Spanish Adaptation of the Organizational Culture Assessment Instrument: Reflection on the Difficulty in Transferring the ad hoc Factor

The Organizational Culture Assessment Instrument is a common instrument for measuring organizational culture in English-speaking countries based on four factors: Clan, ad hoc, Market and Hierarchy. However, to date, there is no proper translation of the scale into Spanish. In this study, we describe the translation and adaptation of the instrument through Exploratory Factor Analysis with a Spanish sample (n1 = 246; 69.9% men and 30.1% women) and Confirmatory Factor Analysis with a Peruvian sample (n2 = 510; 70.4% men and 29.6% women). The result reduces the four-factor internal structure to a three-factor structure that retains the Clan, Market and Hierarchy factors, but completely excludes the ad hoc factor. Confirmatory Factor Analysis shows acceptable indicators, reliabilities are good and indication of validity is also confirmed. In conclusion, this study has given rise to the instrument in Spanish, called OCAI-12, which is suitable for evaluating organizational culture.

Cultura predominante y subculturas

El artículo presenta los resultados de un trabajo académico empírico que tuvo como modelo de estudio el Scoring the Organizational Culture Assessment Instrument propuesto por Cameron y Quinn. El mismo pretende dar cuenta del estado de la cultura corporativa en la compañía ecuatoriana Go Galápagos, con el fin de identificar su cultura predominante e identificar la existencia de subculturas dentro de esta organización. El estudio sigue la premisa de varios autores, Joan Costa, Cameron y Quinn, entre otros, quienes afirman que cuando una empresa está geográficamente dispersa, la cultura predominante tiende a dividirse en pequeñas subculturas. El caso de la compañía Go Galápagos permite constatar esta teoría, ya que al estar dividida en Quito (área administrativa) y Galápagos (su más grande embarcación), la cultura central se fragmentase evidencia la aparición de subculturas. La aplicación de este estudio reveló que la compañía mantiene una cultura jerarquizada; sin embargo, en ciertas áreas ha desarrollado subculturas fuertemente consolidadas. En este artículo se analizan estos resultados y, específicamente, las causas de la existencia de dichas subculturas.

Potenciación de la cultura organizacional en organizaciones mexicanas

El propósito de este estudio es encontrar cómo se puede potenciar la cultura organizacional como estrategia para lograr un desempeño significativo, dadas las necesidades crecientes en las organizaciones de recuperar el tiempo perdido. En él se distinguen las características significativas de los desafíos que se presentan a nivel mundial, el contraste de dos modelos que evalúan la cultura organizacional tomando en cuenta prácticas administrativas robustas, a) el modelo de cultura flexible (OCAI) por sus siglas en inglés “Organizational Culture Assessment Instrument”, Cameron y Quinn (2006) y b) el modelo de cultura DOCS o “Denison Organizational Culture Survey” de Denison (2016), la descripción del estudio, la aplicación del modelo DOCS, sus resultados al analizar 2,828 colaboradores de 77 empresas mexicanas y algunas conclusiones significativas, para finalmente describir varias implicaciones tanto científicas como prácticas de: ¿cómo se podría utilizar de manera estratégica, los cambios culturales con el propósito de lograr impactos positivos en el desempeño organizacional?

Analisis Budaya Organisasi Stasiun Televisi Lokal X di Bandung dengan OCAI (Organizational Culture Assessment Instrument)

ABSTRACTNow, the world has entered globalization, it forms an industry which is determined by the international market. This change has an impact on companies in the media and broadcasting sectors. Now, the company is trying to be at the advance with client-based values. Facing up this rapidly changing environment requires a strategy to adapt. Determination of these strategies can be helped by knowing the organizational culture that is owned by the company. Local television station X is one of the local television stations that has survived for more than 20 years in media and broadcasting sector, To determine a strategy to face the market in the future, this television station needs to know the organizational culture it has, so that it can determine the direction of the preferred organizational culture in the future. OCAI (Organizational Culture Assessment Instrument) is a measuring tool that is often used and precisely in diagnosing organizational culture and organizational effectiveness. This measuring instrument is filled by all employees of television station X from various positions. The results of this study indicate that the dominant organizational culture possessed by this television station is clan culture, but this culture still tends to be weak, this can be due to two dimensions of organizational culture that have different patterns. There is a need for improvement in the communication system to improve work communication relations between management levels at local television station X in order to form a strong corporate culture. ABSTRAK Saat ini telah memasuki globalisasi, hal tersebut membentuk industri yang ditentukan oleh pasar internasional. Perubahan ini berdampak pada perusahaan yang bergerak di sektor media dan broadcasting, sehingga saat ini perusahaan berusaha menjadi yang terdepan dengan nilai-nilai berbasis pada klien. Mengahadapi lingkungan yang cepat berubah ini diperlukan sebuah strategi untuk dapat beradaptasi. Penentuan strategi tersebut dapat terbantu dengan mengetahui budaya organisasi yang dimiliki oleh perusahaan. Stasiun televisi lokal X adalah salah satu stasiun televisi lokal yang bertahan setelah kurang lebih 20 tahun berkiprah dalam sektor media dan broadcasting, untuk menentukan strategi untuk menghadapi pasar dimasa yang akan datang, maka stasiun televisi ini perlu mengetahui budaya organisasi yang dimiliki, sehingga dapat menentukan arah budaya organisasi yang dilebih disukai dimasa yang akan datang. OCAI (Organizational Culture Assessment Instrument) merupakan alat ukur yang sering digunakan dan tepat dalam mendiagnosa budaya organisasi dan efektifitas organisasi. Alat ukur ini diisi oleh seluruh karyawan stasiun televisi X dari berbagai jabatan. Hasil dari penelitian ini, bahwa budaya organisasi dominan yang dimiliki oleh stasiun televisi ini adalah budaya clan, tetapi budaya ini masih cenderung lemah, hal tersebut dapat disebabkan dua dimensi budaya organisasi yang memiliki pola berbeda. Perlu adanya perbaikan dalam sistem komunikasi untuk memperbaiki hubungan komunikasi kerja antara level manajemen di stasiun televisi lokal X agar dapat membentuk budaya perusahaan yang kuat.

ANALISIS BUDAYA ORGANISASI MENGGUNAKAN ORGANIZATIONAL CULTURE ASSESSMENT INSTRUMENT (OCAI) TERHADAP STASIUN PENGISIAN DAN PENGANGKUTAN BULK ELPIJI (SPPBE) PT. GIGA UTAMA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemetaan budaya organisasi yang ada saat ini di SPPBE PT. Giga Utama Kecamatan Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif analisis dengan teknik mix method yatiu dengan pengumpulan data melalui studi lapangan yang dilakukan dengan cara wawancara, penyebaran angket, dan Observasi. Alat uji untuk mengolah data yang diperoleh yaitu adalah menggunakan analisis Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya organisasi yang yang dipakai saat ini merupakan budaya Market, dan ukuran kesuksessan karyawan dipengaruhi oleh penekanan strategi. Suatu organisasi harus bertransformasi sesuai dengan kondisi yang ada untuk dapat berkembang dengan maju, dan mengetahui tujuan apa yang akan di capai.

Kajian evaluasi budaya organisasi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Introduction. This study aims to determine the organizational culture in the National Library of Indonesia (NLI) based on several aspects including clan (human resource management), adhocracy (innovation organization), market (adaptation and strategic organization), and hierarchy (coordination and organizational structure). Research Methods. This study used a quantitative approach of Competing Values ​​Framework (CVF) developed by Cameron & Quinn (2011) to obtain data scores and the average of each aspect of organizational culture. Data Analysis. Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) is an organizational culture assessment instrument by using statements/questions relating to the six subsystems, namely organizational culture dominant characters, leadership, human resource management, internal solidarity, strategic management and organizational success criteria. The data was analysed by using SPSS with Pearson Correlation formula. Results and Discussion. We found that organizational culture of the National Library is cultural hierarchy. Conclusion and Recommendations. Organization culture of the (NLI) shows the cultural hierarchy. The cultural hierarchy is maintained as part of the working principles of the organization.

ANALISIS BUDAYA ORGANISASI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA BOGOR DENGAN MODEL ORGANIZATIONAL CULTURE ASSESSMENT INSTRUMENT (OCAI) DAN TINGKAT MOTIVASI KERJA

Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis Budaya Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor dengan Model Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) dan Tingkat Motivasi Kerja. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian survei, yaitu menggunakan sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Sampel yang digunakan 72 responden dari (sampel jenuh) semua pegawai yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi model Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) ini dirasa akan meningkatkan motivasi kerja di Disperindag kota Bogor. Motivasi pegawai untuk bekerja lebih baik lagi, karena dengan budaya organisasi yang dipilih oleh para pegawai maka pegawai dapat mengaktualisasikan kemampuan, skill dan pengetahuan mereka dalam bekerjaKata kunci : Budaya Organisasi Model Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) dan Tingkat Motivasi Kerja

ANALISIS BUDAYA KERJA MODEL ORGANIZATIONAL CULTURE ASSESSMENT INSTRUMENT (OCAI) DALAM PENCAPAIAN VISI PERUSAHAAN PADA PT. YODI INTIGUNA MANDIRI - BEKASI

One of the factors that affect the performance of employees in a company is working culture, which is very closely related factor in improving employee performance, because the creation of a good work culture and supported by a collaboration with fellow employees, then it will achieve results that can improve the performance of work employee.OCAI (Organizational Culture Assessment Instrument) very useful in reflecting the direction where the company is categorized based on its culture to support the mission and purpose, and also to be able to identify the elements in the culture that can resist the mission and goals. And Vision shows a state or desired level of achievement or expected by the organization or company will be realized at a certain point of time in the future.The purpose of this study is to analysis of work culture model of Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) in achieving the company's vision on PT. Yodi Intiguna Mandiri. The population of this study were 25 employees at PT. Yodi Intiguna Independent located at the office.By measuring the achievement of the vision of the company by means of questionnaires to 25 respondents who terdiir of 6 groups, each group having 4 questions to measure the level of achievement of the vision of the company, can be seen in the following table. Clan Culture Vision : 27,5 Achievement : 30,2. Adhocracy Culture Vision : 21,7 Achievement : 24,6. Market Cilture Vision : 31,7 Achievement : 23,8 (Not Achieve). Hierarchy Culture Vision : 19,2 Achievement : 21,4. Of the four current work culture among the company's vision and achievement, there are three cultures is achieved by culture Clan, Hierarchy, and Adhocracy. And a culture that has not been achieved is the cultural Market.Keyword : OCAI (Organizational Culture Assessment Instrument OCAI), Oganizational Culture, Vision.