lindenmayer system
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

23
(FIVE YEARS 5)

H-INDEX

3
(FIVE YEARS 0)

2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 122-133
Author(s):  
Ratnadewi Ratnadewi ◽  
Ariesa Pandanwangi ◽  
Agus Prijono

Jawa Barat memiliki sentra perajin rakyat yang banyak memiliki keragaman motif yang diangkat dari potensi kedaerahannya. Salah satu nya adalah batik Ciamis, tetapi kini dengan adanya wabah virus Corona 19 berdampak luar biasa terhadap ekonomi industri makro dan mikro dalam pengembangan usaha batik. Semakin banyak yang menghentikan usahanya. Sehingga dikhawatirkan motif-motif batik Ciamis semakin langka juga di pasaran. Melalui Turtle graphics motif-motif batik yang ada dibuat dalam bentuk  citra vektor untuk dilestarikan dengan memanfaatkan teknologi digital. Tujuan dari penelitian ini motif batik Ciamis dapat dibuat bahasa rupa melalui proses digitalisasi menggunakan bahasa pemrograman MuPad. Manfaatnya adalah untuk mendokumentasikan serta memperkenalkan kembali motif Batik Ciamis yang sudah hampir punah. Metode yang digunakan adalah eksperimen digitalisasi melalui Lindenmayer System. Sampel batik Ciamis dipilih motif yang memiliki repetisi dengan pola berulang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motif batik Ciamis dapat dibuat dengan teknik lengkungan, garis horisontal dan vertikal, rotasi. Simpulan dari penelitian ini perancangan motif batik dapat menggunakan program Lindenmayer System sebagai blueprint dan dapat diimplementasikan pada batik nusantara. Kontribusi dari penelitian ini, cara pendokumentasian ini dapat diimplementasikan ke industri kreatif.


CAUCHY ◽  
2021 ◽  
Vol 6 (4) ◽  
pp. 286-295
Author(s):  
Juhari Juhari ◽  
Muhammad Zia Alghar

Plant morphology modeling can be done mathematically which includes roots, stems, leaves, to flower. Modeling of plant stems using the Lindenmayer System (L-system) method is a writing returns that are repeated to form a visualization of an object. Deterministic L-system method is carried out by predicting the possible shape of a plant stem using its iterative writing rules based on the original object photo. The purpose of this study is to find a model of the plant stem with Deterministic Lindenmayer System method which will later be divided into two dimensional space three. The research was conducted by identifying objects in the form of pine tree trunks measured by the angle, thickness, and length of the stem. Then a deterministic and parametric model is built with L-system components . The stage is continued by visualizing the model in two dimensions and three dimensions. The result of this research is a visualization of a plant stem model that is close to the original. Addition color, thickness of the stem, as well as the parametric writing is done to get the results resembles the original. The iteration is limited to less than 20 iterations so that the simulation runs optimal.


Forests ◽  
2020 ◽  
Vol 11 (8) ◽  
pp. 869
Author(s):  
Helge Simon ◽  
Tim Sinsel ◽  
Michael Bruse

While complex urban morphologies including different materials, wall structures, etc., are rather adequately represented in microclimate models, replication of actual plant geometry is—so far—rather crudely handled. However, plant geometry greatly differs within species and locations while strongly determining a plant’s microclimate performance. To improve the plants representation in numerical models, a new method to describe plant skeletons using the so-called Lindenmayer-System has been implemented in the microclimate model ENVI-met. The new model allows describing much more realistic plants including the position and alignment of leaf clusters, a hierarchical description of the branching system and the calculation of the plant’s biomechanics. Additionally, a new canopy radiation transfer module is introduced that allows not only the simulation of diffuse radiation extinction but also secondary sources of diffuse radiation due to scattering of direct radiation within plant canopies. Intercomparisons between model runs with and without the advancements showed large differences for various plant parameters due to the introduction of the Lindenmayer-System and the advanced radiation scheme. The combination of the two developments represents a sophisticated approach to accurately digitize plants, model radiative transfer in crown canopies, and thus achieve more realistic microclimate results.


Author(s):  
Taiyo Maeda ◽  
Yasuhiko Manabe ◽  
Shigeo Kawata

In order to evaluate and recognize plant growth automatically based on photos of plants in plant science and engineering, we propose a diagnostic system for plant growth in which simulated plant growth is used as a reference for real growing plants. In our diagnostic system, we employ the Lindenmayer system [Lecture Notes in Computer Science, 15, 53–68, 1974] to model healthy growing plants. In the Lindenmayer system plant growth is expressed by string expressions designed as a numerical model for the plant. This proposal system provides users the string expressions by using image processing. As users compare with two strings such as DNA sequence genetic code, users obtain developmental change of plat growth. The results show that our automatic plant diagnostic system is effective in checking actual healthy plant growth, and suggest that the diagnostic system should be useful in large-scale plant factories.


Jurnal INFORM ◽  
2017 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Andy Suryowinoto

Kontribusi komputer dalam bidang grafis berkembang sangat cepat, aplikasinya mulai dari sains, dunia industri manufaktur, medis, hingga militer. Berangkat dari hal tersebut pentingnya pengembangan sistem yang dapat mengurangi waktu saat render dan meminimalkan menggunakan sumber daya perangkat keras computer, sehingga dapat digunakan untuk komputer dengan skala kecil sekelas komputer personal. Menggunakan metode penelitian system development life cycle yang terdiri atas tahap menganalisa dan merancang pada pemodelan tiga dimensi tanaman, khususnya pohon menggunakan algoritma lindenmayer system, dimana penumbuhan percabangan dahan dan ranting, hingga daun, mengambil patokan koordinat objek pada titik percabangan untuk menumbuhkan bagian cabang lain pada pohon. Pada hasil penelitian didapatkan bahwa render dengan jumlah 130,904 vertice render 2 detik, daun segi delapan 2,57 detik, dan bentuk bulat dengan waktu render 3,6 detik. Simulasi pemodelan tanaman virtual tercapai.


Jurnal INFORM ◽  
2017 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Andy Suryowinoto

Kontribusi komputer dalam bidang grafis berkembang sangat cepat, aplikasinya mulai dari sains, dunia industri manufaktur, medis, hingga militer. Berangkat dari hal tersebut pentingnya pengembangan sistem yang dapat mengurangi waktu saat render dan meminimalkan menggunakan sumber daya perangkat keras computer, sehingga dapat digunakan untuk komputer dengan skala kecil sekelas komputer personal. Menggunakan metode penelitian system development life cycle yang terdiri atas tahap menganalisa dan merancang pada pemodelan tiga dimensi tanaman, khususnya pohon menggunakan algoritma lindenmayer system, dimana penumbuhan percabangan dahan dan ranting, hingga daun, mengambil patokan koordinat objek pada titik percabangan untuk menumbuhkan bagian cabang lain pada pohon. Pada hasil penelitian didapatkan bahwa render dengan jumlah 130,904 vertice render 2 detik, daun segi delapan 2,57 detik, dan bentuk bulat dengan waktu render 3,6 detik. Simulasi pemodelan tanaman virtual tercapai.


CAUCHY ◽  
2013 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 33 ◽  
Author(s):  
Suhartono Suhartono

Pendekatan dalam mempelajari pemodelan pertumbuhan tanaman saat ini adalah dengan menggunakan metoda L-System yaitu sistem penulisan berulang (rewriting system) yang dilakukan secara paralel dengan menggunakan aturan gramatikal. Dengan menggunakan software Mathematica telah diidentifikasi pemodelan pertumbuhan tanaman zinnia sebanyak 6 tahap pertumbuhan selama 25 hari dan dapat divisualisasikan


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document