KAIZEN Management Systems & Industrial Engineering Journal
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

30
(FIVE YEARS 24)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Pgri Madiun

2620-5610, 2620-5602

Author(s):  
Mega Inayati Rif’ah ◽  
Satrio Aji Pambudi

<p><em>PT. Aneka Adhilogam Karya adalah perusahaan pengecoran logam yang mengutamakan kualitas produk yang dihasilkannya. Salah satu produk yang dihasilkannya adalah sambungan pipa. Produksi produk tersebut adalah berdasarkan pesanan konsumen (make to order). Namun dalam memenuhi jumlah pesanan konsumen, perusahaan tersebut sering terkendala oleh jumlah produksi yang berkurang akibat produk cacat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan besarnya persediaan pengaman (safety stock), agar perusahaan dapat memenuhi jumlah pesanan konsumen, dan service level-nya mencapai 95%. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah 1) analisis pengendalian kualitas produk dengan Peta Kendali p, 2) peramalan jumlah produk cacat dengan menggunakan simulasi Monte Carlo, dan 3) penentuan jumlah safety stock. Hasil yang didapatkan adalah 1) jumlah produk cacat sambungan pipa masih dalam batas kendali, 2) peramalan jumlah produk cacat menggunakan simulasi Monte Carlo memiliki error sebesar 2,57, dan 3) jumlah safety stock yang disarankan untuk mengantisipasi adanya produk cacat adalah 6 unit.</em></p>


Author(s):  
Anik Rufaidah ◽  
Nailul Izzah ◽  
Muhamad Rusli Efendi
Keyword(s):  

Kualitas merupakan salah satu faktor terpenting dalam suatu produk untuk dapat bersaing dan menarik perhatian konsumen di pasaran. CV. Graha Rejeki Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur yang memproduksi olahan biji kopi menjadi kopi bubuk dengan aneka rasa. Permasalahan yang sering terjadi dilantai produksi terutama bagian proses yaitu banyaknya temuan produk cacat atau tidak sesuai dengan standart. Dari kondisi tersebut maka perlu melakukan penyelesaian terhadap penyebab kecacatan produk dengan menggunakan metode <em>Kaizen </em>dengan <em>siklus PDCA</em> dan gerakan <em>5S</em>. Dari hasil analisis menunjukkan pada tabel <em>check sheet </em>terdapat tiga jenis kriteria cacat. Dari <em>histogram </em>diketahui kriteria cacat yang paling banyak adalah bubuk kopi menggumpal yakni sebesar 516 kg. Dari peta kendali P diketahui hasil nilai UCL 0,4595 dan LCL -0,1592. Nilai tersebut menunjukkan masih dalam batas kendali perusahaan. Dari <em>diagram pareto </em>diperoleh jenis cacat yang paling dominan adalah cacat bubuk kopi menggumpal dengan 45,1%. Dari hasil analisis <em>fishbone diagram</em> diketahui penyebab kecacatan bubuk kopi menggumpal adalah faktor manusia, bahan baku, metode dan lingkungan. Setelah diketahui penyebab kecacatan, maka dilakukan perbaikan menggunakan <em>siklus PDCA</em> dan <em>5S</em> yaitu dengan melakukan tindakan memberikan pengarahan dan bimbingan konseling pada karyawan yang melanggar, saling koordinasi dengan atasan serta selalu memelihara dan merawat tempat kerja agar dapat bekerja dengan nyaman.


Author(s):  
Sitnah Aisyah Marasabessy ◽  
Agung K. Henaulu ◽  
Janaria Rumbouw

<p><em>Salah satu faktor produksi yang harus di optimalkan penggunaanya adalah mesin produksi. Mesin di gunakan dalam kegiatan produksi harus mampu beroperasi dengan optimal, pengoperasian di katakan optimal apabila nilai downteminya minimum. Untuk menjamin pengoporasian mesin yang optimal, di perlukan suatu sistem perawatan mesin yang tepat.salah satu permasalahan yang di hadapi CV Abadi Tiga Mandiri adalah kerusakan mesin cup sealer yang akhirnya menghambat proses produksi.Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetaui sistem perawatan dan kebijakan perawatan dalam penurunan ongkos komponen perawatan pada mesin cup sealer. Dalam hal ini adalah untuk mengatahui tentang s</em><em>usunan sistem perawatan mesin produksi pada CV Abadi Tiga Mandiri. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Interprestasi dengan menggunakan metode RCM (</em><em>Reliability Centeren Maintenance)</em><em>. Hasil perhitungan RCM dalam penelitian ini membuktikan bahwa perlu di lakukan perawatan preventive dalam jangka waktu 5 bulan. Karena berdasarkan hasil perhitungan biaya sub kebijakan preventive yang di perkiraakan sebesar 929.575,6 di bandingkan dengan biaya kerusakan korektif perbulan sebesar Rp 1.126.000 secara matematis akan mahal menggunakan perawatan korektif. Dalam penggunaan metode probabilitas perawatan di harapkan di lakukan setiap 5 bulan sekali.</em></p>


Author(s):  
Mega Inayati Rif’ah ◽  
Eric Sandi Yudha

<em>PT. XYZ adalah perusahaan yang memproduksi Sanitary Wares yang mengutamakan kualitas produk yang dihasilkannya. PT. XYZ menyadari bahwa kualitas merupakan salah satu faktor agar produk mampu memenuhi permintaan pasar. Salah satu produk yang dihasilkan PT. XYZ adalah closet tipe CW420J. Produk tersebut sering kali tidak dapat memenuhi permintaan pasar, dan salah satu hal yang disorot pihak manajemen PT. XYZ sebagai penyebab adalah terkait kualitas produknya. Maka tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis terhadap pengendalian kualitas produk closet tipe CW 420J tersebut. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Peta Kendali p. Hasil pengolahan dengan menggunakan Peta Kendali p menunjukkan bahwa terdapat sebanyak 47% dari 30 periode data cacat yang berhasil dikumpulkan menunjukkan adanya proporsi cacat yang berada di luar garis batas kendali. Hal ini membutuhkan tindakan segera dari pihak managemen PT. XYZ untuk melakukan identifikasi lebih lanjut mengenai penyebab terjadinya proses yang di luar kendali tersebut, dan melakukan perbaikan.</em>


Author(s):  
Siti Mundari ◽  
Zainal Arief ◽  
Erma Yuliaty ◽  
Adiati Trihastuti ◽  
Sri Hadijono

<p>Wabah covid-19 membuat dunia usaha di Indonesia begitu terpukul. Salah satu UKM yang terkena dampak  pandemi Covid-19 adalah UKM “KUEKU” yang beralamat Jln.Carikan IV no.6A Kecamatan Bubutan Surabaya. Produk yang dihasilkan UKM ini adalah Otak-otak Bandeng Suroboyo. Permasalahan yang dihadapi UKM produsen Otak-otak Bandeng sejak  terjadinya pandemi covid-19 ini adalah penjualan menurun drastis sehingga tinggal 30%  . Strategi pemasaran perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut agar UKM  bangkit kembali dari keterpurukan. Hasil dari pengamatan terhadap konsumen  Otak-otak Bandeng Suroboyo adalah konsumenya berusia 35 tahun ke atas. Sedangkan masyarakat yang berusia dikisaran 15-35 tahun berdasarkan angket yang disebar sebanyak 100 orang,  banyak yang mengenal otak-otak bandeng Suroboyo tapi  sebatas mendengar saja sebanyak  87 orang  dan  38 orang   pernah mengkonsumsi serta 28 orang  sangat menyukai, hal ini dapat dikatakanbahwa produk ini sebetulnya telah mendapat tempat di hati masyarakat.  Hasil analisis SWOT terlihat bahwa produk  Otak-otak Bandeng Suroboyo ini  antara peluang dengan kekuatan yang dimiliki saling mendukung, hal ini diketahui  dari titik singgung IFAS dan EFAS berada pada kuadran 1 (Positif, Positif).<strong> </strong>Untuk itu strategi yang bisa dilakukan oleh UKM “KUEKU” dalam memasarkan otak-otak bandeng Suroboyo agar optimal adalah  strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang dengan  melakukan Strategi Ofensif</p>


Author(s):  
Dian Eko Hari Purnomo ◽  
Alfani Risman Nugroho

<p>Penilaian kinerja pemasok merupakan keputusan yang penting dalam suatu perusahaan, karena akan meningkatkan daya saing perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis yang sangat kompetitif. CV. Rimba Sentosa sedang melakukan pemilihan supplier yang akan memasok bahan baku kayu mahoni dengan lima pemasok, yaitu Manggala Jati, UD. Jati Mukti, Toko Kayu Jati”Mukti”, Gunung Hijau, dan Indah Sentosa. Dalam penelitian ini penilaian kinerja pemasok terbaik menggunakan metode <em>Analytical Hierarchy Process</em> (AHP). Metode ini didasarkan pada konsep perbandingan berpasangan untuk setiap hirarki yang ada pada struktur hirarki yang ada. Kriteria yang digunakan dalam pemilihan ini ada 3 kriteria dan 6 sub kriteria yang mendukung setiap kriteria. Kriteria-kriteria yang dapat digunakan untuk penilaian kinerja pemasok adalah waktu, kualitas, dan harga. Sub kriteria yang dapat digunakan dalam untuk penilaian kinerja pemasok adalah pengiriman tepat waktu, <em>lead time, </em>spesifikasi bahan baku, jumlah bahan baku, harga pembelian bahan baku, dan biaya transportasi. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode AHP, maka pemasok<em> </em>yang mempunyai nilai terbaik adalah pemasok “Indah Sentosa”, yang mana nilainya adalah 0,344 atau 34,420%.</p>


Author(s):  
Darmadi Darmadi

<em>Salah satu permasalahan dalam system produksi adalah melakukan pengendalikan persediaan bahan baku dengan menentukan berapa jumlah pemesanan dengan biaya minimum, berapa stock pengaman, berapa kali memesan kembali dan biaya persediaan tiap bahan baku support perperiode, agar supaya produksi pembuatan produk berjalan dengan baik dan lancer. Oleh karena itu perusahaan PT Wijaya Metalindo Work dalam melaksanakan pengaturan bahan baku proses manufacktur adalah dengan menggunakan metode pengendalian persediaan dengan metode Economic Orde Quantity (EOQ). Karena dalam metode Economic Order Quantity (EOQ) ini lebih baik dan efisien, sehingga memudahkan perusahaan untuk mengetahui dan menentukan pengaturan persediaan bahan baku support produksi. Dari data perusahaan yang diambil kemudian dianalisa dengan metode Economic Order Quantity (EOQ) ini, maka perusahaan dapat menentukan/menetapkan jumlah pemesanan dengan biaya minimum, stock pengaman (safety stock), pemesanan kembali (Re Order Point) dan biaya persediaan tiap bahanb baku support per periode</em>.


Author(s):  
Edwin Ramadhani Sampurna ◽  
Elisa Sulistyorini ◽  
Handy Febri Satoto

<p><em>Penelitian pada perilaku keselamatan, kondisi lingkungan kerja fisik</em><em>, manajemen organisasi dan iklim keselamatan yang merupakan pendekatan yang didesain untuk meningkatkan performa keselamatan kerja secara langsung dapat mencegah terjadinya kecelakaan dengan</em><em> menentukan hubungan pengaruh manajemen organisasi, iklim keselamatan, dan kondisi lingkungan kerja fisik terhadap perilaku keselamatan di perusahaan konstruksi. Penelitian menggunakan metode Analisa Regresi Linear Berganda. Survei dilakukan dengan menggunakan kuisioner skala likert 1-6 kepada 230 pekerja konstruksi. Berdasarkan hasil uji t didapatkan terdapat pengaruh signifikan antara iklim keselamatan dengan perilaku keselamatan dengan </em> <!--?mso-application progid=&quot;Word.Document&quot;?--> 16 thitungX1"&gt; <em> (7,395) &gt;</em> <!--?mso-application progid=&quot;Word.Document&quot;?--> 16 ttabel"&gt; <em> (1,972) dan nilai sig. (0,000) &lt; α (0,05); terdapat pengaruh signifikan antara manajemen organisasi dengan perilaku keselamatan dengan </em> <!--?mso-application progid=&quot;Word.Document&quot;?--> 16thitungX2"&gt; <em> (6,762) &gt; </em> <!--?mso-application progid=&quot;Word.Document&quot;?--> 16ttabel"&gt; <em> (1,972) dan nilai sig. (0,000) &lt; α (0,05); tidak terdapat pengaruh signifikan antara lingkungan kerja fisik (X<sub>3</sub>) terhadap perilaku keselamatan (Y) dengan  </em> <!--?mso-application progid=&quot;Word.Document&quot;?--> 16thitungX3"&gt; <em> (1,546) &lt; </em> <!--?mso-application progid=&quot;Word.Document&quot;?--> 16ttabel"&gt; <em> (1,972) dan nilai sig. (0,124) &gt; α (0,05). Hasil pengujian secara simultan (uji F) didapatkan </em> <!--?mso-application progid=&quot;Word.Document&quot;?--> 16Fhitung"&gt; <em> (87,30) &gt; </em> <!--?mso-application progid=&quot;Word.Document&quot;?--> 16Ftabel"&gt; <em> (2,64) dengan signifikansi (0,000) &lt;  atau 0,05. Maka iklim keselamatan, manajemen organisasi, dan lingkungan kerja fisik berpengaruh secara simultan terhadap perilaku keselamatan</em>.</p>


Author(s):  
Erlangga Bayu Setyawan ◽  
Nia Novitasari ◽  
Prafajar Suksessanno Muttaqin

<p><em>Perkembangan dan penggunaan inovasi teknologi tersebut juga telah mengubah perilaku masyarakat dari masyarakat industri menuju masyarakat informasi. Perubahan tersebut dapat terlihat dengan adanya peningkatan pola konsumsi masyarakat dari perdagangan melalui toko fisik (offline) beralih ke perdagangan melalui sistem elektronik atau sering disebut sebagai e-commerce. Jasa logistik merupakan pemeran distribusi di lini downstream dimana bertugas untuk mengantarkan produk dari fulfillment center dari suatu e-commerce menuju ke end customer. Jasa logistik dituntut harus dapat melakuan pemenuhan permintaan dari konsumen sesuai dengan service level agreement (SLA). Tidak menentunya jumlah permintaan menjadi tantangan yang paling besar bagi pemeran jasa logistik. Seperti studi kasus yang digunakan pada penelitian ini, PT ABC mengalami overload ketika melakukan pemenuhan permintaan dari e-commerce PT XYZ. Overload tersebut dikarenakan ketidaksiapan PT ABC dalam menangani lonjakan permintaan yang signifikan karena perubahan harga jual Produk A di e-commerce PT XYZ. Pada penelitian ini diusulkan model peramalan harga jual Produk A pada e-commerce PT XYZ menggunakan model Simulasi Monte Carlo Independent Variable. Simulasi dilakukan dengan 1.000 percobaan dan menghasilkan MAPE terendah pada percobaan 322, yaitu, 0,122%.</em></p>


Author(s):  
Prafajar Suksessanno Muttaqin ◽  
Erlangga Bayu Setyawan ◽  
Nia Novitasari

<p><em>Masalah rute kendaraan (MRK) adalah salah satu hal penting dalam kegiatan transportasi dan distribusi dalam manajemen rantai pasok. Penugasan kendaraan hingga penentuan urutan distribusi menjadi salah satu keputusan yang penting dalam hal tersebut. Penelitian ini membahas mengenai beberapa jenis dari masalah rute kendaraan (MRK) dasar yang meliputi varian-varian masalah rute kendaraan, yaitu: kendaraan heterogen (heterogeneous fleet), waktu jendela (time window), produk dan penyimpanan majemuk (multiple product and compartments), serta mempertimbangkan faktor emisi. Fungsi tujuan pada penelitian ini adalah meminimasi total biaya transportasi yang meliputi biaya tetap (fixed cost), biaya variabel (variable cost), dan biaya tentative (tentative cost). Variabel keputusan pada masalah rute kendaraan di penelitian ini adalah kendaraan yang digunakan dan urutan distribusi produk. Kendaraan yang digunakan dalam pemecahan masalah rute kendaraan pada penelitian ini adalah kendaraan CDE dengan kapasitas 7,2 </em> <em> dan CDD dengan kapasitas 13,2 </em> <em>. Algoritma nearest neighbour digunakan untuk menentukan solusi awal dan selanjutnya digunakan algoritma Harmony Search untuk memecahkan masalah rute kendaraan. Model matematika pada penelitian ini dilakukan penyelesaian menggunakan software MATLAB R2014. Berdasarkan hasil pengolahan data dapat dikethaui bahwa model MRK untuk distribusi produk dapat meminimasi total jarak sebesar </em><em>402 km atau sebesar </em><em>21,3 % dan meminimasi total biaya transportasi sebesar 541.685,7 rupiah atau sebesar 15,34 %. Penelitian selanjtunya dapat memepertimbangkan faktor kemacetan maupun akses jalan yang dilalui kendaraan.</em></p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document