resistance spot
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

2086
(FIVE YEARS 500)

H-INDEX

51
(FIVE YEARS 9)

Author(s):  
Fethi Dahmene ◽  
Slah Yaacoubi ◽  
Mahjoub El Mountassir ◽  
Abd Ennour Bouzenad ◽  
Pierre Rabaey ◽  
...  

2021 ◽  
Vol 16 (3) ◽  
pp. 359
Author(s):  
Mochammad Karim Al Amin ◽  
Suthoni Yoga Firiambodo ◽  
Endang Pudji Purwanti ◽  
Eriek Wahyu Restu Widodo ◽  
Dika Anggara

Salah satu jenis proses pengelasan yang banyak digunakan di dunia industri Kereta Api adalah proses <em>resistance spot welding</em>. Proses pengelasan ini mempunyai banyak keunggulan pada pengelasan pelat tipis dengan menggunakan sambungan tumpang yang diaplikasikan pada <em>side wall</em> kereta api. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh variasi parameter pengelasan yang meliputi <em>current</em>, <em>weld time</em>, dan <em>pulsation</em> terhadap <em>shear strength</em>, struktur mikro dan diameter <em>nugget</em>. Material yang digunakan adalah material SA-240 tipe 304 dan SA-240 tipe 201 dengan ketebalan 2 mm untuk material SA-240 tipe 304 dan tebal 3 mm untuk material SA-240 tipe 201. Pengujian <em>shear strength</em> diperoleh parameter<em> resistance spot welding</em> semakin tinggi, maka nilai <em>shear strength </em>juga semakin tinggi. Strukturmakro didapatkan semakin tinggi <em>current</em>, <em>weld time</em>, dan <em>pulsation</em>, maka <em>nugget</em> semakin lebar. Sedangkan pada hasil uji mikro pada daerah <em>base metal</em> struktur yang tebentuk adalah <em>austenite</em>, sedangkan pada daerah HAZ dan <em>weld metal</em> adalah struktur <em>ferrit</em> dan <em>austenite</em>. Ukuran butir pada daerah HAZ yang semakin mendekat ke daerah <em>weld metal</em> ukuran butirnya menjadi semakin besar. Struktur mikro yang terbentuk pada <em>weld metal</em> bentuknya memanjang (<em>columnar grains</em>) ke daerah yang mengalami pembekuan paling akhir.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document