trauma healing
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

126
(FIVE YEARS 68)

H-INDEX

6
(FIVE YEARS 4)

2022 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 29-39
Author(s):  
Syarifuddin Syarifuddin ◽  
Umar Umar ◽  
Sukrin Sukrin ◽  
Ihlas Ihlas ◽  
Ruslan Ruslan

Kegiatan penanggulangan bencana yang dilakukan oleh MDMC Kabupaten Bima merupakan salah satu kegiatan wajib dilakukan setiap terjadi bencana alam maupun bencana sosial yang ada di sekitarnya. Bencana yang terjadi saat ini yaitu bencana banjir bandang yang melanda kabupaten Bima yang terdiri dari 4 Kecamatan dan puluhan desa dan ribuan warga yang terdampak. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan penanggulangan bencana banjir yang telah dilakukan oleh Muhammadiyah Disaster Management Center (MDCM) kabupaten Bima pada bulan April tahun 2021. Ada beberapa tahapan yang telah dilakukan yaitu; a) Melakukan mitigasi bencana bersama dengan BPBD kabupaten Bima dan juga dengan relawan PMI kabupaten Bima, untuk meminimalisir korban atau dampak bencana; b) Melakukan Kesiapsiagaan bersama dengan BPBD kabupaten Bima, PMI kabupaten Bima dan juga dengan organisasi lainnya, dengan melakukan Rapat koordinasi Kesiapsiagaan; c) Operasi Tanggap Darurat, MDMC mengambil bagian menurunkan ratusan relawan dengan membuka POSKOR dan Dapur Umum lapangan (DUL); d) Melakukan Rehabilitasi dengan menurunkan puluhan relawan dibeberapa Desa yang terdampak bencana banjir bekerjasama dengan relawan RS PKU Muhammadiyah memberikan pelayanan dan pengobatan gratis, dan juga psikososial atau trauma healing yang lebih fokus kepada Anak uasi sekolah SD dan SMP. Ada beberapa kendala dan hambatan yang dihadapi oleh Relawan MDMC diantaranya yaitu kurangnya sumber daya Manusia atau reawan yang siap siaga, Sarana dan prasana yang digunakan di lapangan, dan Dana yang tidak mencukupi, kendala berikutnya adalah kurangnya kesadaran masyarakat  untuk saling membantu.


2021 ◽  
pp. 1-19
Author(s):  
Domagoj Nikolić ◽  
Valerij Dermol

BACKGROUND: Systemic Constellations Work (SCW) is a non-conventional method of dealing with organizational development and change that has been gaining popularity since the 1990s. OBJECTIVE: The goal of this study was to understand how kinesthetic and spatial sensations gained through SCW translate into knowledge with a particular focus on the longer-term organizational effects. METHODS: We performed semi-structured interviews and used triangulation of sources (constellator and clients) and methods (inductive, deductive coding and ethnographic approach). RESULTS: The study identified a phase model of SCW process revolving around organizational trauma enmeshed in the context of personal, organizational and social systemic fields. CONCLUSIONS: The results imply that SCW is a valid method of trauma healing and prevention.


2021 ◽  
Vol 1 ◽  
pp. 1260-1267
Author(s):  
Alfira Nuril Aissya ◽  
Ahmad Khafis ◽  
Sugihadi Ilmi ◽  
Mega Widya Putri

AbstractThe flood disaster in Pekalongan City in February 2021 has lasted more than 1 week. Several refugee posts have been prepared to accommodate flood-affected communities. The flood that occurred in the midst of the Covid-19 pandemic caused anxiety and concern, both adults and children felt the impact of the flood, as a result most of the residents forgot the PHBS (clean and healthy lifestyle) habits and did not comply with the 4M health protocol (wearing masks, washing clothes). hands, keeping a distance, and avoiding crowds) while at the evacuation post. This situation cannot be allowed to drag on, continuous anxiety and worry can lower a person's immune system so that they have the opportunity to contract the Covid-19 virus. The purpose of this service is to remind the community about the importance of maintaining PHBS (clean and healthy lifestyle) and complying with the 4M health protocol (wearing masks, washing hands, maintaining distance, avoiding crowds), and reducing public anxiety and concern. The method used in this service is public education related to PHBS and 4M as well as trauma healing by doing creative aerobics. The results of this service are increasing public awareness regarding the implementation of PHBS (clean and healthy lifestyle) and continuing to carry out 4M (wearing masks, washing hands, keeping distance, avoiding crowds) in the refugee environment and increasing physical fitness, and providing joy, so that these activities help reduce the anxiety, worry and fear experienced by flood-affected communities.Keyword: community education; evakuation; flood; trauma healing AbstrakBanjir di Kota Pekalongan pada bulan Februari 2021 sudah berlangsung lebih dari 1 pekan. Beberapa pos pengungsian sudah disiapkan untuk menampung masyarakat terdampak banjir. Banjir yang terjadi ditengah pandemi Covid-19 menyebabkan kecemasan dan kehawatiran, baik orang dewasa maupun anak anak ikut merasakan dampak dari banjir tersebut. Akibatnya sebagian besar warga melupakan kebiasaan PHBS (pola hidup bersih dan sehat) dan tidak mematuhi protokol kesehatan 4M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan) ketika berada di pos pengungsian. Keadaan ini tidak bisa dibiarkan berlarut larut, kecemasan dan kehawatiran yang terus menurus dapat menurunkan imunitas tubuh seseorang sehingga berpeluang terjangkit virus Covid-19. Tujuan pengabdian ini dilakukan untuk mengingatkan kembali kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga PHBS (pola hidup bersih dan sehat) dan mematuhi protokol kesehatan 4M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan), dan mengurangi kecemasan serta kehawatiran masyarakat. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini ialah pendidikan masyarakat terkait PHBS dan 4M serta trauma healing dengan melakukan senam aerobik kreasi. Adapun hasil dari pengabdian ini adalah meningkatnya kesadaran masyarakat terkait penerapan PHBS (pola hidup bersih dan sehat) dan tetap melaksanakan 4M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan) dilingkungan pengungsian dan meningkatnya kebugaran jasmani, dan memberikan kegembiraan, sehingga aktivitas tersebut membantu mengurangi rasa cemas, khawatir dan takut yang dialami oleh masyarakat yang terdampak banjir.Kata kunci: Banjir; pengungsian; pendidikan masyarakat; trauma healing


2021 ◽  
Author(s):  
Cristanti Rahayu

The study in this journal aims to provide entertainment and support in the form of psychic so that it can reduce the traumatic feeling experienced after the banjir bandang disaster. This trauma healing activity is very much needed and has a very important meaning for the Toraja Church Sunday School (SMGT) Children in the Rama Radda Congregation. For this reason, it is necessary for the Church's efforts to provide assistance in repairing infrastructure that has been damaged by flash floods, especially in handling the trauma experienced by Sunday school children, especially in their spiritual growth, because after all Sunday school children are the next generation of the church. , these children must be able to rise again from the trauma they experienced and be able to resume their lives with faith, hope and make their loved ones proud who died as a result of the flash flood.


2021 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 65-70
Author(s):  
Atik Choirul Hidajah ◽  
Febriyanti Febriyanti ◽  
Debri Rizki Faisal

Latar Belakang: Gempa bumi yang terjadi pada bulan Juli dan Agustus di Lombok menimbulkan beberapa masalah kesehatan, salah satunya adalah keracunan makanan yang disebabkan oleh penurunan kualitas lingkungan. Pada tanggal 9 September 2018 dilaporkan kasus keracunan makanan di Kecamatan Alas Barat Kabupaten Sumbawa akibat mengkonsumsi makanan pada saat kegiatan trauma healing. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko dan etiologi penyebab keracunan makanan di Kecamatan Alas Barat Kabupaten Sumbawa. Metode : Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode investigasi dan observasi data sekunder KLB keracunan makanan Hasil : Gejala awal keracunan makanan pada pukul 16.00. Puncak tertinggi dirasakan pada pukul 19.00-19.59 dengan jumlah 65 orang. Penduduk yang paling banyak mengalami keracunan makanan adalah perempuan sebanyak 59 orang (50,43%) dan kelompok umur 5-11 tahun sebanyak 62 orang (53%). Gejala yang paling umum adalah muntah (95%). Jenis makanan yang diduga menyebabkan keracunan makanan adalah ayam (AR = 81,19%), nasi (AR = 75,21%) dan sayuran (AR = 67,52%). Agen yang diduga sebagai penyebab keracunan makanan adalah Staphylococcus, Clostridium Perfringens dan Eschericia Coli.Kesimpulan: Keracunan makanan yang terjadi di Desa Mapi Rea merupakan sumber penularan umum yang berasal dari satu sumber penularan yaitu makanan yang dimakan pada saat kegiatan trauma healing. Makanan yang dianggap memiliki risiko tinggi adalah ayam, nasi, dan sayuran. Hasil laboratorium menunjukkan bahwa Eschericia Coli merupakan bakteri penyebab keracunan makanan.


Author(s):  
Maryatul Kibtyah ◽  
Ana Mawadda Rohmah ◽  
Khabib Akbar Maulana

This research describes the implementation of trauma healing to victims of bullying at the Rumah Duta Revolusi Mental in Semarang City using Islamic Counseling Guidance. The collecting data technique were interviews, observation, and documentation. Furthermore, the data analysis technique used the Milles and Huberman model, namely: data reduction, data presentation, and data verification. The results showed that the implementation of trauma healing to victims of bullying at the Rumah Duta Revolusi Mental in Semarang City had two forms of programs, namely counseling and psychotherapy including several therapies, namely play therapy, emotional catharsis, fairy tale therapy, and, writing therapy. Meanwhile, trauma healing is carried out through three stages, namely the initial stage, the middle stage or the work stage, and the final stage or the termination stage. Judging  the Islamic Counseling Guidance, both in terms of the objectives, functions, and methods of trauma healing to the victims was an implementation of the techniques, stages, methods of trauma healing.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 69-79
Author(s):  
Dzuha Hening Yanuarsari ◽  
Mukaromah Mukaromah ◽  
Khamadi Khamadi

Abstrak Pandemi Covid-19 yang terjadi pada akhir tahun 2019 memberikan dampak yang cukup signifikan pada berbagai sektor kegiatan yang ada di dunia, termasuk salah satunya Indonesia. Berbagai tindakan dilakukan sebagai langkah untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satunya pada sektor pendidikan dan kesehatan untuk anak yakni rentannya psikologis anak dan tingkat depresi yang terjadi karena adanya fenomena pandemi Covid-19. Melalui permainan edukatif dipercaya dapat membantu hal-hal yang berhubungan dengan psikologi anak. Tujuan penelitian ini adalah membuat permainan edukatif ular tangga yang dapat digunakan untuk membantu proses penyembuhan trauma (trauma healing) pada anak karena dampak Pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan pada perancangan ini berupa metode deskriptif eksplanatif dengan menggunakan pendekatan komunikasi SMCR. Melalui metode tersebut pesan edukasi yang mengenai pandemic covid-19 yang masih harus dihadapi oleh anak hendaknya disikapi dengan waspada dan tidak perlu takut asal tetap mematuhi protokol kesehatan. Hasil dari penelitian ini yaitu terciptanya desain purwarupa permainan ular tangga “PostCov” menjadi alternatif media edukasi baru sebagai bentuk inovasi dalam penyampaian informasi juga bentuk play therapy dalam membantu masalah psikologi yang rentan terjadi pada anak.


2021 ◽  
Author(s):  
Paula Jati

This research will talk about the understanding, benefits, and the use of music in our life, especially in guidance and counseling. The study conducted using the method of literature study on the role of the music in counseling. The research resulted positive, that music can help the process in trauma healing and overcome the problems faced by the client by helping them to be more relaxed and focused on the main points of the problem. Music therapy is recommended for wider use as a technique in counseling


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document