scholarly journals Pemahaman Hadis Kepemimpinan Quraish:Studi Komparasi Ibnu Taimiyyah dan Ibnu Khaldūn

2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 45-57
Author(s):  
Mila Melyani

Memahami sebuah hadis tidak harus terpaku dengan keilmuan yang tradisional, bisa juga menggunakan pendekatan keilmuan modern, seperti halnya hadis shahih mengenai kepemimpinan itu harus berada pada suku Quraish sangat problematis. Dalam satu sisi hadis shahih wajib diamalkan akan tetapi pihak lain hadis tersebut sangat sulit diterapkan dalam sistem pemerintahan zaman modern ini. diantara ulama yang berusaha memahami hadis kepemimpinan Quraish tersebut ialah Ibn Taimiyyah dan Ibnu Khaldūn , kedua tokoh tersebut merupakan ahli di bidang sosial politik yang memiliki latar belakang sosial yang berbeda. Ibnu Taimiyyah dikenal juga sosok da’i yang tangguh serta memahami berbagai permasalahan pada masanya dengan ilmunya. arus pemikirannya terutama dalam berbagai permasalahan politik, kenegaraan dan pemerintahan, juga terkesan terjalin erat dengan konteks kebangsaan dan keagamaan.Ibnu Khaldūn memiliki keturunan salah seorang sahabat Rasulullah SAW yang bernama Wail Ibnu Hujr. Ibnu Khaldūn hidup dalam kondisi politik dan kesukuan yang rumit. Pada masa itu beliau berpindah-pindah antara Maroko, Andalusia dan Mesir adalah tempat beliau wafat. Ia merupakan sosok agung yang muncul ketika dunia Islam menjadi negaranegara kecil karena terpecah-belah. Ibnu Taimiyyah memahami makna hadis kepemimpinan Quraish dengan menggunakan metode Maṣlahah mursalah dan Ibnu Khaldūn menggunakan metode pendekatan Sosiologis.

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document