library research
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

6364
(FIVE YEARS 4359)

H-INDEX

19
(FIVE YEARS 2)

2028 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 34-47
Author(s):  
Dirwan Dirwan ◽  
Bunyamin Bunyamin ◽  
St Umrah

Reading is a commandment from Allah. commanded through al-Qur'an Surah al-Alaq verse 1 which was revealed through the intermediary angel Gabriel to the Prophet Muhammad. Which will be preached to all the human Ummah specifically to the Ummah who always follows the teachings of Islam. Therefore, we must read the Koran, both reading directly (written) and reading with signs of Allah's power. (implied). Which has a variety of discussions ranging from reading the Koran, mentadabburi, practice and practice so as to create a generation of Qur'ani. In this paper using library research with the method of using library data collection techniques (Library Research) that uses various kinds of existing literature such as books, books of hadith, books of interpretation and the Qur'an that will help in using methods, deductive, inductive and comparative. And it was concluded that the command to read in the Koran so that it can be seen that reading is not just a job, not a mere hobby but as a very important command that will underlie all our activities in this world, let alone a prosecutor of knowledge, reading also is a foundation to go to the path that is blessed by Allah.


2022 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 318-324
Author(s):  
Dindin Alawi ◽  
Nanat Fatah Natsir ◽  
Erni Haryanti
Keyword(s):  

Penelitian ini menjelaskan tentang kajian terhadap pergerakan kebangkitan epistemologi (epistemological movement) ide besar Fritjof Capra. Metode yang digunakan dalam kajian ini menggunakan metode atau pendekatan kepustakaan (library research), bahwa studi pustaka atau kepustakaan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa relasi yang tidak harmonis antara sains dan agama yang terjadi sejak beberapa abad yang lalu telah memicu munculnya pemikiran-pemikiran dari berbagai ilmuwan termasuk dari seorang ilmuwan Fritjof Capra. Menurut Capra, agama merupakan pengetahuan yang bersifat intuitif dan mistisme sedangkan sains atau fisika baru merupakan pengetahuan yang bersifat rasional. Agama dipersepsikan sebagai pengetahuan yang tidak diabstraksikan dan tidak berdasarkan penalaran sedangkan Sains dalam kegiatannya sangat bergantung pada bahasa verbal dan penalaran, dalam pemikiran Fritjof Capra ditemukan kesejajaran antara fisika baru dan mistisisme, fisika baru dan mistisisme mempunyai kesamaan ketika keduanya mencoba mengungkapkan mengenai realitas. Capra berhasil menawarkan sebuah paradigma alternatif yang dapat dipergunakan sebagai modal dalam membangun masa depan peradaban umat manusia.


2022 ◽  
Author(s):  
Risma Ananda ◽  
FAVIOLA ID'HARETNA SARI ◽  
Aysha Diah
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kualitas Laporan Keuangan Perusahaan.Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif.Metode deskriptif yaitu, metode yang didasarkan pada data yang ada pada masa sekarang atau penyelidikan yang bertujuan pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang.Menggunakan metode deskriptif karena dalam melakukan penelitian dibutuhkan data yang relevan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dan dapat tercapai sesuai dengan kegunaan tertentu.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research).Penelitian pustaka dilakukan dengan mengkaji buku-buku dan macam media penulisan lainnya yang ilmiah, dimaksudkan untuk menambah referensi pendukung tentang teori-teori ilmiah yang dapat berkaitan dengan topik penelitian dalam rangka penyusunan laporan. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kualitas laporan keuangan perusahaan.


2022 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 310-317
Author(s):  
Hakin Najili ◽  
Asep Supriyadi ◽  
Izzuddin Mustafa
Keyword(s):  

Penelitian ini menjelaskan tentang teori belajar dalam alam pikir Ali Ahmad Madkur. Metode yang digunakan dalam kajian ini menggunakan metode atau pendekatan kepustakaan (library research), Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemikiran Ali Ahmad madkur tentang teori belajar berbeda dengan konsep teori belajar barat. Perbedaan tersebut terdapat dalam beberapa aspek. Pertama, konsep pembelajaran dalam kurikulum pendidikan Islam yaitu perilaku manusia dimulai dengan motif dari naluri manusia dan kebutuhan bawaan atau tindakan, atau dari perasaan, hati nurani, niat, dan kehendak bebas, atau dimotivasi oleh keyakinan, prinsip, filosofi, dan orientasi perilakunya. Kedua, sumber dan perangkat pembelajaran yaitu sumber pembelajaran dalam pendidikan Islam adalah wahyu yang terdiri dari Al-Qur’an dan hadits dan sumber yang lainnya adalah kaun (alam semesta). Sedangkan untuk sarana belajar adalah (a) Mengambil pelajaran dari bahasa manusia; (b) Pengalaman langsung  yang disebut metode pembelajaran bawaan, yang dipelajari seseorang melalui tindakan, pengamatan, dan penggunaan indra. (c) Proses berfikir ; (d) Ilham. Ketiga, tujuan ilmu adalah tujuan ilmu dalam pendidikan islam adalah untuk beramal (aktivitas). Keempat, klasifikasi situasi belajar adalah ranah belajar Pendidikan Islam adalah mencakup keseluruhan aspek Kognitif, afektif dan psikomotorik. Kelima, Stabilitas atau perubahan Pengetahuan adalah pengetahuan akan terus berubah, namun yang tidak berubah adalah hakikat kebenaran, standar, nilai, dan prinsip ilahi, apakah itu yang disebutkan dalam Al-Qur'an atau diucapkan secara lisan Rasul SAW.


2022 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 302-309
Author(s):  
Mohamad Yamin ◽  
Nanat Fatah Natsir ◽  
Erni Haryanti
Keyword(s):  

Penelitian ini menjelaskan tentang jaring laba-laba, interaksi-interkoneksi Universitas Islam Negeri Sunan Kalidjaga Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam kajian ini menggunakan metode atau pendekatan kepustakaan (library research), Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan Studi Islam di Indonesia dimulai dengan sistem langgar, sistem pesantren, dan sistem pendidikan kerajaan. Kemudian di abad ke-20 mulai muncul lembaga pendidikan berupa madrasah atau sekolah yang dikelola oleh organisasi Islam. Seiring perkembangan Pendidikan Islam dari zaman dulu hingga sekarang, fakta menunjukkan bahwa sebagian besar perguruan tinggi Islam masih mengikuti platform keilmuwan klasik yang didominasi al-ulum al-syar’i. Kritik demi kritik bermunculan karena selama ini ilmu-ilmu keislaman yang berkembang hanya bersifat fragmenteris dan belum memiliki keterkaitan dengan isu-isu kekinian. Sementara di abad ke-21 ini segala sesuatunya banyak didominasi oleh ilmu pengetahuan (khususnya sains). Penelitian ini berupa meta deskripsi mengenai implementasi paradigm integratif-interkonektif dalam pendidikan Islam di Perguruan Tinggi Islam yang sudah lebih dulu dikembangkan oleh UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Hasil dari pengembangan paradigma integratif-interkonektif di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dapat dilihat dari beberapa aspek berikut, seperti dalam pedoman akademik, sarpras, laboratorium agama, laboratorium sains dan lain-lain.


SIASAT ◽  
2022 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 71-81
Author(s):  
Muhammad Faisal Hamdani

This study focuses on examining the interpretation of the verse on religious moderation, related to the term wastahan ummatan in QS.Al Baqarah (2): 143. This research is important in knowing the views of commentators on the Qur'anic verse regarding religious moderation and related to the contemporary context. This research uses a qualitative traditional approach, using a literature review through a systematic review method of references (Systematic Library Research) related to the focus of this study. The data analysis technique used in this study is descriptive, interpretive and deductive analysis which is carried out in stagesfformulation, search, inspection/selection, analysis-synthesis, quality control mainstreaming, and report preparation.


2022 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 266-271
Author(s):  
Didih Syakir Munandar ◽  
Nanat Fatah Natsir ◽  
Erni Haryanti
Keyword(s):  

Penelitian ini menjelaskan tentang kajian terhadap gerakan kebangkitan epistemologi (epistemological movement) krisis sains modern Richard Tarnas. Metode yang digunakan dalam kajian ini menggunakan metode atau pendekatan kepustakaan (library research), bahwa studi pustaka atau kepustakaan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peradaban modern seringkali dipandang sebagai hasil puncak peradaban manusia, ternyata tidak sepenuhnya disepakati kebenarannya, oleh karenanya terdapat banyak problem multidimensi, maka dibutuhkan solusi yang tepat terhadap segala problem-problem tersebut. Para ahli menyatakan bahwa jalan keluar dari permasalahan tersebut tidak lagi bisa ditangani oleh paradigma modernisme, sehingga mereka dengan tegas menyatakan, dunia pada pasca atau postmodernisme membutuhkan paradigma lain, terutama dalam upaya rekonstruksi pemikiran pendidikan. Pada masyarakat postmodern pasca industri, ilmu pada akhirnya mengalami delegitimasi, karena terbukti tidak dapat menghindar dari efek negatif yang dihasilkannya sendiri. Legitimasi yang menyatakan bahwa pengetahuan harus ditujukan demi pengetahuan, pada masa modern tidak dapat dipenuhi. Karena pengetahuan ternyata dihasilkan semata-mata untuk keuntungan semata, norma benar-salah tidak lagi berlaku sebagai standar, akan tetapi pragmatis demi menghasilkan sebesar- besarnya profit dengan pendanaan sedikit mungkin.


2022 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 290-301
Author(s):  
Dandy Sobron Muhyiddin ◽  
Nanat Fatah Natsir ◽  
Erni Haryanti

Penelitian ini menjelaskan tentang memahami gagasan anything goes Paul Karl Feyerabend dan implikasinya terhadap pendidikan islam. Metode yang digunakan dalam kajian ini menggunakan metode atau pendekatan kepustakaan (library research), bahwa studi pustaka atau kepustakaan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gagasan Feyerabend yang disebut anarkisme epistemologis, yaitu suatu teori epistemologi yang memiliki pandangan tidak ada aturan metodologis untuk pengembangan sains. Sains harus dikembangkan melalui regulasi universal tanpa merusak atau membatasi sains itu sendiri. Menurut Feyerabend, tidak perlu falsifikasi suatu teori untuk menemukan kebenaran, melainkan dengan mencoba menemukan teori-teori baru yang dibangun, dikembangkan, dan dipertahakan (theoretical pluralism). Pluralisme teori penting untuk menghindari keseragaman yang membatasi berpikir kritis. Gagasan anything goes dikemukakan bahwa hipotesis apa pun dapat digunakan, termasuk yang tidak wajar dapat diterima atau menyimpang dari teori umum dan muncul dari proses eksperimental. Feyerabend menekankan bahwa kemajuan ilmiah tidak hanya ditentukan oleh proses induktif seperti sains biasa, tetapi juga secara kontrainduktif. Gagasan Feyerabend tentang anarkisme epistemologis bisa berpengaruh pada pengembangan pendidikan Islam. Dengan prinsip anything goes dalam pemikirannya, seseorang dapat menghilangkan atau setidaknya mengurangi terjadinya monopoli dari satu metode ke metode lainnya.


2022 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 279-289
Author(s):  
Hakin Najili ◽  
Nanat Fatah Natsir ◽  
Erni Haryanti
Keyword(s):  

Penelitian ini menjelaskan tentang sumbangan pemikiran Jhon F Haught mengenai relasi sains dan agama. Metode yang digunakan dalam kajian ini menggunakan metode atau pendekatan kepustakaan (library research), bahwa studi pustaka atau kepustakaan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Jhon F Haught “melihat? dan “memaknai? integrasi sains dan agama sebagai „dua wajah epistemologi? yang saling bersentuhan dan memunculkan sifat komplementasi yang mencerahkan. Ini menunjukkan bagaimana sains dan agama digali menuju kedalaman sehingga masing-masing akan bertemu pada muara yang sama. Keberanian Haught untuk mengolaborasi evolusi demi kompatibilitas agama merupakan satu keberanian karena pembacaan semacam itu meniscayakan adanya pergeseran teologis. Model integrasi Haught melahirkan teologi evolusi yang merupakan sebuah bangunan epistemologi-teologis “berwajah” rekonstruksionis modern yang membawa agama begitu jauh demi kesesuaiannya dengan perkembangan sains. Dengan kata lain, teologi menjadi tolak ukur teori-teori ilmiah tersebut dengan memasukkan entitas keislaman pada struktur sains.


2022 ◽  
Author(s):  
florintiana elinsa carda

The purpose of this research are: (1) To find out how the community ofMakassarvidgram utilize YouTube as a media of communication; (2) To find outwhat are the strengths and weaknesses youtube as a media ofcommunication for the community of Makassarvidgram. This research wasconducted for approximately thr ee months, ie May-July 2016 which was held inthe city of Makassar. The population of this research is Makassar vidgramcommunity. The respondents of this research are determined at random on somecommunity members joined in Makassar vidgram. This type of research uses aqualitative method by using the theory of New Media as a research platform.Mechanical depth interviews with informants to collect primary data. Secondary datais done by observation, library research both from books and Internet sitesthat are relevant to the focus of the problem. The results showed that theuse youtube as a means of communication for CommunitiesMakassarvidgram categorized quite helpfull. The response of the informantsregarding the advantages and disadvantages are more to the excess one, that will make youtube looks very priceless, effective and efficientas a communication media for this community.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document