Kajen: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pembangunan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

53
(FIVE YEARS 53)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dan Penelitian Dan Pengembangan

2623-0011, 2598-5833

2022 ◽  
Vol 5 (02) ◽  
pp. 133-141
Author(s):  
Devi Herdina Puspasari
Keyword(s):  

ABSTRAK Devi Herdina Puspa Sari Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Sikap Masyarakat Tentang Dagusibu Obat Oral di Desa Banyumudal Kecamatan Moga Kabupaten Pemalang Pengetahuan dan sikap masyarakat dalam penggunaan obat akan menentukan pengelolaan obat secara benar. DAGUSIBU merupakan singkatan dari Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang obat. Dalam masyarakat harus memahami informasi mengenai obat dari mendapatkan, menggunakan, menyimpan sampai membuangnya dengan benar. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2019 tertulis bahwa warga negara berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik demi mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat pengetahuan dengan sikap masyarakat tentang DAGUSIBU obat oral di Desa Banyumudal Kecamatan Moga Kabupaten Pemalang berdasarkan umur dan tingkat pendidikan. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif. Populasi dari penelitian yaitu semua masyarakat yang berdomisili di Desa Banyumudal Kecamatan Moga Kabupaten Pemalang. Sampel yang digunakan berjumlah 99 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat tentang DAGUSIBU obat oral di Desa Banyumudal Kecamatan Moga Kabupaten Pemalang yang berpengetahuan kurang berjumlah 24 responden, pengetahuan cukup berjumlah 44 responden dan pengetahuan baik sejumlah 31 responden. Tingkat pengetahuan masyarakat Desa Banyumudal memiliki tingkat pengetahuan yang cukup tentang DAGUSIBU obat oral. Sikap masyarakat Desa Banyumudal termasuk dalam kategori positif yaitu dengan nilai korelasi 0,265. Kesimpulan pada penelitian ini terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap masyarakat tentang DAGUSIBU obat oral sehingga alangkah baiknya lebih ditingkatkan dengan memperoleh informasi mengenai DAGUSIBU obat oral di Desa Banyumudal.   Kata Kunci : DAGUSIBU Obat, Pengetahuan, Sikap


2021 ◽  
Vol 5 (02) ◽  
pp. 89-96
Author(s):  
Diana Athoillah Lestari

Pelayanan Kefarmasian merupakan salah satu pelayanan yang sangat penting di suatu rumah sakit, salah satunya dalam melakukan ketersediaan obat. Pengelolaan persediaan obat yang kurang baik dapat berakibat pada jumlah stok obat yang tersedia, hal ini akan berakibat menurunkan kualitas dari rumah sakit dan menurunkan pendapatan dari rumah sakit, selain itu dapat berakibat pada tingkat kualitas hidup pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penyebab kekosongan obat dan untuk mengetahui upaya pengendalian di RSUD Kraton Tahun 2019. Metode penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan pengambilan data menggunakan wawancara secara mendalam berdasarkan teknik purposive sampling.Faktor yang menyebabkan terjadinya kekosongan obat yaitu waktu tunggu obat yag berbeda-beda, kekosongan dari distributor. Upaya pengendalian dilakukan stok opnam 1 bulan sekali


2021 ◽  
Vol 5 (02) ◽  
pp. 79-88
Author(s):  
Kurniani Wismaningsih

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memberikan alternatif kebijakan terhadap pelaksanaan kebijakan pengentasan kemiskinan “Laboratorium Kemiskinan” di Kabupaten Pekalongan. Laboratorium Kemiskinan adalah kebijakan dalam rangka pengentasan kemiskinan yang memiliki ruang lingkup wilayah kabupaten. Kebaruan (novelty) program ini adalah pelibatan semua pihak (Pentahelix). Laboratorium kemiskinan juga dilakukan dengan pendekatan topografi wilayah yang di setiap wilayah topografi tersebut memiliki karakeristik, sebab dan solusi kemiskinan yang berbeda. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan dilaksanakan di Kabupaten Pekalongan. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam implementasinya, Laboratorium Kemiskinan mengalami beberapa permasalahan, yaitu: 1. Perangkat Daerah terkait belum berperan secara maksimal; 2. Pemerintah Desa Model kurang aktif dan responsif. Alternatif untuk mengatasi permasalahan, yaitu: 1. Membuat Regulasi tentang Pembentukan Tim Pelaksana Laboratorium Kemiskinan; 2. Meningkatkan Koordinasi antar Perangkat Daerah Pelaksana Laboratorium Kemiskinan dan Desa Model; 3. Menyusun Petunjuk Teknis Kebijakan Laboratorium Kemiskinan. Di antara ketiga alternatif tersebut, alternatif yang direkomendasikan adalah menyusun Petunjuk Teknis Laboratorium Kemiskinan.  Kata Kunci: Pengentasan Kemiskinan, Laboratorium Kemiskinan, Juknis   Abstract: This study aims to provide policy alternatives for the implementation of poverty alleviation policies "Laboratorium Kemiskinan" in Pekalongan Regency. The Laboratorium Kemiskinan is a new policy in the context of poverty alleviation which has district scope. The novelty of this program is the involvement of all parties (Pentahelix). Laboratorium Kemiskinan are also carried out with a regional topographic approach, which in each topographic region has different characteristics, causes and solutions to poverty. The research method used a descriptive qualitative approach and was implemented in Pekalongan Regency. Collecting data using observation, interviews, and documentation. In its implementation, the Laboratorium Kemiskinan has experienced several problems, namely: 1. The relevant regional apparatus has not played an optimal role; 2. Model Village Government that is less active and responsive. Alternatives to solve the problem, namely: 1. Making regulations on the establishment of a Laboratorium Kemiskinan Implementation Team; 2. Increasing the coordination among regional apparatus for implementing the Laboratorium Kemiskinan Village Models; 3. Develop Technical Guidelines for Laboratorium Kemiskinan Policy. Among the three alternatives, the recommended alternative is to compile the Laboratorium Kemiskinan Technical Guidelines.  Keywords: Poverty Alleviation, Poverty Laboratory, Technical Guidance.


2021 ◽  
Vol 5 (02) ◽  
pp. 97-111
Author(s):  
M Nur Ikhwan
Keyword(s):  

Pandemi COVID-19 tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan namun berdampak pula pada perekonomian secara global termasuk seluruh wilayah di Indonesia tidak terkecuali Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan struktur perekonomian Kabupaten Pekalongan  meliputi  pertumbuhan sektor perekonomian,sektor basis, kinerja sektor perekonomian dan pergeseran sektor unggulan. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan analisis Location Quotient (LQ),shift share dan analisis kuadran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandemic COVID-19 berdampak negatif terhadap seluruh sektor-sektor perekonomian Kabupaten Pekalongan. Analisis data sebelum dan saat pandemi COVID-19 menunjukkan Kabupaten Pekalongan memiliki 9 sektor basis dan tidak ada pergeseran sektor basis tersebut namun ada pergeseran kinerja sektor perekonomian unggulan berdasarkan kriteria kinerja pertumbuhan dan daya saing. Terdapat 4 sektor yang mengalami perlambatan kinerja, 7 sektor memberikan kontribusi positif pada pertumbuhan Provinsi Jawa Tengah, 1 sektor unggulan yang memiliki pertumbuhan cepat dan berdaya saing kuat pada masa sebelum dan sesudah pandemic COVID-19


2021 ◽  
Vol 5 (02) ◽  
pp. 112-122
Author(s):  
Karima Yulianti

Nyeri seringkali dirasakan seseorang, nyeri dapat mengganggu aktivitas sehingga harus segera diobati. Penggunaan obat nyeri banyak digunakan bebas oleh masyarakat karena keterbatasan pengetahuan dalam pelaksanaan swamedikasi dapat menyebabkan kesalahan, sehingga diperlukan edukasi supaya pengobatan tersebut rasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi melalui leaflet terhadap pengetahuan penggunaan obat yang rasional untuk swamedikasi. Penelitian ini menggunakan metode prospektif desain quasi experimental tipe one group pretestpostest with control group, dengan pengambilan sampel secara purposive random sampling. Responden penelitian berjumlah 100 dibagi menjadi dua kelompok. Total 50 responden kelompokkontrol dan 50 responden kelompok eksperimen. Hasil penelitian karakteristik responden di Kecamatan Kedungwuni pada penelitian ini berjenis kelamin laki-laki 38% dan perempuan 62%,responden berusia 18-28 tahun sebesar 35%, pendidikan terakhir responden paling banyak SMA sebesar 21%, pekerjaan yang mendominasi adalah ibu rumah tangga sebesar 30%, penghasilan responden <Rp.1.000.000 dan jarak dari rumah ke apotek paling banyak jarak dekat <1km sebesar 66%. Tingkat pengetahuan masyarakat di Kecamatan Kedungwuni sebelum diberikan edukasi masuk dalam kategori baik sebesar 66% dan tingkat pengetahuan sesudah diberi edukasi masuk dalam kategori baik sebesar 92%. Terdapat pengaruh edukasi melalui leaflet terhadap pengetahuan swamedikasi antinyeri rasional di Kecamatan Kedungwuni dikarenakan pada uji mann-whitney nilai p-value <0,05. Masyarakat diharapkan aktif mencari informasi dalam melakukan swamedikasi agar rasional dan lebih memperhatikan obat yang akan digunakan untuk pengobatan mandiri.


2021 ◽  
Vol 5 (02) ◽  
pp. 123-132
Author(s):  
Dewi Herdina Puspasari

EVALUASI MANAJEMEN LOGISTIK OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT BERDASARKAN PETUNJUK TEKNIS STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT TAHUN 2019   Dewi Herdina Puspasari1*, Yulian Wahyu Permadi2 , Wirasti3 1,2,3Sarjana Farmasi/Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan *Email: [email protected]   ABSTRAK Pelayanan Kefarmasian merupakan salah satu kegiatan yang ada di Rumah  Sakit salah satunya yaitu kegiatan bersifat manajerial seperti pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai serta kegiatan pelayanan farmasi klinik. Manajemen logistik obat digunakan agar tidak terjadi kekosongan obat akibat dari manajemen yang kurang tepat dari Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit tahun  2019. Metode pengolahan data yaitu dengan membandingkan informasi akhir data yang diperoleh dengan Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit Tahun 2019 bertempat  di 4 Rumah Sakit se-Kabupaten Pemalang. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kesesuaian manajemen logistik obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit dengan peraturan yang telah dibuat. Diperoleh hasil penelitian dengan pengelolaan manajemen logistik terlihat sudah sesuai namun pada proses penyimpanan masih terdapat kurangnya sarana dan prasarana yang belum memadai dalam pelaksanaanya. Kata kunci      : Pelayanan Kefarmasian, Manajemen logistik obat, Pengelolaan, Instalasi Farmasi.


2021 ◽  
Vol 5 (01) ◽  
pp. 39-49
Author(s):  
Metha Anung Aninditha ◽  
Mahfur Mahfur ◽  
Kharismatul Khasanah

Kabupaten Pekalongan terdiri dari dataran rendah dan dataran tinggi. Oleh karena itu memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, seperti tumbuhan biofarmasi. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pekalongan (2020) tahun 2019, terdapat banyak jenis tumbuhan biofarmaka seperti lengkuas, jahe, kapulaga, kunyit, kencur, lempuyang, temuireng, dan temukunci. Kandangserang, Paninggaran, Talun, Kajen, dan Doro adalah daerah penghasil tinggi tanaman ini. Saat ini hasil panen biasanya dijual segar ke penjual atau industri jamu di luar daerah. Tanaman biofarmaka belum maksimal terlihat dari jumlah pengusaha jamu yang masih sedikit, yaitu hanya sekitar 26 unit. Tanaman biofarmaka merupakan potensi lokal yang dapat dioptimalkan dan dapat menjadi aset daerah dalam meningkatkan perekonomian masyarakat dengan mengembangkan potensi biofarmaka melalui pembentukan Kampung Jamu. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian strategi optimalisasi potensi lokal tumbuhan biofarmaka melalui pembentukan Kampung Jamu. Rancangan penelitian dilakukan dengan penelitian eksplorasi dengan pendekatan kualitatif didukung dengan triangulasi data statistik melalui wawancara mendalam dengan informan untuk mencari persepsi dari berbagai sumber. Hasilnya, pembentukan Kampung Jamu dilakukan berdasarkan Aset Pentagonal, wilayah Kabupaten Pekalongan berpotensi membentuk Kampung Jamu. Rekomendasi penentuan lokasi yang akan dibentuk Kampung Jamu mengacu pada beberapa pertimbangan yaitu potensi biofarmaka, keterampilan dan komitmen masyarakat, infrastruktur serta dukungan dari pemerintah.


2021 ◽  
Vol 5 (01) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Yoyok Cahyo Nugroho ◽  
Hendrawan Toni Taruno
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan mengkaji (analisis) pertumbuhan pro-poor di Kabupaten Pekalongan periode 2015-2019. Secara lebih spesifik, studi ini dilakukan untuk mengetahui profil kemiskinan, pengaruh pertumbuhan dan distribusi terhadap perubahan kemiskinan, dan derajat pertumbuhan pro-poor di Kabupaten Pekalongan selama periode 2015-2019. Penelitian ini menerapkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) di Kabupaten Pekalongan tahun 2015-2019. Dimensi pendapatan dalam penelitian ini menggunakan data konsumsi (pengeluaran) rumah tangga sebagai pendekatan pendapatan. Dengan menggunakan analisis dekomposisi kemiskinan Shapley dan Poverty Equivalent Growth Rate (PEGR), studi ini menyarankan beberapa temuan. Pertama, selama periode 2015-2019, angka kemiskinan di Kabupaten Pekalongan mengalami penurunan yang juga diikuti dengan penurunan kesenjangan kemiskinan dan indeks keparahan kemiskinan. Kedua, sebagian besar penduduk miskin didominasi oleh kelompok usia non produktif, yaitu anak usia sekolah dan lansia. Ketiga, penurunan angka kemiskinan tidak dapat maksimal karena penurunan angka kemiskinan akibat pengaruh pertumbuhan terhambat oleh efek ketimpangan antar penduduk. Keempat, pertumbuhan selama periode 2015-2019 masih menetes ke bawah. Artinya, manfaat pertumbuhan ekonomi yang dirasakan oleh penduduk miskin secara proporsional lebih kecil dibandingkan dengan manfaat bagi yang tidak miskin


2021 ◽  
Vol 5 (01) ◽  
pp. 22-38
Author(s):  
Ferdinand M.Fuad

Usaha tanaman hias semakin berkembang di Kabupaten Pekalongan (1996-2020). Hal tersebut tidak dibarengi dengan perkembangan industri florikultura di kawasan pertanian pedesaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengembangan industri florikultura dalam mencapai pertumbuhan ekonomi hijau di Kabupaten Pekalongan. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi lapangan, wawancara mendalam, dan dokumentasi, serta dianalisis dengan teknik kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) Kebijakan pertanian di Kabupaten Pekalongan (2016-2020) berorientasi pada peningkatan ketahanan pangan. Diversifikasi pertanian semakin mendesak, salah satunya melalui pengembangan industri florikultura. (2) Persepsi terkuat dalam pengembangan industri florikultura ditemukan pada hubungan Weaknesses (W) dan Opportunities (O) (3.38-3.15) dengan strategi WO memanfaatkan peluang dengan menggunakan dukungan kebijakan publik untuk mengembangkan industri florikultura, pemberdayaan petani pembudidayaan tanaman hias, pemberian fasilitas promosi dan pemasaran, antisipasi perluasan perkotaan dan pengembangan obyek wisata. Strategi yang dilakukan adalah mengatasi kelemahan seperti rendahnya keterampilan florikultura, keterbatasan akses informasi florikultura, kondisi topografi lahan pertanian, irigasi yang kurang memadai, dan infrastruktur jalan pertanian. Akhirnya dirumuskan beberapa strategi pengembangan industri florikultura di Kabupaten Pekalongan, antara lain: (a) pengembangan sentra industri florikultura berorientasi suplai; (b) melembagakan koperasi florikultura melalui kemitraan; (c) meningkatkan budidaya tanaman hias dan manajemen pemasaran; dan (d) mengembangkan Kota Hijau dan sistem pariwisata terpadu di Kabupaten Pekalongan.


2021 ◽  
Vol 5 (01) ◽  
pp. 50-60
Author(s):  
Nuniek Nizmah Fajriyah ◽  
Dian Kartikasari ◽  
Firman Faradisi

Pada awal tahun 2020 ini dunia dikejutkan dengan wabah virus corona (Covid-19) yang menginfeksi hampir seluruh negara di dunia. ditemukan beberapa kepala desa belum memahami tentang bagaimana kesigapan menghadapi new normal. Jenis penelitian ini adalah studi observasional dengan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh perangkat kelurahan/desa Se Kabupaten Pekalongan. Sampel diambil sebanyak 167 dengan metode Random Sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap tentang covid dan kesigapan menghadapi new normal. Data diolah dengan uji statistik chi square. Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan tidak bermakna antara pengetahuan dan sikap terhadap kepatuhan pelaksanaan protokol kesehatan tentang kesigapan menghadapi new normal tingkat kelurahan/Desa Di Kabupaten Pekalongan. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa tidak ada hubungan pengetahuan dan sikap terhadap kepatuhan pelaksanaan protokol kesehatan tentang kesigapan menghadapi new normal tingkat kelurahan/desa di Kabupaten Pekalongan


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document