Discovery : Jurnal Ilmu Pengetahuan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

17
(FIVE YEARS 17)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Hasyim Asy'ari Tebuireng Jombang

2527-6859

2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 101-108
Author(s):  
Inawati

Abstract: Reading ability of explanation text of grade VIII SMP students did not fulfill the MMC. The students were less enthusiastic in reading comprehension. Moreover, the learning method was still fetched up all standing  in lecturing method. The students were passive, they just listened to what the teacher delivered. This fact encouraged teachers to develop the learning methods which stimulated students’ interest in reading explanation text. The researcher made serious  effort to apply the Inside Outside Circle learning model. The aim was to improve learning activities and reading ability of explanation text. The object of this research was the eighth grade students of SMP Negeri 1 Mojoanyar Mojokerto. The method in this study used two cycles, each cycle consisting of four stages, namely planning, implementing, observing, and reflecting. The research instrument used tests and non-tests. The results of the study in the Inside Outside Cicle model were: (1) the average level of learning activity was 60.00% (quite active category), to 86.88% (active category), an increase of 26.88%, (2) the average value -The class average of 72.53 becomes 77.69, an increase of 7.57%, (3) students whose grades are low, there is an increase in the value of 30.43%, (4) the number of students who achieve very good reading skills increases by 3.13%, ( 5) completeness of student learning increased  21.88%. From this, it can be seen that there is an increase in student learning activities from being less active in reading to being more active. Meanwhile, the increase in reading skills can be seen from the increase of test scores. Thus the application of the Inside Outside Circle learning model can improve learning activities and reading ability of Explanation text. Keywords : Learning activities,Reading ability of Explanation Text, Inside Outside Circle Learning Model   Abstrak: Kemampuan membaca  teks Eksplanasi siswa  SMP kelas VIII  belum memenuhi KKM. Siswa kurang bergairah dalam membaca   pemahaman . Apalagi metode pembelajaran   masih terpaku metode ceramah. Siswa bersikap pasif , hanya mendengarkan  yang disampaikan guru. Kenyataan ini mendorong guru mengembangkan metode  pembelajaran   yang dapat  merangsang siswa tertarik membaca Teks Eksplanasi. Penulis berupaya menerapkan model pembelajaran Inside Outside Circle. Tujuannya adalah untuk meningkatkan aktivitas belajar dan kemampuan membaca teks Eksplanasi. Objek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Mojoanyar Mojokerto. Metode dalam penelitian ini  menggunakan dua siklus, masing-masing siklus  terdiri empat tahap yaitu  perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Instrumen penelitian menggunakan tes dan nontes. Hasil penelitian pembelajaran  model Inside Outside Cicle  :  (1) rata-rata tingkat aktivitas belajar  sebesar 60,00% (kategori cukup aktif),  menjadi 86,88% (kategori aktif),  terjadi kenaikan 26,88%, (2) nilai rata-rata kelas  72,53 menjadi 77,69 naik 7,57% ,(3) siswa yang nilainya rendah , ada peningkatan nilai 30,43%,(4) jumlah siswa yang meraih kemampuan membaca amat baik  meningkat 3,13%  ,(5) ketuntasan belajar siswa meningkat  sebesar 21,88%. Dari sini terlihat  adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dari yang kurang aktif  membaca menjadi lebih aktif. Sedangkan dalam peningkatan kemampuan membaca terlihat dari meningkatnya nilai ulangan. Dengan demikian  penerapan model pembelajaran Inside Outside Circle dapat meningkatkan aktivitas belajar dan kemampuan membaca teks Eksplanasi. Kata kunci : Aktivitas belajar, Kemampuan Membaca Teks Eksplanasi,  Model Pembelajaran Inside Outside Circle.  


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 109-116
Author(s):  
Sugiyono

Abstract: Information technology is growing rapidly has an impact on changing paradigms and ways of working that are widely applied by most organizations today. As a company engaged in the plywood industry, PT. Sumalindo Lestari Jaya, Tbk has and employs thousands of employees in it. It has problems related to human resource development, but so far the management is still conventional. The problems that occur start from participant registration, participant selection and monitoring, participant tracking, placement of work positions according to employee competency and expertise, untidy filing systems, activity evaluation, to the distribution of training allocations per section and per employee. This is what makes the researcher interested in doing this study. The method used is Research and Development (R&D) in the form of software design that produces Information Systems as a tool in managing training. The result of this research is a Training Information System software which is used to assist the management of education and training activities starting from participant selection activities, activity scheduling, implementation administrative governance, budget planning and financing, to evaluation and reporting activities. System testing and implementation was carried out on 20 training participants by comparing the results before and after the system was implemented. Based on comparative data on management patterns before and after using the system, it can be concluded that the Training Information System can increase efficiency and effectiveness in managing training activities. Keywords​: ​​Information Systems, Research and Development, Training   Abstrak: Teknologi informasi yang berkembang pesat berdampak pada perubahan paradigma dan cara kerja yang banyak diterapkan oleh sebagain besar organisasi dewasa ini. Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang industri kayu lapis PT. Sumalindo Lestari Jaya, Tbk. memiliki dan mempekerjakan ribuan karyawan didalamnya memiliki problematika terkait pengembangan sumber daya manusia, namun sejauh ini pengelolaannya masih konvensional. Permasalahan yang terjadi dimulai dari pendaftaran peserta, seleksi dan monitoring peserta, pelacakan peserta, penempatan posisi kerja sesuai bidang kompetensi dan keahlian karyawan, sistem filing yang kurang rapi, evaluasi kegiatan, sampai dengan masalah distribusi alokasi training per bagian dan per karyawan. Hal inilah yang melatar belakangi penelitian ini menarik untuk dilakukan. Adapun metode yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dalam bentuk rancangan software yang menghasilkan Sistem Informasi sebagai alat bantu dalam mengelola training. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah perangkat lunak Sistem Informasi Training yang digunakan dalam membantu pengelolaan kegiatan pendidikan dan pelatihan mulai dari kegiatan seleksi calon peserta, penjadwalan kegiatan, tata kelola administrasi pelaksanaan, perencanaan anggaran dan pembiayaan, sampai dengan evaluasi dan kegiatan pelaporan. Uji coba dan implementasi sistem dilakukan pada 20 peserta training dengan membandingkan hasil sebelum dan setelah diterapkan sistem. Berdasarkan data perbandingan pola pengelolaan sebelum dan setelah menggunakan sistem dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Training dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam mengelola kegiatan training. Kata kunci: Sistem Informasi, Research and Development, Training


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 94-100
Author(s):  
Rahmatil Maula ◽  
Muh. Dzikirullah H. Noho

Abstract: Buying and selling is a contract of exchange for anything, including goods with goods, or goods with money in accordance of the terms and conditions permitted in Islam. Pricing in maqashid syariah, must be in accordance with the rules stated in the supply, and demand because the purpose of the price is to protect their interests, namely traders who want to sell their wares. The problems in setting prices at Sawahmulya village is still not effective, means that there are still those who sell gas LPG 3 kg below or above the price set by BUMDES local. So the price of LPG gas is given from the agent to retailers as well is different. This type of research is a type of empirical and juridical research using the socio-ligel research approach. Location the place of research is Bawean Island precisely in the Village Sawahmulya Sangkapura District, Gresik Regency. The result of research on the provisions of BUMDES, the selling price of 3 LPG kg gas Rp 30.000,-. Regarding the purchase of 3 kg LPG gas cylinders depending on demand from retailer or consumer.  Pricing in sharia maqasids is carried out by the government is appropriate because in this stipulation is nothing, but for the benefit of the people. The conclusion is the sale of 3 kg LPG gas, which is on Bawean Island, has a sales system different and not all take the 3 kg LPG gas in BUMDES, there are also those who take direct business in Gresik. The sales LPG gas in the Sawahmulya Village are not in accordance with the existing provisions in the  local BUMDES. Keywords: Maqashid Syariah, Buying and selling, Pricing   Abstrak: Jual beli merupakan suatu akad tukar menukar dengan apapun diantaranya baik barang dengan barang, atau barang dengan uang sesuai dengan ketentuan rukun dan syarat yang diperbolehkan dalam Islam. Penetapan harga dalam maqashid syariah, harus sesuai dengan aturan-aturan yang tertera pada supply and demand, karena tujuan dalam tas’ir (ketetapan) harga adalah untuk melindungi hajat mereka, yakni para pedagang yang ingin menjual barang dagangannya. Permasalahan dalam penetapan harga yang ada di Desa Sawahmulya ini masih belum efektif, maksudnya masih ada yang menjual gas LPG 3 kg dibawah atau diatas harga yang telah ditetapkan oleh BUMDES setempat. Sehingga harga gas LPG yang diberikan agen kepada pengecer juga berbeda. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian yuridis empiris dan menggunakan metode pendekatan socio-ligel research. Lokasi yang menjadi tempat penelitian adalah Pulau Bawean tepatnya di Desa Sawahmulya Kecamatan Sangkapura Kabupaten Gresik. Hasil dari penelitian mengenai ketetapan BUMDES, harga penjualan gas LPG 3 kg Rp 30.000,-. Mengenai pembelian tabung gas LPG 3 kg itu tergantung permintaan dari pengecer atau konsumen. Penetapan harga dalam maqasid syariah yang dilakukan oleh pemerintah sudah sesuai dikarenakan dalam penetapan ini tak lain hanya demi kemashlahatan umat. Kesimpulannya adalah penjualan gas LPG 3 kg, yang terdapat di Pulau Bawean sistem penjualannya itu berbeda dan tidak semua mengambil gas LPG 3 kg di BUMDES, ada juga yang mengambil langsung keperusahaan atau daratan Gresik. Penjualan gas LPG yang ada di Desa Sawahmulya ini belum sesuai dengan ketetapan yang ada di BUMDES setempat. Kata kunci: Maqashid Syariah, Jual Beli, Penetapan Harga


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 71-77
Author(s):  
Febrina Mira Susanty ◽  
H. Bahruddin

Abstract: YouTube is currently one of the jobs that are in demand by many people. The income earned from the YouTuber profession reaches hundreds of millions of rupiah every month. In Islamic law it is explained that every wage or salary of a person's profession is obliged to pay zakat. but even though the law regarding zakat profession is still controversial and not well known by the Muslim ummah in general and Muslim professionals in the country in particular. From this phenomenon, researchers are interested in examining what kind of application of zakat on the Youtuber profession is included in the category of new types of professions. The method used in this research is qualitative with a phenomenological approach. The data collection technique was done by interviewing. This study aims to determine how the application of professional zakat for YouTubers. Analysis of the results of interviews with the head of the YouTuber Jombang (YTN) community and members that the actions in the application of professional zakat expenditure are in accordance with the Islamic law syari'ah that has been taught. That is the obligation to pay zakat for those who reach the nisab and one year is sufficient. Income from YouTube is one of the assets that must be zakat, including al-māl al-mustafād, which is assets that a Muslim can take advantage of with new ownership such as gifts, inheritance, labor costs, and so on. YouTubers are obliged to pay zakat if the video content uploaded is halal. If the opposite is true, that is, when it contains content that is haram, then the income is haram and does not have to be zakat Keywords: Professional Zakat, YouTuber, YouTube   Abstrak : YouTube saat ini menjadi salah satu lapangan pekerjaan yang diminati oleh banyak orang. Penghasilan yang diperoleh dari profesi Youtuber mencapai ratusan juta rupiah tiap bulannya. Dalam hukum Islam dijelaskan bahwa setiap upah atau gaji dari profesi seseorang wajib hukumnya untuk mengeluarkan zakat. tetapi walaupun hukum mengenai zakat profesi tersebut masih menjadi kontroversi dan belum begitu diketahui oleh ummatt muslim pada umumnya dan kalangan profesional muslim di tanah air khususnya. Dari fenomena ini peneliti tertarik untuk meneliti seperti apa penerapan zakat profesi Youtuber tersebut yang termasuk dalam kategori jenis profesi baru. Metode yang digunakan penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan zakat profesi bagi YouTuber. Analisis hasil wawancara bersama ketua komunitas YouTuber Jombang (YTN) dan anggota bahwasannya tindakan dalam penerapan pengeluaran zakat profesi sesuai dengan syari’ah hukum islam yang telah diajarkan. Yaitu wajib mengeluarkan zakat bagi mereka yang mencapai nisab dan cukup satu tahun. Penghasilan dari YouTube adalah salah satu harta yang wajib dizakati, termasuk dalam al-māl al- mustafād, yaitu harta yang bisa diambil manfaat oleh seorang muslim yang dimiliki dengan kepemilikan yang baru seperti hadiah, warisan, ongkos kerja, dan lain sebagainya. YouTuber wajib zakat jika konten video yang diunggah adalah halal. Jika sebaliknya, yaitu ketika berisi konten yang haram maka penghasilannya haram dan tidak wajib dizakati Kata Kunci : Zakat Profesi, YouTuber, YouTube


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 86-93
Author(s):  
Sri Husnul Khotimah ◽  
H. Bahruddin

Abstract: Effectiveness is a measure that unites the extent to which the target time has an effect and brings results aimed at achieving success in an activity. Craft is something that is related to handicrafts or activities related to goods or services produced from traditional handicrafts. Weaving is a technique for making fabrics, originally woven fabrics were made because of a cross between two threads that were intertwined perpendicular to each other. The analysis used by researchers to measure the effectiveness of the management of the weaving craft is the building of an Islamic economy based on five universal values, namely: Tauhid (faith), 'Adl (justice), Nubuwwah (Prophethood), Khilafah (government), and mahad (outcome ). This study aims to determine how the effectiveness of weaving crafts for the community based on an Islamic economic perspective. This study uses qualitative methods and a phenomenological approach to data collection techniques carried out by interviews. And the object of research is the people of Sukarare Village. From the results of the study it can be concluded that the effectiveness of weaving crafts in Sukarare Village for the community according to an Islamic economic perspective has been said to be effective because it has fulfilled what is desired, namely to provide employment for rural communities and to meet their daily needs and is in accordance with Islamic economic standards. based on five universal values, namely: tawhid (faith), 'adl (justice), Nubuwwah (prophetic), Khilafah (leader), and maad (result)   Keywords: Effectiveness, weaving craft, Islamic economics   Abstrak: Efektivitas merupakan ukuran yang menyatukan sejauh mana target waktu yang mempunyai pengaruh dan membawa hasil yang bertujuan mencapai keberhasilan dalam suatu kegiatan Kerajinan adalah suatu hal yang berhubungan dengan karya tangan atau kegiatan yang berhubungan dengan barang atau jasa yang dihasilkan dari kerajinan tangan tradisional. Tenun adalah teknik pembuatan kain, awalnya kain tenun dibuat karena adanya persilangan antara dua benang yang terjalin saling tegak lurus satu sama lain. Analisis yang digunkan oleh peneliti untuk mengukur efektivitas pengelolaan kerajinan tenun adalah bangunan ekonomi Islam yang di dasarkan atas lima nilai universal, yaitu: Tauhid (keimanan), 'Adl (keadilan), Nubuwwah (Kenabian), Kekhilafahan (pemerintah), dan mahad(hasil). Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektivitas kerajinan tenun untuk masyarakat berdasarkan perspektif ekonomi Islam, penelitian ini menggunakan metode kualitatif serta pendekatan fenomenologis tehnik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Dan objek penelitian adalah masyarakat Desa Sukarare. Dari hasil penelitian dapat disimpulan bahwa efektivitas kerajinan tenun di Desa Sukarare bagi masyarakat menurut perspektif ekonomi Islam sudah di katakana efektif karena sudah memenuhipa yang diinginkan yaitu memberikan lapangan pekerjaan untuk masyarakat desa dan untuk memenui kebutuhan sehari-hari serta sudah sesuai dengan standar ekonomi islam yang di dasarkan atas lima nilai universal yaitu: tauhid (keimanan), ‘adl (keadilan), Nubuwwah (ke nabian), Khilafah (pemimpin), dan maad (hasil) Kata kunci:Efektifitas, kerajinan tenun,ekonomi islam


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 78-85
Author(s):  
S.H.S Ulil Albab ◽  
Trinah Asi Islam

Abstract: The problem of resolving Sharia banking disputes arises after the issue of Law Number 8 of 2008 concerning Sharia Banking, precisely in Article 55 paragraph (2). Article 55 paragraph (2) legally reduces Law No. 3/2006 concerning Religious Courts which gives authority to the Religious Courts in resolving Islamic economic disputes. resulting in a dualism of the authority of the Court, namely the Religious Courts and General Courts. In the Constitutional Court Decision Number 93 / PUU-X / 2012 states that Article 55 Paragraph (2) of the Islamic Banking Law, causes legal uncertainty that is contrary to Article 28D Paragraph (1) of the 1945 Constitution concerning legal certainty. This research uses the library research method, namely research that studies and examines theories, and ideas, with a normative approach that aims to provide a systematic exposition of the rule of law. This study analyzes the settlement of Sharia Banking disputes Post Constitutional Court Ruling Number: 93 / PUU-X / 2012 and its legal implications. The decision of the Constitutional Court was that the settlement of sharia banking was settled in the Religious Courts and Arbitration Institutions so that there was no longer dualism in resolving Sharia Banking disputes. Keywords: Juridical Analysis, Sharia Banking Disputes, Constitutional Court Decision Number: 93 / PUU-X / 2012   Abstrak: Masalah penyelesaian sengketa perbankan Syariah muncul setelah lahirnya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah, tepatnya pada Pasal 55 ayat (2). Pasal 55 ayat (2) tersebut secara yuridis mereduksi UU Nomor 3 tahun 2006 tentang Peradilan Agama yang memberikan kewenangan kepada Peradilan Agama dalam menyelesaikan sengketa ekonomi syariah. sehingga menimbulkan dualisme kewenangan Pengadilan yaitu Peradilan Agama dan Peradialn Umum. Dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-X/2012 menyebutkan bahwa Pasal 55 Ayat (2) UU Perbankan Syariah, menyebabkan ketidak pastian hukum yang bertentangan dengan Pasal 28D Ayat (1) UUD 1945 tentang kepastian hukum. Penelitian ini menggunakan Metode penelitian kepustakaan (library research) yaitu penelitian yang mengkaji dan menelaah tentang teori, dan gagasan, dengan pendekatan  normatif yang bertujuan untuk memberikan eksposisi yang bersifat sistematis mengenai aturan hukum. Penelitian ini menganalisi tetang penyelesaian sengketa Perbankan syariah Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor : 93/PUU-X/2012 dan implikasi hukumnya. Putusan Mahkamah Konstitusi tersebut memutuskan penyelesaian perbankan syariah diselesaikan di Pengadilan Agama dan lembaga Arbitase sehingga tidak ada lagi dualisme penyelesaian sengketa Perbankan Syariah. Kata Kunci:   Analisis Yuridis, Sengketa Perbankan Syariah, Putusan Mahkamah                                          Konstitusi Nomor: 93/PUU-X/2012


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 117-124
Author(s):  
Lailatur Rohmah

Abstract: This study aims to improve students' creative thinking skills in science lessons by applying learning models using Problem Based Learning. The research subjects were 32 students in class VII G. The classroom action research was conducted in three cycles. Each cycle consists of four stages of activity, including planning, implementation, observation, and reflection. Written tests and questionnaires are used to measure creative thinking skills of cognitive and affective aspects. The results of the study were analyzed using descriptive percentage analysis and n-gain test to determine the increase in research results. Based on the results of the analysis, it is known that students' creative thinking abilities increased accompanied by an increase in classical learning completeness. The average percentage of creative thinking ability in the first cycle was 74.4%, the second cycle was 77.7%, and the third cycle was 81.5%. The percentage of completeness in the second cycle increased 9.4% and the third cycle increased 3.1% with the criteria of a low increase. It can be concluded that the Problem Based Learning model is able to improve the creative thinking skills of class VII G students in MTsN 5 Kediri. Keywords: Problem Based Learning, the increase of creative thinking skill, science lessons.   Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik pada pelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning. Subyek penelitian yaitu 32 peserta didik kelas VII G. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan tiga siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahap kegiatan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Tes tertulis dan angket digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif aspek kognitif dan afektif. Hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis deskriptif persentase dan uji n-gain untuk mengetahui peningkatan hasil penelitian. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa kemampuan berpikir kreatif peserta didik meningkat diiringi peningkatan ketuntasan belajar klasikal. Rata-rata persentase kemampuan berpikir kreatif pada siklus I sebesar 74,4%, siklus II 77,7%, dan siklus III 81,5%. Persentase ketuntasan pada siklus II meningkat 9,4% dan siklus III meningkat 3,1% dengan kriteria peningkatan rendah. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning mampu meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik kelas VII G di MTsN 5 Kediri. Kata Kunci: Problem Based Learning, peningkatan kemampuan berpikir kreatif, pelajaran IPA


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 64-70
Author(s):  
Mustofa

Abstract: The education sector or school for the Indonesian nation is a strategic industry of civilization to form a generation with character in the future. Nowadays, it has very tough challenges in the form of a character crisis, human resources and a leadership crisis. The urgent problem that will be described in the discussion of this article is how leadership science at the atomic level is the perspective of learning the basic atomic particles, what is the importance of the results of the analysis of leadership science at the atomic level for the development of character education in schools and how efforts should be made to make the education sector or schools as factories for Indonesian human civilization in the future. The science of leadership at the atomic level that can be developed in the study of the basic particles that make up atoms requires, among others, that the leader has competence, integrity, wisdom and commitment. The results of the analysis of leadership science at the atomic level in the perspective of learning the basic particles of atomic constituents are very important to provide meaningful experience about the character of storage in the future. Efforts that must be made to make the education sector or schools as factories for Indonesian human trafficking in the future are to encourage awareness from all parties to work together in a real, honest and oriented manner towards enhancing the character and development of superior Indonesian human resources. Keywords: leadership, elementary particles of atoms, character.   Abstrak: Sektor pendidikan atau sekolah bagi bangsa Indonesia adalah industri strategis peradaban untuk membentuk generasi berkarakter di masa depan saat ini memiliki tantangan yang sangat berat berupa krisis karakter, SDM dan krisis kepemimpinan. Masalah urgen yang akan diuraikan pada pembahasan artikel ini adalah bagaimana ilmu kepemimpinan pada level atomik perspektif  pembelajaran patikel dasar penyusun atom, apa pentingnya hasil analisis tentang ilmu kepemimpinan pada level atomik bagi pengembangan pendidikan karakter di sekolah dan bagaimana usaha yang harus dilakukan untuk menjadikan sektor pendidikan atau sekolah sebagai pabrik-pabrik peradapan manusia Indonesia di masa yang akan datang. Ilmu kepemimpinan pada level atomik yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran partikel dasar penyusun atom antara lain mensyaratkan agar pemimpin itu memiliki kompetensi, integritas, bijaksana dan komitmen. Hasil analisis tentang ilmu kepemimpinan pada level atomik perspektif  pembelajaran patikel dasar penyusun atom sangat penting untuk memberi pengalamam bermakna tentang karakter pemimpan di masa yang akan datang. Usaha yang harus dilakukan untuk menjadikan sektor pendidikan atau sekolah sebagai pabrik-pabrik peradapan manusia Indonesia di masa yang akan datang adalah mendorong kesadaran dari semua pihak untuk bersama-sama bekerja secara nyata, jujur dan berorientasi pada peningkatan karakter dan pengembangan sumber daya manusia Indonesia yang unggul. Kata kunci: kepemimpinan, partikel dasar penyusun atom, karakter.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 58-63
Author(s):  
Basuki ◽  
Mohammad Munib Rosadi ◽  
Retno Eka Pramitasari ◽  
Fajar Satriya Hadi

Abstract: Renewable energy sources are energy sources that can replace the use and use of fossil energy sources where they are very abundant and have not been widely used for their existence. Therefore, to bring up new ideas in terms of creating or changing renewable energy, there needs to be a match between the education curriculum and market needs. So to arouse the enthusiasm and motivation of students in the teaching and learning process, especially in the energy conversion machine course for mechanical engineering students, it needs media and learning methods. The purpose of this research is to know how to design a savonius wind turbine props, and the working principle, and analyze the performance of the wind turbine. The sequence of the process of making savonius wind turbines comprises of making: (1) frameworks and machine tables, (2) chimneys, (3) duct, (4) installation of fans, (5) turbine holder (6) two blades savonius turbines and servo motor holder. The working principle of a wind turbine is a turbine rotation caused by the wind being transmitted to the generator rotor, where the generator has a copper coil that functions as a stator which will produce an electric voltage. From this research produced a savonius wind turbine tool which is used as a learning medium in the Mechanical Engineering Study Program. From the results of savonius type wind turbine test equipment produced the following data: maximum voltage of 10 volts, wind speed of 8.5 m / s, rotor generator rotation of 2734 rpm and power of 340 watts. Keywords: Energy, Turbine, Wind, Savonius   Abstrak: Sumber energi terbarukan adalah sumber energi yang dapat menggantikan pemanfaatan dan penggunaan sumber energi fosil dimana keberadaannya sangat melimpah dan belum banyak digunakan akan keberadaannya. Oleh karena itu untuk memunculkan ide ide baru dalam hal menciptakan atau mengubah energi terbarukan ini perlu adanya kesesuaian antara kurikulum pendidikan dengan kebutuhan pasar. Maka untuk membangkitkan semangat dan motivasi mahasiswa dalam proses belajar mengajar khususnya dalam mata kuliah Mesin Konversi Energi  bagi mahasiswa teknik mesin maka perlu media dan metode pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui cara mendesain sebuah alat peraga turbin angin savonius, mengetahui prinsip kerja, dan menganalisa dari performa kinerja dari turbin angin tersebut. Urutan proses pembuatan turbin angin savonius adalah (1) pembuatan kerangka dan meja mesin, (2) pembuatan cerobong angin, (3) pembuatan duct, (4) pemasangan kipas angin, (5) pembuatan dudukan turbin, (6) pembuatan turbin savonius 2 sudu dan pembuatan dudukan motor servo. Prinsip kerja turbin angin adalah putaran turbin yang disebabkan oleh angin diteruskan ke rotor generator, dimana generator memiliki lilitan tembaga yang berfungsi sebagai stator yang akan menghasilkan tegangan listrik. Dari penelitian tersebut dihasilkan sebuah alat turbin angin savonius yang digunakan sebagai media pembelajaran di Program Studi Teknik Mesin. Dari hasil pengujian alat turbin angin tipe savonius menghasilkan data sebagai berikut: tegangan maksimal sebesar 10 volt, kecepatan angin 8.5 m/s, putaran rotor generator 2734 rpm dan daya sebesar 340 watt. Kata kunci: Energi, Turbin, Angin, Savonius


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 32-37
Author(s):  
Auliyaur Rokhim ◽  
Moh. Miftahul Choiri
Keyword(s):  

Abstrak: Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Amaliah Keagamaan ala Nahdlatul Ulamaterhadap Prestasi Akademik Santri. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh modelpembelajaran berbasis amaliah yang sering dijumpai di kalangan pondok pesantren bercirikanNahdlatul Ulama terhadap perkembangan prestasi santri. Penelitian ini menggunakan pendekatanex post facto. Populasi adalah santri pondok pesantren di wilayah Kabupaten Bojonegoro dansekitarnya. Sampel sebanyak 147 responden ditentukan menggunakan teknik proportional randomsampling. Pengumpulan data dengan instrumen angket dan dokumentasi. Analisis datamenggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensia. Penelitian menunjukkan modelpembelajaran berbasis amaliah keagamaan ada di setiap pondok pesantren bercirikan NahdlatulUlama di wilayah Kabupaten Bojonegoro dan sekitarnya. Santri yang mengamalkan denganmaksimal amalan keagamaan yang diagendakan di pondok pesantren relatif masih rendahmencapai angka 38,78%. Pencapaian akademik santri dengan prosentase 38,78% tersebut yangmemiliki nilai rata-rata rapor diatas 9 (skala 10) relatif tinggi 91,23%. Sedangkan santri yangkurang memaksimalkan amaliah keagamaan yang ada di pondok pesantren relatif tinggi mencapaiangka 61,22%. Pencapaian akademik santri dengan prosentase 61,22% tersebut yang memilikinilai rata-rata rapor diatas 9 (skala 10) relatif rendah mencapai angka 16,67%. Terdapat pengaruhsignifikan terhadap prestasi akademik santri yang memaksimalkan amaliah keagamaan dan yangkurang memaksimalkan amaliah keagamaan.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document