Jurnal Pengabdian Seni
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

32
(FIVE YEARS 32)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Institut Seni Indonesia Yogyakarta

2774-4787

2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 141-154
Author(s):  
Purwanto Lephen ◽  
Budi Raharja ◽  
Mahdi Naufal Hilmi

Kampoeng Wisata Titik Nol Jateng di Blaburan, Bligo, Ngluwar, Magelang, Jawa Tengah memiliki peluang untuk berkembang sebagai desa wisata minat khusus, olah raga, wisata edukasi, dan budaya di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta. Potensi wisata tersebut perlu dikembangkan dengan memberdayakan anak-anak dan remaja bermain musik dan berseni suara. Motode pemberdayaan dan pengembangan dilakukan dengan observasi, pendataan, pengklasifikasian, wawancara, dan uji kemampuan menyanyi dan bermusik. Sesudah data peserta pembinaan seni suara dan musik dihimpun, dilakukan uji kepercayaan diri tampil di depan umum. Selanjutnya dilaksanakan pengembangan sumber daya manusia yang berminat pada penguatan bakat menyanyi dan bermusik hingga mampu tampil di depan umum. Pelatihan diikuti 65 peserta dari berbagai desa. Materi yang diajarkan: menyanyi (seni suara) dan seni musik sehingga dapat dibuat atraksi wisata menyanyi lagu anak, lagu remaja, lagu Korea, dan menyanyi bersama (koor), baik lagu pop Jawa maupun Indonesia dan Korea. Bakat-bakat penyanyi dan bermusik di Desa Bligo tersebut dapat memperkuat atraksi wisata musik dan seni suara di Kampoeng Wisata Titik Nol Jateng yang pada tahun 2018-2019 sebanyak 12.100 pengunjung atau rata-rata 500 orang per bulan. Atraksi wisata saat istirahat atau makan biasanya belum ada hiburan. Potensi anak-anak dan remaja dalam bidang musik dan seni suara akan memperkaya atraksi wisata di tepi Sungai Krasak tersebut dapat menyejahterakan warga setempat.  


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 111-118
Author(s):  
Dindin Heryadi ◽  
Ismael Setiawan

Terdapat lima kelompok di Desa Rambeanak, yaitu kelompok kesenian Satrio Gedruk Walijo, kelompok Hadroh, kelompok Srodut Sanggar Bina Muda, Alkaloid Farm, dan Karang Taruna. Sayangnya, belum ada pelatih di tiap kelompok yang mengakibatkan kurang efektifnya kegiatan yang dilaksanakan di tiap kelompok. Pembinaan seni ini dilaksanakan dengan menggunakan metode ceramah dan praktik. Kegiatan P3 Wilsen di Desa Rambeanak menghasilkan karya-karya baru baik tari, karawitan, serta batik dan kaos ciri khas Rambeanak. Diharapkan dengan karya-karya tari, karawitan, batik, dan sablon ini bisa dijadikan materi masing-masing sanggar untuk kegiatan berkesenian khususnya di daerah Kabupaten Magelang agar bisa menambah pendapatan secara ekonomi bagi masing-masing peserta kegiatan.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 165-170
Author(s):  
Toyibah Kusumawati ◽  
Listya Asyfa Muhaymina

Persatuan Janda-Janda Indonesia “Armalah” terdiri atas anggota dengan ekonomi menengah ke bawah, yang sebenarnya sangat memerlukan penghasilan yang bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini memberikan pelatihan sulam pita dengan pertimbangan bahwa nantinya mereka dapat menjadikan keterampilan ini sebagai pilihan untuk dikembangkan dalam kehidupannya, sebagai mata pencaharian. Metode pelatihan ini adalah ceramah dan praktik. Hasil kegiatan penyuluhan yang telah dilaksanakan ada beberapa hal yang telah dicapai, di antaranya adalah (1) peserta memahami dan menguasai semua materi yang diberikan dalam pelatihan; (2) pengetahuan, keterampilan, dan daya kreativitas peserta bertambah; dan (3) peserta mampu membuat beberapa macam produk kerajinan sulam pita dan lain-lain.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 155-164
Author(s):  
Sutrisni Sutrisni
Keyword(s):  

Kelurahan Terban, Gondokusuman, Yogyakarta selain mempertahankan upacara adat, juga konsisten untuk melestarikan kesenian tradisi Jawa, antara lain seni karawitan,  seni tari, wayang kulit, dan teater/wayang wong. Belajar karawitan tidak bisa dilakukan secara instan, tetapi melalui proses yang panjang untuk bisa memahami, menguasai teknik, menghayati, kemudian merasakan. Hal ini yang belum dimiliki oleh ibu-ibu grup karawitan “Purba Laras”. Oleh karena itu, ibu-ibu masih berkeinginan untuk memperdalam baik teknik menabuh maupun unggah-ungguh dalam menabuh gamelan. Untuk memperdalam penguasaan teknik menabuh gamelan dan unggah-ungguh dalam penyajian karawitan tersebut, dengan disertai semangat yang tinggi, grup “Purba Laras” bekerja sama dengan LPM Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Metode yang digunakan adalah ceramah dan demonstrasi. Setelah mengikuti penyuluhan ibu-ibu mengerti unggah-ungguh, etika menabuh, juga konsep-konsep teknik tabuhan gaya Yogyakarta sehingga ikut serta memeriahkan upacara adat Rejeban dan Festival Karawitan.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 103-110
Author(s):  
Daruni Daruni ◽  
Nurul Amalina

Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Pembina Giwangan, Yogyakarta merupakan lembaga pendidikan yang menampung anak berkebutuhan khusus, dari tingkat SD hingga SMA, untuk memenuhi kebutuhan menyalurkan aneka talenta. Sekolah ini menyediakan fasilitas aneka kegiatan ekstrakurikuler, musik, gamelan, dan teater. Kegiatan seni yang belum berjalan dengan baik adalah kegiatan ekstrakurikuler tari. Oleh karena itu, kegiatan tari akan dilaksanakan untuk melengkapi kegiatan seni di SLB Negeri Pembina dengan cara melakukan pembinaan tari oleh dosen tari dari ISI Yogyakarta melalui LPM ISI Yogyakarta. Dalam melaksanakan kegiatan terdapat metode yang digunakan, yaitu metode imitasi dan analisis. Tahapan pelaksanaan diawali dengan perencanaan dilanjutkan pelaksanaan secara daring dengan mengirimkan video gerakan Tari Jabat Tangan. Hasil dari kegiatan adalah sebuah tarian pendek durasi lima menit berjudul Tari Jabat Tangan. Tarian tersebut diajarkan kepada para Pembina Tari SLB dan pengampu  kegiatan ekstrakurikuler Tari.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 119-126
Author(s):  
Djandjang Purwo Sedjati ◽  
Yuni Estikasari

Keterampilan seni membatik yang diberikan kepada anggota PKK Desa Ngluwar dari proses menggambar di atas kertas sampai melepaskan malam (nglorod), sebagai salah satu cara untuk mencapai tujuan pemberdayaan perempuan anggota PKK Desa Ngluwar, menambah keterampilan, meningkatkan sumber daya manusia, melestarikan batik, dan meningkatkan ekonomi masyarakat setempat. Metode pengabdian berupa ceramah, diskusi, praktik, dan evaluasi. Hasil yang dicapai dari penyuluhan seni batik ini adalah peserta dapat membuat batik sesuai prosedur pembuatan batik sehingga peserta yang belum pernah membatik menjadi bisa membatik. Peserta menghasilkan dua produk batik berupa sapu tangan ukuran 50 x 50 cm yang diproses dengan pewarna naptol dan kain panjang 2 meter yang diproses dengan pewarnaan remazol teknik colet dan celup.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 89-102
Author(s):  
Budi Hartono ◽  
Oscar Samaratungga

Pembinaan Kriya, Fotografi, Videografi, dan Karawitan di Desa Sendangsari, Pengasih, Kabupaten Kulonprogo merupakan bagian dari Program Pengembangan dan Pembinaan Wilayah Seni (P3Wilsen) ISI Yogyakarta. Kegiatan ini melibatkan dosen dan juga mahasiswa ISI Yogyakarta yang diterjunkan langsung di tengah masyarakat untuk melakukan pengembangan dan pembinaan seni yang ada dan dibutuhkan oleh masyarakat, komunitas, dan UKM. Beberapa pendekatan yang dilakukan untuk program ini adalah community development, yaitu pendekatan  yang berorientasi pada upaya-upaya  pengembangan pemberdayaan masyarakat dengan menjadikan masyarakat sebagai subjek dan sekaligus objek  pembangunan dan melibatkan mereka secara langsung dalam berbagai  kegiatan  pengabdian masyarakat  sebagai upaya meningkatkan  peran serta mereka  dalam pembangunan  demi kepentingan mereka sendiri. Partisipatif, yaitu pendekatan yang berorientasi kepada upaya peningkatan peran  serta masyarakat  secara langsung  dalam berbagai proses dan pelaksanaan  pengabdian. Dengan partisipasi dan keterlibatan masyarakat secara langsung, dampak dan manfaat dapat dirasakan oleh masyarakat langsung terutama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan masyarakat.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 127-140
Author(s):  
Fajar Apriyanto ◽  
Kusrini Kusrini
Keyword(s):  

Komunitas Oesaha Masyarakat Pantai Kawasan Indrayanti (KOMPAK) adalah kelompok masyarakat lokal di Pantai Pulang Sawal, Gunungkidul yang mencari nafkah di sekitar pantai. Mereka melakukan berbagai aktivitas perekonomian yang terkait dengan pariwisata. Salah satunya adalah sebagai fotografer pengunjung wisata pantai. Para fotografer wisata tersebut mendapatkan ilmu fotografi secara otodidak baik dari sesama fotografer maupun dari media sosial. Karena itu, kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dasar fotografi anggota KOMPAK yang berprofesi sebagai fotografer. Kegiatan penyuluhan seni ini dilakukan dengan pendekatan Discipline-Based-Art-Education (DBAE) pada ranah praxis dan metode ceramah di dalam ruang untuk teori dan praktik di lokasi pantai untuk aplikasinya. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman tentang teori fotografi yang diperlihatkan dari kreativitas dan keterampilan saat pemotretan yang semakin beragam.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 59-66
Author(s):  
Junaidi Junaidi

Latar belakang masalah yang mendasari kegiatan ini adalah seniman dalang belum memahami dan menguasai bidang seni wayang untuk format masyarakat kekinian yang berorientasi multilevel generasi dan multifungsi yang salah satunya untuk media pelestarian budaya dan Pendidikan nasional. Oleh karena itu, solusi yang diberikan adalah mengajarkan pengetahuan seni wayang beserta teknik penyajiannya bagi seniman multiusia di wilayah Dusun Kaliurang Timur. Tempat  kegiatan di rumah Mbah Carik Kaliurang Timur atau Pendapa Budaya Kaliurang. Penyuluhan ini diikuti sejumlah 24 peserta, terdiri atas 1 orang pemain wayang usia tua, 1 orang pemain wayang usia muda, dan 22 pengrawit.  Hasil yang telah dicapai adalah munculnya model pertunjukan wayang multilevel dan kondisional, yakni pementasan untuk dalang muda dan dewasa dengan mengambil cerita sekitar wilayah, yaitu Cerita Gunung Merapi dan Tlaga Putri.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 67-76
Author(s):  
Rano Sumarno

Gojeg Lesung pengembangan dari seni Gejog Lesung merupakan strategi mempromosikan Desa Sabdodadi dalam aktivitasnya di bidang seni budaya. Penyuluhan seni ini bertujuan untuk: (1) meningkatkan kualitas kelompok teater Sanggar Kolingin menjadi kelompok kesenian yang mandiri dan lebih diterima di tengah masyarakat; (2) memberikan pemahaman yang tepat bagi masyarakat tentang arti pentingnya seni-budaya lokal sebagai penyeimbang masuknya budaya asing; (3) melestarikan dan menumbuhkan minat terhadap seni dan budaya lokal; dan (4) membangun kebersamaan dan menciptakan kreativitas masyarakat setempat. Metode yang digunakan dalam penyuluhan seni ini melalui tiga tahapan, yakni penanaman konsep, penanaman minat, dan penanaman bakat. Hasil yang dicapai dari penyuluhan seni ini telah melahirkan kreasi baru seni pertunjukan bernama Gojeg Lesung dalam genre teater rakyat yang memiliki struktur pertunjukan: tetalu, bubuka, tarian komedi, lakon, dan penutup. Peran serta pemerintah dan institusi seni diperlukan dalam kelanjutan penyuluhan seni ini karena masyarakat setempat membutuhkan ruang pentas untuk melanjutkan eksistensinya memasyarakatkan seni Gojeg Lesung.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document