millenium development goals
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

106
(FIVE YEARS 35)

H-INDEX

4
(FIVE YEARS 1)

Sebatik ◽  
2021 ◽  
Vol 25 (2) ◽  
pp. 399-404
Author(s):  
Petrus Yudha Sasmita ◽  
Restiatun Restiatun ◽  
Akhmad Yani

Penerapan Sustainable Development Goals (SDGs) mengusung konsep no one left behind sebagai suksesor dari Millenium Development Goals (MDGs. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) pada negara berkembang seperti Indonesia adalah pemerataan pembangunan.  Ketimpangan pencapaian pembangunan berkelanjutan di Indonesia di bidang ekonomi, sosial, maupun lingkungan. Identifikasi determinan yang optimal dalam meningkatkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia menjadi penting sehingga diharapkan tujuan pembangunan berkelanjutan dapat tercapai dengan baik dan merata. Penelitian ini bertujuan menguji dan menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembangunan berkelanjutan, baik dari pilar ekonomi, sosial, maupun lingkungan. Metode penelitian yang digunakan adalah regresi data panel. Data yang digunakan adalah indeks Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indeks Kualitas Air (IKA), Indeks Kualitas Udara (IKU), Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL), dan Indeks Pembangunan Berkelanjutan (IPB) 34 provinsi di Indonesia pada periode 2016-2019 dengan bentuk data tahunan. Hasil penelitian menunjukkan Indeks PDRB, IPM, IKA, IKU, dan IKTL berpengaruh terhadap IPB. Indeks pembangunan berkelanjutan di 34 Provinsi di Indonesia  pada kegiatan pembangunan dapat meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat melalui kebijakan pembangunan yang diambil oleh pemerintah.  Indeks komposit mampu mengukur pencapaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. IKA, IKU, dan IKTL sebagai pencapaian hasil pengelolaan lingkungan hidup secara nasional. Pemerintah dan pemegang kebijakan agar dalam meningkatkan IPM harus melalui program pembangunan ekonomi hijau.


2021 ◽  
Vol 4 (5) ◽  
pp. 1160-1167
Author(s):  
T. Iskandar Iskandar Faisal ◽  
Nuswatul Khaira ◽  
Niswah Niswah ◽  
Alchalidi Alchalidi ◽  
Dewita Dewita ◽  
...  

ABSTRAK Salah  satu  langkah  dalam  pencapaian  target  Millenium  Development Goals/MDG’s (goal ke-4) adalah menurunkan kematian anak menjadi 2/3 bagian dari tahun 1990 sampai pada 2020. Dalam mencapai target tersebut, pemerintah salah satunya menerapkan Majemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) yaitu merupakan pendekatan keterpaduan dalam tatalaksana balita sakit yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan. Saat ini banyak tenaga kesehatan, kader dan masyarakat yang tidak mengetahui secara menyeluruh tentang penerapan MTBS. Tujuan kegiatan pengabdian dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan kader dalam menerapkan MTBS. Metode pelaksanaan adalah dengan pemberdayaan kader dalam penerapan MTBS sehingga dapar dilakukan upara preventif dan kuratif pada balita sakit. Hasil kegiatan menunjukkan kegiatan diikuti oleh 100% sasaran kegiatan dan peserta mampu mengikuti kegiatan sampai akhir. Kata Kunci : Manajemen Terpadu Balita Sakit, Diare, Oralit, Kader Posyandu                    ABSTRACT One of the steps in achieving the Millennium Development Goals / MDG's target (goal 4) is to reduce child mortality to 2/3 parts from 1990 to 2020. In achieving this target, the government is one of them implementing the Integrated Management of Sick Toddlers (MTBS), which is an integrated approach in management. sick toddlers who come for treatment at outpatient facilities. Currently, many village health workers and the community do not know thoroughly about the implementation of MTBS. The purpose of this service activity is to increase the knowledge of village health workers in implementing MTBS. The method of implementation is by empowering village health workers in the implementation of MTBS so that preventive and curative measures can be carried out for sick toddlers. The results of the activity showed that the activity was followed by 100% of the target of the activity and the participants were able to follow the activity until the end. Keywords: Integrated Management of Sick Toddlers, Diarrhea, ORS, village health worker


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 264-268
Author(s):  
Benny Karuniawati ◽  
Erma Nur Fauziandari

Peningkatan derajat kesehatan Ibu dan anak menjadi prioritas program pembangunan kesehatan di Indonesia.  Terutama pada kelompok yang paling rentan kesehatan yaitu ibu hamil, bersalin dan bayi pada masa perinatal. Angka Kematian Ibu an Angka Kematian Bayi merupakan salah satu indicator derajat Kesehatan suatu negara. Berdasarkan hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2017, Angka Kematian Ibu di Indonesia adalah 305/100.000 kelahiran hidup dan  Angka Kematian Neonatus sebesar 15/1.000 kelahiran hidup, angka tersebut smelebihi target dari Millenium Development Goals ke-4 tahun 2020 yaitu 24/1000 kelahiran hidup. Penyebab kematian ibu dan bayi adalah tiga terlambat. Tiga terlambat adalah terlabat mengambil keputusan, terlambat mendapatkan pelayanan kesehatan dan terlambat dalam merujuk. Ketiga terlambat tersebut disebabkan oleh banyak factor. Salah satunya dalah kurangnya pengetahuan tentang bagaimana perawatan kehamilan maupun perawatan bayi baru lahir.  Kelas Ibu Hamil adalah salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang perawatan kehamilan dan perawatan bayi baru lahir. Pengabdian masayarakat dilaksanakan di Prambanan, Sleman dengan jumlah peserta 15 orang ibu hamil. Pengetahuan ibu hamil tentang perawatan kehamilan dan perawatan bayi baru lahir mengalami peningkatan setelah dilakukan pertemuan dalam kelas ibu hamil. Melalui program kegiatan Kelas Ibu Hamil, bidan dapat memberikan banyak pembelajaran yang lebih terarah dan mendukung upaya kemandirian ibu dalam perawatan kehamilan, persalinan dan perawatan bayi sehingga ibu mampu menentukan sikap berkenaan dengan hak reproduksinya secara mandiri.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 396-409
Author(s):  
Yusep Ginanjar ◽  
I Wayan Aditya Harikesa

Sesuai dengan tujuan Millenium Development Goals (MDGs) dari United Nation nomor sekian tentang �Air Minum dan Sanitasi�, Pemerintah Kota Cimahi melakukan kerjasama dengan Pihak Australia untuk mengimplementasikan pengadaan air bersih yang lebih terstruktur. Kerjasama yang dilakukan oleh kedua pihak ini disebut dengan Infrastructure Grants For Sanitation meliputi drainase, pembangunan sektor limbah, dan juga pentahapan sistem air limbah domestik. Dengan adanya pengimplementasian pengadaan air bersih ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat di Kota Cimahi.


POPULIKA ◽  
2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 12-19
Author(s):  
Retno Kusumawiranti

Kemiskinan menjadi salah satu permasalahan utama dalam pembangunan nasional. Pasca Millenium Development Goals (MDG’s) yang dilanjutkan dengan Sustainable. Development Goals (SGD’s) Pemerintah Indonesia terus berupaya memberikan perhatian terhadap pembangunan yang berkeadilan dan memihak kepada kelompok terpinggirkan. Oleh karena pembangunan saat ini masih banyak menerapkan model pembangunan eksklusif., maka pembangunan yang inklusif saat ini menjadi agenda utama dan pertimbangan penting dalam pembangunan nasional. Pemerintah Desa mempunyai tugas dalam penyelenggaraan Pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa. Pembangunan masyarakat berarti menaruh kepercayaan pada kemampuan yang ada dalam diri masyarakat itu sendiri. Kepercayaan ini dinyatakan dalam bentuk kesempatan yang sama, kebebasan memilih dan kekuasaan untuk memilih (empowerment). Pembahasan mengenai gender dan inklusivitas dalam kaitannya dengan pembangunan, harus terlebih dahulu memastikan keberadaan komponen yang ada dalam masyarakat dengan melakukan identifikasi berbagai kelompok kepentingan yang ada dalam masyarakat.


Batoboh ◽  
2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 19
Author(s):  
Avin Wimar Budyastomo ◽  
Saipullah Hasan

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh dosen untuk melaksanakan tri dharma perguruan tinggi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan suatu kegiatan yang sangat berbeda dengan kegiatan sebelumnya, yakni ditengah pandemik Covid – 19 yang menuntut semua harus menggunakan metode daring. Namun itu tidak menghambat adanya kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Selanjutnya, tantangan utama dalam kegiatan ini adalah peraturan dari pemerintah daerah untuk melaksanakan semua kegiatan secara daring. Kegiatan yang dilaksanakan saat ini adalah memberikan pelatihan kepada masyarakat dan remaja di Desa Sidomukti Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah dibidang keagamaan, kesehatan, ekonomi, social budaya dan pariwisata. Tujuan utama adalah sebagai kegiatan pengembangan masyarakat sesuai arahan pembangunan manusia (Human Development), mencapai target dan sasaran millenium development goals (MDGS), kompetensi, potensi, sumber daya, dan kemampuan lingkungan dalam wadah kerjasama masyarakat, pemerintah, swasta, dan lembaga lainnya. Hasil yang didapat dalam kegiatan ini adalah terciptanya masyarakat yang mandiri yang dapat menggunakan aset disekitarnya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.


2021 ◽  
Author(s):  
Annisa Nurfadillah

kesejahteraan suatu bangsa salah satunya diukur dari besarnya angka kematian saat persalinan. Makin tinggi angka kematian tersebut, makin rendah kesejahteraan suatu bangsa. Selain menunjukkan derajad kesehatan masyarakat dan tingkat kesejahteraan masyarakat, juga menunjukkan kualitas pelayanan kesehatan. Di Indonesia angka kematian ibu masih merupakan masalah yang menjadi perioritas di bidang kesehatan (Hidayat dan Sujiatini, 2010).Hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI, 2012) menunjukkan, tingkat kematian ibu yang meningkat tajam dibandingkan dengan hasil survey SDKI pada tahun 2007. Angka Kematian Ibu (AKI) pada survey SDKI tahun 2012 sebanyak 359 per 100.000 kelahiran hidup sementara pada tahun 2007 sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut masih belum sesuai dengan kesepakatan Millenium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015 yaitu 102 per 100.000 kelahiran hidup (Mulyani, 2014).


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 35-42
Author(s):  
Samodra Wibawa ◽  
Darulfa Aziza Nur’aini

Following the Millenium Development Goals (MDGs), the United Nations published their resolution of Sustainable Development Goals (SDGs) in October 2015. This has driven and inspired development plan of almost every nation. The government of Indonesian (i.e. Bappenas) should have formulated a roadmap and action plan in early 2018. Many local governments, despite the lack of guidance, claimed that they had adapted the SDGs goals into their local policies. This article aims to provide a conceptual framework of collaborative governance in order to achieve the goals of SGDs in Indonesia. There will be identification of indicators and prerequisites for collaborative governance practice. In other words: what factors can stimulate the practice of collaborative governance towards the achievement of SDGs goals quickly, democratic and inclusively?


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 21
Author(s):  
Husnul Khatimatun Inayah

Millenium Development Goals (MDGs) mempunyai salah satu tujuan menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 75 persen antara tahun 1990 sampai tahun 2015. Faktanya AKI masih belum seperti yang diharapkan dan naik turun dari tahun 2015 sampai dengan 2019.  Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesi (SDKI) 2002-2003 AKI di Indonesi masih cukup tinggi yaitu: 307/100.000 kelahiran. Kondisi“4 terlambat” dimana, terlambat mengenali tanda bahaya, merupakan salah satu penyebabnya. Terlambat mengenali tanda bahaya dkarena kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dan persalinan yang berdampak meningkatnya kematian ibu. Bappenas (2015). Pengetahuan lokal yang berasal praktik-praktik budaya tradisional berpengaruh terhadap kematian ibu. Beberapa penelitian menemukan adanya persepsi yang salah dan kurangnya pengetahuan tentang kehamilan risiko tinggi.Penelitian ini bertujuan mengetahui  pengetahuan lokal ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dan persalinan di Kota Banjarmasin. Jenis penelitian kualitatif dengan rancangan etnografi. Hasil Penelitian ibu hamil mengenal pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan dan persalinan melalui pantangan yang dilakukan saat hamil dan melahirkan. Sebagian pengetahuan lokal tentang tanda bahaya kehamilan dan persalinan ada yang bertentangan dan ada yang tidak bertentangan serta adapula yang mendukung kesehatan. Disarankan Perlunya informasi tentang tanda bahaya saat hamil dan bersalin melalui penyuluhan, konseling untuk meluruskan pengetahuan lokal yang bertentangan dengan kesehatan, meningkatkan pengetahuan ibu dan memotipasi ibu hamil/bersalin untuk terus melaksanakan budaya/kebiasaan yang mendukung kesehatan


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document