Multilingual Education

The purpose of the study is the research of the opportunities for developing professional foreign language communicative competence within the concept of multilingual education. The study is based on the method of the experiment, presented by a survey of students. The course was tested by 70 master's degree students of Gumilyov Eurasian National University. The functionality of the Google Meet communication platform and mobile applications has created a comfortable environment for learning Business English. The educational course revealed students’ ability to carry out high-quality communication. The results show that students improved their skills in spontaneous business discussion with rational construction of communication, proper speech intonation, lexical sufficiency within the framework of speech topics, and grammatical correctness. The practical significance and prospects for further research are presented by the opportunity of using the developed methodology in the process of communicative competency formation by students of different specialties.

LESSONS LEARNED FROM REMOTE EDUCATION

This paper focuses on some aspects of remote education that can be implemented in face-to-face classes in order to improve and enhance the teaching/learning process. The authors present the results of the questionnaire survey conducted among the teachers of the Institute of Applied Language Studies of the University of West Bohemia in Pilsen (hereinafter referred to as ‘UWB’) and also among the students of the Faculty of Economics at the same university in the spring term of 2021, evaluating two semesters of remote education. Having analyzed the results of the questionnaires, the authors of the paper aim to share their experience and introduce the best practice that the Business English (hereinafter referred to as ‘BE’) teachers at the UWB have decided to apply to their future BE courses.

PELATIHAN UPSKILLING BAGI PEKERJA SEKTOR PARIWISATA TERDAMPAK COVID-19 DI PULAU LOMBOK

Covid-19 berdampak begitu nyata bagi pekerja sektor pariwisata di Lombok Barat. Sebagian besar hotel di Kabupaten Lombok Barat yang sudah memberlakukan cuti hingga merumahkan pekerjanya. Sedangkan pekerja kontrak dan tetap diberikan waktu kerja yang diatur secara bergiliran. Bagi Pekerja yang dirumahkan karena terdampak covid, tentunya berdiamdiri dirumah tanpa mengasah skill, bukanlah menjadi pilihan bijak. Sebagai pelaku pariwisata, Keterampilan yang mereka miliki pun terbatas pada Pekerjaan seperti Tukang Kebun, Cleaning Service, Pelayan Restaurant, Tukang Ojek, Penjual Souvenir, Pembuat Kerajinan dari Kayu dan Bambu. Terlebih lagi dimasa pandemi seperti saat ini, setiap pekerja dituntut untuk memiliki daya saing yang mempuni sehingga dapat bertahan dalam industri pariwisata. Hal inilah yang menggerakkan Tim Pengabdian kami untuk berperean aktif dalam Pelatihan Upskilling bagi Pekerja Sektor Pariwisata yang terdampak Covid-19. Sehingga diharapkan dapat mengoptimalkan skill mereka khususnya English Speaking Skill sehingga pada saat mereka kembali bekerja dan meningkatkan penghasilan mereka. Dengan menerapkan Metode Pelatihan yang menarik dan didukung oleh materi pelatihan yang up-to-dated serta disampaikan oleh para pakar dari Tim yang berpengalaman dan profesional dalam bidang pengajaran Bahasa Inggris. Materi yang disampaikan dalam Pelatihan ini antara lain materi menarik dan interaktif terkait English for Business, English for Hospitality, dan English for General Communications. Dari angket diisi oleh seluruh pekerja dan hasil dari angket kepuasan secara umum menunjukkan bahwa kegiatan PkM yang telah dilaksanakan dirasakan bermanfaat bagi para pekerja. Materidisampaikan dengan baik dan menarik. Pembicara yang dihadirkan juga dinilai baik.