TINGKAT KEANEKARAGAMAN HAMA SERANGGA DAN MUSUH ALAMI (PREDATOR) PADA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) DI DESA LIMPOK KECAMATAN DARUSSALAM KABUPATEN ACEH BESAR

2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
Author(s):  
Erdi Surya ◽  
Armi Armi ◽  
Muhammad Ridhwan ◽  
Jailani Jailani ◽  
Lukmanul Hakim ◽  
...  

Telah dilakukan penelitian tentang “Tingkat Keanekaragaman Hama Serangga dan Musuh Alami (Predator) pada Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.) di Desa Limpok  Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar”. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 Januari s.d 19 Januari 2017. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat keanekaragaman hama serangga dan musuh alami (predator) yang terdapat di lahan cabai merah (Capsicum annuum L.) di Desa Limpok Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar. Objek dalam penelitian ini adalah semua hama dan musuh alami (predator) yang terdapat pada tanaman cabai merah (Capicum annuum L.) di Desa Limpok  Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, teknik analisis data menggunakan metode diagonal dimana data yang diperoleh pada setiap pengamatan dikumpulkan, dikelompokkan dan dihitung jumlahnya dengan menggunakan rumus (FM, FR%, KM, KM% dan H’). Hasil penelitian tentang Tingkat Keanekaragaman Hama Serangga dan Musuh Alami (Predator) pada Tanaman Cabai Merah (Capicum annuum L.) di Desa Limpok Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar menunjukkan bahwa (1) Nilai tertinggi diperoleh dari spesies Thrips sp dengan (Km) 0,79, (Kr) 31,47 %, (Km) 0,67 dan (Fr) 12,60 % dan pada musuh alami (predator) nilai tertinggi diperoleh dari spesies Kumbang koksi (Coccinella transversalis) dengan (Km) 0,25, (Kr) 84,45 %, (Fm) 1,00 dan (Fr) 46,30 %. Indeks keragaman (H’) hama serangga tergolong sedang dengan nilai berkisar antara 1,96 dan indeks keragaman musuh alami (H’) tergolong sedang dengan nilai berkisar antara 1,01. (2) Jenis-jenis hama serangga yang terdapat di lahan cabai terdiri dari spesies Thrips sp 119 ekor, kutu daun (Myzus persicae) 56 ekor, kutu daun (Aphis gossypii) 64 ekor, kutu kebul (Bemisia tabaci) 32 ekor, kepik hijau (Nezara viridula) 35 ekor, lalat buah (Droshopila melanogaster) 6 ekor, ulat grayak (Spodoptera litura) 64 ekor dan Ulat buah (Helicoverpa armigera) 5 ekor. (3) Jenis-jenis musuh alami (predator) yang terdapat di lahan cabai terdiri dari 4 ordo dan 44 jumlah total spesies yang terdiri dari Lalat tachinid (Billaea maritima) 3 ekor, Lalat prajurit (Argyra argyria) 2 ekor, Kumbang koksi (Coccinella transversalis) 37 ekor, spesies Belalang sembah (Hierodula parviceps) 2 ekor.  

2019 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
pp. 58
Author(s):  
Sri Wahyuni Indiati

<p align="center"><strong> </strong></p><div class="page" title="Page 1"><div class="layoutArea"><div class="column"><p><span>Kerusakan tanaman akibat serangan hama merupakan salah satu kendala pengembangan kedelai di lahan pasang surut. Informasi tentang komposisi spesies hama kedelai dan musuh alaminya merupakan kebijakan dasar pengelolaan hama terpadu di suatu lokasi, sehingga survei perlu dilakukan, untuk mengetahui dominasi dan status hama kedelai serta musuh alaminya di lahan pasang surut. Survei dilakukan pada bulan Juni sampai dengan November 2016 di Kalimantan Selatan. Serangga hama yang ditemukan di lokasi survei sangat tergantung dari umur/fase pertumbuhan tanaman saat dilakukan pencatatan. Komposisi jenis hama kedelai yang ditemukan di Provinsi Kalimantan Selatan adalah kutu kebul (</span><span>Bemisia tabaci </span><span>Gennadius), wereng daun (</span><span>Empoasca kerri </span><span>Pruthi), lalat kacang (</span><span>Ophiomyia phaseoli </span><span>Tryon), ulat grayak (</span><span>Spodoptera litura </span><span>Fabricius), belalang (</span><span>Attractomorpha crenulata</span><span>), perusak polong </span><span>(Piezodorus hybneri </span><span>Gmelin</span><span>, Riptortus linearis </span><span>Fabricius</span><span>, Nezara viridula </span><span>Linnaeus dan </span><span>Etiella zinckenella </span><span>Treitsche)</span><span>, </span><span>dengan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener (H) 1,655 dan indeks dominansi Simpson (c) 0,214. Di antara hama-hama tersebut, </span><span>S. litura</span><span>, </span><span>P. hybneri, R. linearis, N. viridula </span><span>dan </span><span>E. zinckenella </span><span>merupakan hama penting di semua lokasi survei. Jenis musuh alami yang banyak ditemukan ada tiga jenis, yaitu </span><span>Oxyopes </span><span>sp., parasitoid dan </span><span>Coccinella </span><span>sp. dengan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener (H) 1,088 dan indeks dominansi Simpson (c) 0,415. Pengendalian hama pada tanaman kedelai di lahan pasang surut harus mempertimbangkan hama-hama utama dan musuh alaminya. </span></p></div></div></div><p> </p><p> </p>


2018 ◽  
Vol 46 (2) ◽  
pp. 153-167 ◽  
Author(s):  
Mehmet Salih Özgökçe ◽  
Hsin Chi ◽  
Remzi Atlıhan ◽  
Hilmi Kara

2015 ◽  
Vol 75 (1) ◽  
pp. 71-77 ◽  
Author(s):  
Luis Latournerie-Moreno ◽  
Alex Ic-Caamal ◽  
Esaú Ruiz-Sánchez ◽  
Horacio Ballina-Gómez ◽  
Ignacio Islas-Flores ◽  
...  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document