dari Tiongkok. Terdapat tigamasalah utama yang akan dibahas, yaitu (1) skema aktan dan fungsional mitos Jaka Tarub dan Niúláng Zhinü, (2) perbandingan struktur cerita kedua mitos, dan (3) makna mitos terhadap tradisi budaya masyarakat setempat. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan objektif, dengan menggunakan teori struktural A.J. Greimas untuk menganalisis struktur cerita kedua mitos yang diteliti. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat persamaan pada tema cerita, ide awal permunculan konflik, dan persamaan aktansial pada subjek tokoh utama laki-laki dan objek tokoh utama perempuan, sedangkan perbedaan terdapat pada fungsi aktan sender (pengirim), helper (penolong), opposant (penentang), dan akhir cerita. Tradisi budaya yang ada pada masyarakat menjadi ciri khas dan warisan budaya yang terbentuk akibat pengaruh dari makna mitos yang diceritakan secara turun-temurun.Kata kunci: Jaka Tarub, Niulang Zhinu, Strukturalisme, Greimas, Tradisi Budaya AbstractThis research purpose is to compare Jaka Tarub myth that originating from Indonesia with Niúláng Zhinü myth originating from China. There are 3 main problems that will be discussed, (1) the schematic of the actan and functional myths of Jaka Tarub and Niúláng Zhinü, (2) comparison of the story structure of the two myths, and (3) The meaning of myth to the cultural traditions of the local community. The research used a objective literature approach, and using the structural theory of A.J Gerimas to analyze the structure of both myths. The results found that there are similarities in the theme of the story, the initial idea of conflict appearance, also the similarity on the subject, which is the main male character and the female main character as the object, while the differences are in the function of the sender, helper, opposant and the ending of story. Cultural traditions that exist in society become cultural heritage that was formed as an influence and significance meaning of the myth that was passed down for generations.Keywords: Jaka Tarub, Niulang Zhinu, Structuralism, Greimas, Cultural Traditions