diabetes melitus
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

1679
(FIVE YEARS 1030)

H-INDEX

9
(FIVE YEARS 1)

2022 ◽  
Author(s):  
Nora Lissa Octavia Nainggolan
Keyword(s):  

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Banyak komplikasi yang muncul akibat penyakit diabetes ini, hal yang dapat dilakukan oleh penderita DM adalah mencegah komplikasi dengan cara mengontrol dan mengendalikan penyakitnya agar dapat mempertahankan kehidupan yaitu dengan mematuhi atau menjalankan empat pilar pengelolaan diabetes sehingga penderita DM terhindar dari kejadian rehospitalisasi, dimana suatu keadaan yang dialami penderita diabetes melitus dimana penderita mengalami kegagalan dalam menjaga kadar gula darahnya.


2022 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 194-205
Author(s):  
Heru Supriyanto ◽  
Diny Vellyana ◽  
Diki Stiawan
Keyword(s):  
T Test ◽  
P Value ◽  

Pendahuluan :DM Tipe 2 yang tak tergantung pada insulin disebabkan insulin yang ada tidak dapat bekerja dengan baik, tetapi fungsi insulin untuk metabolisme glukosa tidak ada/kurang dan biasanya diketahui DM setelah usia 40 tahun (Hadibroto, 2013). Komplikasi mikrovaskular (retinopati, nefropati, neuropati) dan komplikasi makrovaskular (aterosklerotik, stroke, angina, infark miokardium, gangren).Penatalaksanaan penderita DM dapat dilakukan dengan kegiatan jasmani secara teratur 3 sampai 5 hari seminggu selama sekitar 30 sampai 45 menit, latihan jasmani yang di anjurkan salah satu nya jalan kaki. Tujuan penelitian diketahui pengaruh aktivitas fisik jalan kaki terhadap gula darah sewaktu pada penderita DM Tipe 2. Metode :Desain penelitianpre-eksperiment one group pre-test-posttest. Sampel 16 penderita DM  tipe 2 denganpurposive sampling dan observasi langsung dengan mengukur kadar gula darah menggunakan Gluko DR AGM 2100 dan analisis statistik Uji dependent sampel T test. Hasil:nilai p-value sebesar 0,000 dengan rata-rata kadar gula darah sebesar 273,44 mg/ dl dan sesudah dilakukan aktivitas fisik jalan kaki sebesar 170,88 mg/ dl. Pembahasan :Kesimpulan ada pengaruh aktivitas fisik terhadap gula darah sewaktu pada penderita diabetes melitus Tipe 2 dan disarankan melakukan aktifitas jalan kaki sesuai prosedur saat menuju kebun ataupun sawah sehingga keseimbangan kadar gula darah tetap terjaga.


2022 ◽  
Author(s):  
Leni Suryani Lase

Diabetes Mellitus adalah penyakit yang ditandai dengan ketidakmampuan tubuh untuk melakukan metabolisme karbohidrat, lemak. Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan hiperglikemia kronik yang disertai dengan berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik


2022 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 465
Author(s):  
Sirilus Deodatus Sawu

Penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyebab kematian terbesar diseluruh dunia. Penyebab terbesar dari penyakit jantung koroner adalah aterosklerosis. Pecahnya plak aterosklerosis menimbulkan manisfestasi klinis penyakit jantung koroner akut yang dibagi menjadi UA, NSTEMI dan STEMI. Kondisi-kondisi ini umumnya mendorong pasien harus menjalani rawat inap. Pasien yang menjalani rawat inap tersebut umumnya memiliki faktor risiko kardiovaskular. Penelitian merupakan studi literatur yang akan memberikan gambaran terkait faktor risiko kardiovaskular dominan yang dijumpai pada pasien rawat inap. Sumber literatur diambil dari jurnal penelitian yang dipublikan dalam rentang waktu tahun 2016-2010 melalui database google scholar, science direct dan PubMed. Hasil studi literatur dari penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan beberapa faktor risiko kardiovaskular berhubungan atau berpengaruh secara signifikan dengan penyakit jantung koroner. Faktor risiko kardiovaskular yang dapat dimodifikasi yang dominan ditemukan pada pasien rawat inap di Indonesia antara lain hipertensi, dislipidemia, diabetes melitus, obesitas dan merokok. Pentingnya mengontrol faktor-faktor risiko tersebut dapat mengurangi risiko pasien masuk rumah sakit akibat penyakit jantung koroner.


2022 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 67-72
Author(s):  
Teguh Fathurrahman ◽  
Imanuddin Imanuddin ◽  
Lena Atoy ◽  
Astri Jelina

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan desain penelitian pre and post control desain. Pada penelitian ini akan melihat efektifitas pemberian kue cucur tepung beras merah dalam menurunkan kadar glukosa darah penderita Diabetes Melitus di wilayah kerja puskesmas Kulisusu kabupaten buton utara. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 113 pasien rawat jalan di wilayah kerja Puskesmas Kulisusu. Sedangkan sampel dalam penelitian ini sebanyak 30. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji statistik T Test, Hasil analisa menggunakan uji statistik Paired T Test diperoleh nilai t hitung 22,027 > t tabel 2,045 yang menunjukkan terdapat pengaruh pemberian kue cucur tepung beras merah terhadap kadar glukosa darah puasa penderita Diabetes Mellitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Kulisusu Kabupaten Buton Utara. Pemberian cucur beras merah ini mampu menekan laju kadar glukosa darah sebesar 42,4% pada kelompok perlakuan yang dilihat pada persen selisih rata-rata kadar glukosa darah puasa dan glukosa darah 2 jam PP, Terdapat pengaruh pemberian cucur beras merah terhadap kadar glukosa darah penderita diabetes mellitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Kulisusu Kabupaten Buton Utara ketika dilihat hasil analisis statistik nilai t hitung 22,027 > t tabel 2,045, yang mana produk tersebut mampu menekan laju kadar glukosa darah 2 jam PP sebesar 42,4% pada kelompok perlakuan. Produk cucur beras merah juga disukai oleh para panelis yang mana panelis tersebut merupakan penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Kulisusu Kabupaten Buton Utara setelah dilihat dari beberapa aspek penilaian seperti warna, aroma, rasa dan tekstur.


2022 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 124-130
Author(s):  
Defrima Oka Surya ◽  
Zulham Efendi ◽  
Afrizal Afrizal ◽  
Ria Desnita

ABSTRACT: DIABETIC FOOT SELF CARE ON DIABETES PATIENTS Background: Diabetes Mellitus (DM) can cause complications in various body systems. One of the complications of DM is complications in the feet which can cause diabetic foot ulcers and lead to leg amputation. Diabetic foot complications can be prevented by performing routine foot care or diabetic foot care. Objective: The purpose of this study was to determine the description of diabetic foot care in patients with diabetes mellitus consisting of personal self-care, podiatric care, and footwear and socks. Method: This type of research is descriptive quantitative research. Data was collected using a diabetic foot care questionnaire. The number of samples in this study was 51 people. The sampling method is a non-probability technique using consecutive sampling. The study was conducted in the Kuranji Health Center Working Area in July – November 2021. Result: The results showed that most respondents (64.70%) had poor personal self-care in foot care, 82.3% of respondents had poor podiatric care habits. and 52.94% of respondents have good habits in choosing footwear. Conclusion: From the results of the study, it was concluded that people with diabetes have bad habits in performing foot care so that this is one of the risk factors for complications in the feet. To increase awareness of people with diabetes in performing foot care, it is recommended that nurses can provide education and teach people with diabetes to take care of their feet Keywords: Diabetes Mellitus; Foot Complications; Foot Care  INTISARI : DIABETIC FOOT SELF CARE PADA DIABETISI Latar Belakang : Diabetes Melitus (DM) dapat menyebabkan komplikasi pada berbagai sistem tubuh. Salah satu komplikasi DM adalah komplikasi pada kaki yang dapat menimbulkan ulkus kaki diabetik dan berujung dengan amputasi kaki. Pencegahan komplikasi pada kaki dapat dilakukan diabetisi dengan melakukan perawatan kaki rutin atau diabetic foot care.Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran diabetic foot care pada pasien diabetes melitus yang terdiri dari personal self care, podiatric care, serta footwear and sock.Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner diabetic foot care. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 51 orang. Metode pengambilan sampel adalah dengan Teknik non probability dengan menggunakan consecutive sampling. Penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Kuranji pada Bulan Juli – November 2021.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden (64,70%) memiliki personal self care yang kurang baik dalam perawatan kaki, 82,3% responden memiliki kebiasan podiatric care yang kurang baik dan 52,94% responden memiliki kebiasaan baik dalam pemilihan alas kaki.Kesimpulan : Diabetisi memiliki kebiasaan yang kurang baik dalam melakukan perawatan kaki sehingga ini menjadi salah satu faktor resiko terjadinya komplikasi pada kaki. Untuk meningkatkan kesadaran diabetisi dalam melakukan perawatan kaki disarankan perawat dapat memberikan edukasi dan mengajarkan diabetisi untuk melakukan perawatan kaki Kata Kunci : Diabetes Melitus; Komplikasi Kaki; Perawatan Kaki


2021 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 381-386
Author(s):  
Irwan Muryanto
Keyword(s):  

Semenjak COVID-19 muncul di Wuhan dan merebak ke seluruh penjuru dunia, dilaporkan banyak kematian yang terjadi. Beberapa studi menyebutkan kematian terjadi diperberat oleh beberapa penyakit penyerta yang di derita sebelumnya. Tujuan Penelitian: Mendeskripsikan kematian penderita COVID-19 di Kabupaten Rokan Hulu.  Metodologi: Dilakukan menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan melakukan analisis eksporatif. Data yang digunakan bersumber dari data surveilans epidemiologi Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu. Kematian Akibat COVID-19 di ekspolasi menurut jenis kelamin, tanda dan gejala, penyakit penyerta dan tempat dirawat. Hasil: Sebanyak 356 dari 5319 orang (6.69%) meninggal akibat COVID-19. Distribusi kematian terbanyak pada jenis kelamin perempuan sebesar 51.97%. Sebagian besar kematian terjadi pada penderita COVID-19 dengan beberapa penyakit penyerta seperti pneumonia (35.53%), diabetes melitus (26.40%), hipertensi (15.23%), penyakit jantung (14.21%) gagal ginjal (8.12%), dan penyakit lainnya (36.55%). Dari seluruh kematian, 84.83% meninggal di rumah sakit. Simpulan: Kematian penderita COVID-19 di Kabupaten Rokan Hulu banyak terjadi pada perempuan, memiliki komorbid penyakit lainnya dan diikuti pneumonia.


Ners Muda ◽  
2021 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
Author(s):  
Siti Amilatul Mukaromah ◽  
Chanif Chanif
Keyword(s):  

Diabetes Melitus merupkan  gangguan metabolisme tubuh ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa darah, yang diakibatkan karena tubuh tidak memproduksi cukup insulin, terganggunya kerja insulin, maupun keduanya. Diabetes Melitus perlu penatalaksanaan yang tepat agar tidak menimbulkan komplikasi penyakit lain, baik penatalaksanaan farmakologi maupun non farmakologi. Penatalaksanaan non farmakologi yang dapat mengontrol tekanan darah diantaranya terapi dzikir. Tujuan studi kasus ini untuk menerapkan terapi dzikir terhadap kadar glukosa darahp  pada asuhan keperawatan pasien dengan diabetes melitus tipe 2. Terapi dzikir dapat menurunkan tekanan darah pada asuhan keperawatan pasien dengan diabetes melitus. Terapi Dzikir merupakan pendekatan terapi yang bersumber pada aspek spiritual yang dapat dilakukan dengan mudah pada pasien Diabetes Melitus tipe 2 seorang muslim. Metode studi kasus ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan proses keperawatan. Subyek studi kasus melibatkan 2 orang penderita diabetes melitus. Pengambilan subyek studi kasus diambil secara acak dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kadar glukosa darah adalah glucometer dan standar operasional prosedur terapi dzikir. Pengambilan data kadar glukosa darah dilakukan sebelum dan sesudah diberikan terapi dzikir. Terapi dzikir dilakukan setiap sore menjelang maghrib setiap hari selama 2 minggu dengan durasi 15 menit. Setelah diberikan terapi dzikir selama 2 minggu didapatkan hasil adanya penurunan kadar glukosa darah. Penurunan rerata kadar glukosa darah pada kedua subyek studi setelah dilakukan intervensi terapi dzikir selama 2 minggu yaitu sebesar 40 mg/dl.Terapi dzikir efektif menurunkan tekanan darah pada pasien diabetes melitus.


2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 37-53
Author(s):  
Aprilia Rina Wati ◽  
Ismi Rahmawati ◽  
Inaratul Rizkhy Hanifah

Pendahuluan: Perawatan gangren diabetes dapat dilakukan dengan menggunakan antibiotik. Penggunaan antibiotik harus dilakukan dengan rasional, untuk terciptanya penggunaan yang rasional perlu dilakukan uji sensitivitas antibiotik untuk mengetahui apakah antibiotik yang digunakan telah mengalami resistensi atau belum. Tujuan studi literatur ini adalah mengetahui hubungan rasionalitas dan pola sensitivitas antibiotik pada bakteri penyebab infeksi gangren. Metode: Penelitian dilakukan dengan metode studi literatur menggunakan jurnal yang diperoleh melalui situs jurnal seperti search engine Scopus, Google Scholar, Sciencedirect, NCBI, PubMed, Oxford Academic, Cambridge dan Sprinkle link yang dipublikasi antara tahun 2009-2021, diperoleh jurnal sebanyak 13 jurnal hasil ekstraksi dari 99 jurnal yang ada. Studi literatur ini dilakukan dengan beberapa tahap yaitu, merumuskan masalah, pengumpulan data, ekstraksi data, sintesis data, dan penyusunan skripsi. Hasil: Hasil studi literatur rasionalitas penggunaan antibiotik yaitu tepat indikasi, tepat obat dan tepat pasien. Antibiotik yang mengalami resisten di beberapa rumah sakit di Indonesia yaitu ceftriaxon, cotrimoxazole, benzylpenicillin erythromycin, ampicillin, cloramfenicol cefoperazone, meropenem, cefixime, gentamicin, ceftazidime, ciprofloxacin, streptomycin, lincomycin, dan cefotaxime. Mekanisme yang dimiliki bakteri dalam mengembangkan resistensi yaitu dengan cara modifikasi enzimatik, perubahan struktur penicilin binding protein (PBP), produksi protein pompa dan perubahan target antibiotik.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document