consecutive sampling
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

1213
(FIVE YEARS 689)

H-INDEX

5
(FIVE YEARS 1)

Sebatik ◽  
2022 ◽  
Vol 26 (1) ◽  
Author(s):  
Yuldensia Avelina ◽  
Wilhelmus Nong Baba ◽  
Yosefina Dhale Pora

Lansia merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang terjadi secara alamiah. Tingginya stresor dan peristiwa kehidupan yang  tidak menyenangkan dapat menimbulkan masalah psikologis, salah satu diantaranya adalah depresi. Depresi pada lansia lebih tinggi terjadi pada lansia yang hidup di panti jompo dibandingkan dengan lansia yang hidup di komunitas dan masih rendahnya intervensi psikologis untuk mengatasi depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi life review terhadap penurunan depresi pada lansia di Seksi Kesejahteraan Penyantunan Sosial Lanjut Usia Padu Wau Maumere. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi experiment dengan rancangan penelitian one group pre post test. Jumlah sampel sebanyak 36 orang, dengan menggunakan consecutive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner pendek Geriatric Depression Scale (GDS) dengan 15 pertanyaan dalam versi Indonesia untuk mengukur depresi pada lansia. Intervensi terapi life review diberikan sebanyak 4 sesi yakni pengalaman masa anak-anak, masa remaja, masa dewasa dan masa lansia.  Analisis data menggunakan uji wilcoxon. Hasil uji wilcoxon menunjukkan bahwa terdapat pengaruh terapi life review terhadap penurunan depresi lansia dibuktikan dengan nilai p value (0.000) < α (0.05). Terapi life review berhasil dalam menurunkan depresi pada lansia.


2022 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 168-178
Author(s):  
Tri Wijayanto ◽  
Apri Budianto ◽  
Irmaya Meilinda Sari

Terapi humor merupakan tindakan untuk menstimulasi seseorang untuk tertawa, tindakan ini mampu merangsang pelepasan opiat endogenous atau yang sering disebut dengan endorfin. Manfaat endorfin yaitu membuat relaksasi yang berdampak pada pelebaran pembuluh darah sehingga menurunkan tekanan darah, dengan kondisi relaks juga akan membuat denyut jantung menjadi normal. Tujuan dari penelitian ini mengetahui pengaruh terapi humor dengan video komedi terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi primer di Panti Tresna Werdha Natar Lampung Selatan. Desain penelitian ini adalah jenis quasy experiment semu dengan rancangan pretest–posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang menderita hipertensi primer di panti tresna werdha. Populasi dalam penelitian ini berjumlah  86 orang  Teknik sampel consecutive sampling. Analisis data yang peneliti gunakan adalah uji Paired T Test. Berdasarkan analisis data diketahui nilai p-value 0,000 atau p-value < 0,05, yang artinya ada pengaruh terapi humor terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi primer di Wilayah Kerja Panti Tresna Werdha Natar Lampung. Hasil penelitian diharapkan agar pihak Puskesmas dapat bekerjasama dengan instansi lain untuk menjalankan program penurunan angka kejadian hipertensi memberikan sosialisasi, terapi humor secara rutin serta pencatatan tekanan darah kepada para lansia.


2022 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 384
Author(s):  
Manuppak Irianto Tampubolon ◽  
Ros Sumarny ◽  
Yati Sumiyati

Obesitas merupakan keadaan dimana terjadi ketidaknormalan atau kelebihan akumulasi lemak dalam tubuh yang disimpan dalam jaringan adiposa. Keadaan obesitas akan mempengaruhi sekresi adiponektin. C-reactive protein merupakan suatu globulin yang disintesis oleh hepatosit, produksi CRP ini diinduksi oleh interleukin-6, interleukin-1 dan tumor necrosis factor α, yang kemudian akan disekresi ke dalam darah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara inflamasi dengan gangguan metabolisme karbohidrat dan metabolisme lipid serta mendapatkan data kadar High Sensitivity C-Reactive Protein sebagai penanda inflamasi, Kadar glukosa darah untuk menilai gangguan metabolisme glukosa, sedangkan kolesterol, trigliserida, LDL untuk menilai gangguan metabolisme lipid dan mengetahui hubungan antara High Sensitivity C-Reactive Protein dengan glukosa darah dan profil lipid (kolesterol total, trigliserida dan LDL) pada mahasiswa obesitas Fakultas Farmasi Universitas Pancasila. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode observasional dengan rancangan penelitian cross sectional dengan pengambilan data secara consecutive sampling dimana peneliti melalukan pengukuran terhadap indikator obesitas (berat badan, tinggi badan, lingkar pinggang) kadar C-Reactive Protein (CRP) dan profil lipid. Uji statisitik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kolmogorov smirnov, Leaven test dan Spearman. Karakteristik responden berdasarkan parameter indeks massa tubuh didapatkan sebesar 27.54 kg/m2. Distribusi frekuensi pada parameter jenis kelamin yang paling banyak dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 74,1%. Rerata lingkar perut sebesar 91.97 cm. Diketahui rata-rata 48,1% mahasiswa obesitas fakultas farmasi mengalami hiperglikemia, 48,1% mengalami hiperkoleterolemia, 37% hipertrigliseridemia, 88,9% hiperbetalipoprotenemia dan 29,6% mahasiswa memiliki kadar hs-CRP > 3 mg/L. Terdapat hubungan bermakna antara hs-CRP dan indeks massa tubuh (r = 0.503 dan p = 0.007) serta didapatkan juga hubungan bermakna antara indeks massa tubuh dan tekanan darah diastolik (r= 0.506 dan p = 0.007). Dapat disimpulkan bahwa indeks massa tubuh (IMT) berkolerasi dengan hs-CRP dan tekanan darah diastolik.


2022 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 49-52
Author(s):  
Hina Niaz ◽  
Asaf Alam Khan

OBJECTIVES: To determine the frequency of genital tuberculosis in patients undergoing diagnostic laparoscopy for infertility. METHODOLOGY: It is a descriptive (cross-sectional) prospective study. The study was performed within the duration of six months i.e., February 12th, 2020 to August 12th, 2020 at the Department of Obstetrics and Gynecology, Khyber Teaching Hospital, Peshawar. A total of 196 patients were observed by using 47.1% proportion of genital tuberculosis in infertility, 95% confidence interval with margin of error 7%, using software of WHO for sample size calculation. Further, sample collection was performed using non-probability (consecutive) sampling techniques. RESULTS: The mean age of the patients in our study was 30 years (SD+3.92). Fifty seven percent of cases were having primary infertility and 43% of patients were having secondary infertility. The incidence of genital tuberculosis undergoing infertility was 45%. CONCLUSION: Our study concludes that the incidence of genital TB in infertility in our setup was 45%.


2022 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 124-130
Author(s):  
Defrima Oka Surya ◽  
Zulham Efendi ◽  
Afrizal Afrizal ◽  
Ria Desnita

ABSTRACT: DIABETIC FOOT SELF CARE ON DIABETES PATIENTS Background: Diabetes Mellitus (DM) can cause complications in various body systems. One of the complications of DM is complications in the feet which can cause diabetic foot ulcers and lead to leg amputation. Diabetic foot complications can be prevented by performing routine foot care or diabetic foot care. Objective: The purpose of this study was to determine the description of diabetic foot care in patients with diabetes mellitus consisting of personal self-care, podiatric care, and footwear and socks. Method: This type of research is descriptive quantitative research. Data was collected using a diabetic foot care questionnaire. The number of samples in this study was 51 people. The sampling method is a non-probability technique using consecutive sampling. The study was conducted in the Kuranji Health Center Working Area in July – November 2021. Result: The results showed that most respondents (64.70%) had poor personal self-care in foot care, 82.3% of respondents had poor podiatric care habits. and 52.94% of respondents have good habits in choosing footwear. Conclusion: From the results of the study, it was concluded that people with diabetes have bad habits in performing foot care so that this is one of the risk factors for complications in the feet. To increase awareness of people with diabetes in performing foot care, it is recommended that nurses can provide education and teach people with diabetes to take care of their feet Keywords: Diabetes Mellitus; Foot Complications; Foot Care  INTISARI : DIABETIC FOOT SELF CARE PADA DIABETISI Latar Belakang : Diabetes Melitus (DM) dapat menyebabkan komplikasi pada berbagai sistem tubuh. Salah satu komplikasi DM adalah komplikasi pada kaki yang dapat menimbulkan ulkus kaki diabetik dan berujung dengan amputasi kaki. Pencegahan komplikasi pada kaki dapat dilakukan diabetisi dengan melakukan perawatan kaki rutin atau diabetic foot care.Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran diabetic foot care pada pasien diabetes melitus yang terdiri dari personal self care, podiatric care, serta footwear and sock.Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner diabetic foot care. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 51 orang. Metode pengambilan sampel adalah dengan Teknik non probability dengan menggunakan consecutive sampling. Penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Kuranji pada Bulan Juli – November 2021.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden (64,70%) memiliki personal self care yang kurang baik dalam perawatan kaki, 82,3% responden memiliki kebiasan podiatric care yang kurang baik dan 52,94% responden memiliki kebiasaan baik dalam pemilihan alas kaki.Kesimpulan : Diabetisi memiliki kebiasaan yang kurang baik dalam melakukan perawatan kaki sehingga ini menjadi salah satu faktor resiko terjadinya komplikasi pada kaki. Untuk meningkatkan kesadaran diabetisi dalam melakukan perawatan kaki disarankan perawat dapat memberikan edukasi dan mengajarkan diabetisi untuk melakukan perawatan kaki Kata Kunci : Diabetes Melitus; Komplikasi Kaki; Perawatan Kaki


Author(s):  
Siti Hidayati Mukhlis ◽  
Sikni Retno Karminingtyas

Covid-19 merupakan penyakit infeksi pernafasan yang disebabkan oleh SARS-COV2. Pandemi Covid-19 dianggap sebagai bencana kesehatan global yang paling krusial pada abad ini dan tantangan terbesar yang dihadapi umat manusia sejak Perang Dunia ke-2. Jumlah kasus di Indonesia terus meningkat setiap hari dan mengakibatkan ancaman bagi masyarakat dalam hal kesehatan, ekonomi, dan sosial. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang Covid-19 dan perilaku masyarakat di masa pandemi Covid-19 di Desa Montong Beter Kecamatan Sakra Barat. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan Cross-Sectional Study. Jumlah sampel 100 responden dengan metode pengambilan consecutive sampling  menggunakan kuesioner google form dan disebarkan melalui WhatsApp. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan masyarakat dalam kategori baik yaitu sebanyak 85 responden (85%). Perilaku masyarakat Desa Montong Beter di masa pandemi Covid-19 terkait upaya dalam pencegahannya dalam kategori cukup baik yaitu sebesar 54 responden (54%). Uji gamma diperoleh nilai p 0,005 (sig <0,05) dan koefisien korelasi 0,657 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara pengetahuan masyarakat dengan perilaku pencegahan Covid-19. Simpulan penelitian ini pengetahuan masyarakat dalam kategori baik, sedangkan perilaku masyarakat dalam kategori cukup baik dan terdapat hubungan antara pengetahuan dengan perilaku masyarakat dalam upaya pencegahan Covid-19.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 139-144
Author(s):  
Caesariska Deswima ◽  
Widodo ◽  
Erikavitri Yulianti

Depression is commonly found in stage 5 CKD patients. However, depression in HD patients is usually neglected, underdiagnosed, and remains untreated. Duration of HD is reported to be significantly correlated with depression. Previously, there were several similar studies with varying results. This study is needed to detect depression and give early intervention to reduce hospitalization rates and patient mortality. This study aims to find the correlation between the duration of hemodialysis and depression in CKD patients. A cross-sectional was carried out on 52 patients with CKD undergoing HD in Dr. Soetomo General Academic Hospital using consecutive sampling. Beck Depression Inventory-II (BDI-II) questionnaire was used to measure the depression score. Data were analyzed with the Pearson correlation test. This study showed a significant negative correlation between the duration of hemodialysis and depression (p =0.005, p > 0,05; r= -0.094). Duration of hemodialysis was significantly correlated with depression. The longer duration of hemodialysis, the lower score of depression. Periodic evaluation of HD patients for depression is needed for early intervention to reduce morbidity.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 73-77
Author(s):  
Kristia Novia ◽  
Febriyanti ◽  
Winda Febriyanti Rampa

Latar Belakang: Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilakukan dengan sistem online dan merupakan hal baru bagi mahasiswa dan dosen sehingga membutuhkan waktu untuk beradaptasi, sehingga dapat membuat motivasi belajar mahasiswa menurun, untuk mempertahankan motivasi belajar mahasiswa, dengan cara menggunakan pembelajaran daring secara efektif. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pembelajaran daring dengan motivasi belajar mahasiswa STIK Stella Maris Makassar. Metode : Jenis penelitian ini penelitian non experimental dengan pendekatan desain cross sectional study. Populasi penelitian semua mahasiswa/i STIK Stella Maris Makassar dengan jumlah 436 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik non probability sampling dengan pendekatan consecutive sampling dengan jumlah 78 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Setelah data terkumpul, data dianalisis menggunakan uji statistik chi square. Hasil : Hasil penelitian diperoleh nilai p(0,02) < ?(0,05) yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pembelajaran daring dengan motivasi belajar mahasiswa STIK Stella Maris Makassar. Kesimpulan:  Pembelajaran daring dengan menggunakan media pembelajaran seperti google classroom, zoom dan whatsapp yang dilakukan secara efektif dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 59-67
Author(s):  
Siprianus Abdu ◽  
Jenita Laurensia Saranga' ◽  
Dhanty Jovica Dangeubun ◽  
Dian Novita Sari

Perilaku preventif yang diharapkan selama masa pandemi covid-19 ini adalah penerapan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak dan ini sudah menjadi kebiasaan baru (new normal). Penyebaran covid-19 perlu diakhiri sebab berdampak pada hampir seluruh sendi kehidupan, namun di sisi lain masyarakat kita kurang patuh menerapkan protokol kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan covid-19. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan crossectional study. Teknik sampling menggunakan metode nonprobability sampling dengan pendekatan Consecutive Sampling dengan jumlah sampel 100 orang. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner yang selanjutnya diolah menggunakan SPSS versi 24 dan dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasilnya adalah kategori usia terbanyak dewasa 75%, kategori jenis kelamin terbanyak perempuan 61%, kategori tingkat pendidikan terbanyak adalah pendidikan menengah 47%, kategori pengetahuan terbanyak baik 59%, dan kategori perilaku pencegahan covid-19 terbanyak baik 78%. Hasil uji statistik Chi Square diperoleh nilai p untuk masing-masing hubungan variabel adalah usia (0,026), jenis kelamin (0,968), pendidikan (0,001) dan pengetahuan (0,000) dengan tingkat signifikansi a = 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk usia, pendidikan dan pengetahuan memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku pencegahan Covid-19 artinya orang yang dewasa, tingkat pendidikannya tinggi dan pengetahuan baik memiliki perilaku pencegahan covid-19 yang baik. Namun untuk jenis kelamin tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku pencegahan Covid-19, artinya seorang yang berjenis kelamin perempuan bisa saja memiliki perilaku pencegahan covid-19 yang kurang baik. Sehingga perlu kedewasaan, peningkatan kualifikasi pendidikan dan pengetahuan yang baik agar memiliki perilaku pencegahan covid-19 yang baik pula.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 94-101
Author(s):  
Mery Solon ◽  
Yunita Gabriela Madu ◽  
Margaretha Tolidunde ◽  
Megawati Megawati

Tenaga kesehatan memiliki peranan sebagai garda terdepan dalam penanganan kasus terkonfirmasi Covid-19 yang menyebabkan beban kerja meningkat sehingga timbul beban kerja baik fisik maupun mental. Kondisi ini dapat menyebabkan munculnya berbagai respon dari dalam tubuh seperti meningkatnya stress kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan tingkat kerja stress pada tenaga kesehatan. Desain penelitian menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional study dan pengambilan sampel dengan teknik non-probability dengan pendekatan consecutive sampling dengan jumlah responden sebanyak 84 orang. Alat ukur untuk stres kerja menggunakan kuesioner Depression, Anxiety, and Stress Scale-42 (DASS-42) versi Bahasa Indonesia  dan Space Administration Task Load Indeks (NASA-TLX) versi bahasa Indonesia untuk mengukur beban kerja perawat. Data dianalisis menggunakan software statistic dengan jenis uji statistik Chi-Square dengan tingkat kemaknaan a=0,05. Hasil penelitian didapatkan terdapat hubungan antara beban kerja dengan tingkat stres kerja pada tenaga kesehatan dengan nilai p = 0.000 maka diperoleh kesimpulan beban kerja perawat dapat mempengaruhi tingkat stress perawat selama masa pandemi Covid 19 yang dapat digunakan sebagai referensi rumah sakit atau institusi untuk meningkatkan reward bagi tenaga kesehatan selama masa pandemi Covid 19


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document