PUSAKA (Journal of Tourism Hospitality Travel and Business Event)
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

51
(FIVE YEARS 51)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Politeknik Pariwisata Makassar

2656-1301, 2656-1336

Author(s):  
Sulis Purwanto ◽  
Sukma Yudistira ◽  
Retnaningtyas Susanti

Archipelago tourism has become a widely popular marine tourism destination for visitors and a tourism trend. Sustainable island tourism, which emphasizes environmental, economic, and socio-cultural impacts, is the basis of tourism growth. This article examines tourists' perceptions of Mandeh archipelago's tourist destinations based on sustainable tourism growth. Questionnaires and literature research were the approaches used to collect research results. The data was analyzed using descriptive frequency statistics presented in the form of percentages. The results showed that the characteristics of tourists, seen from gender, dominate female tourists by 67 percent, with a very active age between 17-25 years of age, is 78 percent. The majority of those who visit Mandeh Island more than once are 69%, 72% with friends, and a group. Overall, the Mandeh Islands' expectations of sustainable tourism growth are strong, but some still have issues related to the quality of the Mandeh tourism region's environment. From this study, it can be seen that environmental measures of sustainable tourism growth need to be strengthened again. As for having a positive effect on sustainable tourism growth in the tourist destinations of the Mandeh archipelago, the collaboration between tourism stakeholders needs to be increased again.


Author(s):  
Ida Bagus Gowinda ◽  
Dyah Mutiarin ◽  
Janianton Damanik

According to UNWTO (2020), during the pandemic period there was a significant decline in the tourism sector, such as travel and hospitality. This condition occurs throughout the country, including on the island of Bali as a world tourist destination. During the COVID-19 pandemic, Bali's economic dependence on the tourism industry was felt. Coupled with policies that continue to change along with scientific developments related to COVID-19 and efforts to deal with it, the tourism industry inevitably has to 'adapt' more quickly. This article attempts to describe government policies that have had an impact on the travel industry, especially in Bali. The government policy that is being studied is the policy published in the first and second quarters of 2020. The data collection method is carried out only by literature review. The discussion is presented in a descriptive-qualitative nature, and is critically reviewed on the phenomena depicted from secondary data and documentations of pre-existing research on the same topic. The results found that the Indonesian government's policy is absolute to be used as a reference for the travel industry sector to clean up and adapt to developments in handling COVID-19 even though the related policies always change from time to time with dynamism.


Author(s):  
Yunus Winoto ◽  
Gita Fitri Nuarini

Dissemination of information is one of the efforts used for cultural tourism promotion activities. The purpose of this research is to determine the design process of information dissemination model for the promotion of cultural tourism attractions of the traditional village of Kuta, Karangpaninggal Village, Tambaksari District, Ciamis Regency, West Java. The approach used is action research based on the pattern of Kurt Lewin, which starts from planning, action, observation, and reflection. Data were obtained from the results of unstructured interviews and direct field observations. The results show that there is no information media used specifically to promote the tourist attractions of the traditional village of Kuta in the form of leaflets and booklets. Based on the stage of action research Kurt Lewin, in planning the researcher conducts planning based on communication planning or communication strategy that is starting from choosing a communicator, composing a message, determining the media, and determining the communicator.


Author(s):  
Irwan Tamrin ◽  
Rusdin Tahir ◽  
M. Liga Suryadana

Pengembangan pariwisata berbasis digital merupakan salah satu alternatif untuk menjawab permasalahan pariwisata massal yang kerap mengancam keberlangsungan destinasi pariwisata. Keberlanjutan dalam perspektif pariwisata tidak hanya tentang bagaimana lingkungan ekologis, tetapi juga bagaimana masyarakat setempat menjalani kehidupannya sehari-hari serta manfaatnya secara ekonomi. Penerapan teknologi reservasi digital merupakan salah satu terobosan yang diterapkan oleh daya tarik wisata alam Curug Leuwibumi di Provinsi Banten dalam upayanya mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pendampingan digitalisasi berupa teknologi system reservasi digital pada destinasi wisata, khususnya yang berbasis wisata alam. Metode kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini dikembangkan dengan narasi deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan sistem reservasi digital dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelola daya tarik wisata Curug Leuwibumi.


Author(s):  
Firman Adhar Wisandiko ◽  
Tias Andarini Indarwati

Pariwisata dan industri kreatif menjadi salah satu sektor yang paling terdampak dari pandemi Covid-19, termasuk diantaranya yaitu pusat perbelanjaan yang menjadi salah satu bagian dari wisata belanja.  Pusat perbelanjaan atau kerap disebut Mall yang ada di Kota Surabaya tidak mengalami penutupan dikarenakan dianggap masih banyak orang yang menggantungkan hidupnya pada destinasi tersebut. Berbagai upaya perlu dilakukan oleh pengelola destinasi agar dapat meningkatkan kepercayaan dan mendorong tingkat kunjungan ulang guna mempertahankan profitabilitas sebuah destinasi.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pentingnya peran dari destination social responsibility, destination reputation,dan perceived trust terhadap revisit intention pada masa pandemi covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian riset konklusif. Pengunjung Tunjungan Plaza Surabaya selama masa pandemi menjadi fokus pada penelitian ini dengan mengunakkan teknik non probability sampling dengan kriteria responden dengan rentang usia 15-54 tahun dan pernah mengujungi Tunjungan Plaza setidaknya 2 kali selama pandemi covid-19 . Kuesioner online disebarkan kepada total 200 responden dan dilanjutkan dengan analisis data dengan analisis jalur menggunakkan program IBM SPSS Amos 24. Penelitian ini membuktikan bahwa destination social responsibility berpengaruh positif terhadap perceived trust dan juga revisit intention. Hasil lain menemukan bahwa destination reputation juga terbukti memiliki pengaruh positif terhadap perceived trust dan revisit intention. Selain itu perceived trust juga terbukti memiliki pengaruh positif terhadap revisit intention.  Penelitian ini juga menemukan bahwa perceived trust terbukti berperan sebagai mediasi dalam hubungan  destination social responsibility dan destination reputation terhadap revisit intention. Penelitian ini menunjukkan pentingnya membangun kepercayaan dan niat berkunjung ulang pada sebuah destinasi selama masa pandemi covid-19 masih berlansgung melalui penerapan destination social responsibility dan juga menciptakan destination reputation yang baik bagi masyarakat. Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar pertimbangan bagi pengelola destinasi wisata untuk dapat lebih memperhatikan tingkat kepercayaan serta mengatur strategi dalam mendorong niat berkunjung ulang terlebih pada kondisi krisis pandemi covid-19.


Author(s):  
Herry Rachmat Widjaja ◽  
Masri Ridwan ◽  
Muhammad Musawantoro

Penelitian ini untuk mengidentifikasi, mengelompokkan dan memetakan sarana dan prasarana daya tarik wisata di Kabupaten Barru. Teknik pengumpulan data dengan survey, wawancara, dokumentasi dan kajian referensi. Data sekunder diperoleh dari Portal Geospasial Indonesia, Dinas Pariwisata dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Barru. Teknik analisis data dengan analisis spasial menggunakan Sistem Informasi Geografis. Penyajian data menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Daya Tarik Wisata (DTW) Kabupaten Barru terdiri dari Alam, Budaya, Sejarah, Bahari dan Buatan.  Zona 1 (Kecamatan Mallusetasi dan Soppeng Riaja) terdapat 10 DTW; Zona 2 (Kecamatan Balusu dan Kecamatan Barru) terdapat 12 DTW; Zona 3 (Kecamatan Tanete Rilau, Kecamatan Tanete Riaja dan Kecamatan Pujananting) terdapat 17 DTW. Inventarisasi Sarana dan Prasarara, Daya Tarik Wisata Kabupaten Barru berupa data atribut dan data spasial. Rekomendasi hasil temuan diintegrasikan dengan aplikasi android berupa Sistem Informasi serta website resmi Dinas Pariwisata Kabupaten Barru, sehingga dapat diakses oleh publik.


Author(s):  
Dyah Mutiarin ◽  
Fitri Lianawati ◽  
Janianton Damanik

Tourism is one of the sectors most affected by the COVID-19 outbreak in in Kulon Progo regency. Efforts to restore tourism from COVID-19 must be comprehensive and sustainable. This article is intended to describe the new normal policy of COVID-19 on tourist destinations in Kulon Progo regency. This study uses a descriptive qualitative method analysis. The results revealed that the tourism sector during the pandemic and the new normal era must implement (1) health protocols for the tourist destinations by paying attention to cleanliness, health, safety, and environmental sustainability (CHSE) by providing hygiene facilities such as hand washing tools, soap, hand sanitizers, and temperature checks, (2) Applying ‘sambanggo’, (3) Limiting the number of visitors to prevent crowds and provide a safe distance to minimize spread, and (4) Tourist destinations  are opened step by step.


Author(s):  
Widya Ningsih

Berawal dari keberaadaan kebun Raya Massenrempulu Enrekang yang memberikan dampak pada kehidupan sosial budaya masyarakat setempat. Maka, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kehidupan sosial budaya masyarakat Batu Mila setelah adanya Kebun Raya Massenrempulu Enrekang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi. Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa keberadaan Kebun Raya Massenrempulu Enrekang, memberikan pengaruh positif atau dampak positif bagi masyarakat setempat. Sebelum adanya Kebun Raya Massenrempulu Enrekang terutama ibu-ibu hanya menjadi ibu rumah tangga biasa namun dengan keberadaan kebun raya massenrempulu Enrekang, ibu-ibu IRT menjadi pegawai tetap di kebun raya, memiliki penghasilan tetap setiap bulan. Selain itu, berdampak pula terhadap gaya hidup masyarakat yang terlihat dari aktivitas olaraga yang mereka lakukan di Kebun Raya Massenrempulu Enrekang, Kebun Raya Massenrempulu Enrekang dijadikan sebagai tempat refresin, rekreasi, kumpul-kumpul, foto-foto.  Implikasi lainnya adalah berdampak terhadap hubungan social masyarakat yang semakin dalam dan akrab. Sebagai tempat konservasi tumbuh-tumbuhan Kebun Raya Massenrempulu Enrekang memberikan dampak pendidikan dimana Kebun Raya Enrekang dijadikan sebagai tempat penelitian mahasiswa dan anak sekolah.


Author(s):  
Risman Jaya ◽  
Ilham Junaid

Kabupaten Sinjai adalah merupakan salah satu Daerah Tingkat II di  Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini adalah Balangnipa yang terletak di Kecamatan Sinjai Utara. Memiliki potensi wisata alam yang luar biasa salah satunya adalah Air Terjun Batu Barae. Dari hasil penelitian penulis menemukan potensi yang luar biasa dari air terjun tersebut untuk mendatangkan wisatawan ke kabupaten sinjai khususnya dikecamatan Sinjai Borong dimana air terjun tersebut berlokasi. Hanya saja karena pemanfaatan potensi yang belum maksimal menyebabkan wisata air terjun Batu Barae tersebut saat ini tidak terlalu banyak dikunjungi wisatawan. Untuk itu perlu langkah yang tepat untuk memaksimalkan potensi tersebut. Kerja sama antara pemerintah dengan masyarakat setempat dapat menjadi solusi tepat, agar pengelolaan destinasi wisata tersebut dapat berjalan dengan baik yang tentu saja kedepannya diharapkan dapat menjadi salah satu sumber pemasukan daerah melalui peningkatan kunjungan wisatawan ke lokasi Air Terjun Batu Barae tersebut.


Author(s):  
I Gusti Ketut Indra Pranata Darma ◽  
Ni Made Rai Kristina

Bali is one of the islands with tourism potential that has grown rapidly. The fame of Bali Island tourism is well known to all corners of the world. Many of the people's daily activities become a tourist attraction for both domestic and foreign tourists. Every activity, especially those that give rise to this tourist attraction, produces waste both on a household and industrial scale. The waste produced is almost found in all sectors of activity, one of which is the tourism industry which is currently very much still moving. The increase in waste generation has prompted the government of Bali through the issuance of the Governor of Bali Regulation number 97 of 2018 concerning the limitation of single-use plastic waste, which shows the seriousness of the waste problem. Waste generation, especially in tourist attraction, has the potential to change the view of tourists on the image of Bali tourism. This research explores community movements both spontaneously and in an organized manner, such as the Trash Hero Indonesia community and other community activities that care about the high waste generation. It is hoped that alternative activities will be obtained to help reduce the generation of plastic waste that supports the implementation of Bali Governor Regulation number 97 of 2018. Activities from the community are expected to be able to maintain and provide a positive legacy for future generations.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document