scholarly journals PRINSIP MEMUDAHKAN URUSAN DALAM SOSIOLOGI ISLAM

2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 236-259
Author(s):  
Zaenal Mutaqin ◽  
Ridzwan Ahmad

Fokus kajian ini adalah fiqh al-taisir Yusuf al-Qaradawi. Yusuf al-Qaradawi adalah salah seorang tokoh sangat dikagumi oleh para pengkaji dan peneliti hukum Islam karena fatwa dan pandangannya selalu up to date dan segar disamping gaya bahasanya yang mudah dan tepat. Pendekatan yang digunakannya adalah kesederhanaan dan kemudahan. Namun ada sekelompok umat Islam yang mempertikai fatwa dan pandangan fiqhnya. Maka diperlukan adanya satu penyelidikan berkaitan dengan pemikiran  kesederhanaan dan kemudahan yang diusungnya. Kajian ini berbentuk literatur yang berbasis analisis dengan maqasid al-shari’ah. Antara formula yang dianalisis dalam fiqh al-taisir al-Qaradawi adalah: konsep fiqh al-taisir dan seperangkat premis yang digunakan dalam pelaksanaanya, meliputi: isu tentang rukhsah, darurat dan keadaan yang meringankan, memilih yang mudah bukan yang berhati-hati, membatasi masalah yang wajib dan haram, bebas dari fanatisme mazhab, menerapkan prinsip kemudahan dalam masalah yang susah dielakkan, penjagaan maqasid dan perubahan fatwa. Penulis mendapati dari penyelidikan ini bahwa ide kesederhanaan dan kemudahan dalam fiqh al-taisir al-Qaradawi masih bisa diterima dan boleh dijadikan panduan, karena isu yang diusung dalam fiqh al-taysirnya adalah isu-isu khilafiyah yang terbuka dengan perbincangan bukan masalah qat’i yang sudah pasti. Namun di dalam pelaksanaannya tidak boleh digunakan pada setiap isu dan keadaan, disamping itu hendaknya tidak menyimpang dari garis panduan konsep taisir yang digagas oleh para ulama usul fiqh dan selari dengan maqasid al-shari’ah yang menjadi acuan utama dalam falsafah hukum Islam.   

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document