VARIASI LEGENDA KAMANDAKA BERDASARKAN TRANSMISI MASYARAKAT PENDUKUNG
<p>Penelitian ini merupakan penelitian sastra lisan yang bertujuan mengangkat potensi lokal (kearifan lokal). Dengan metode deskriptif analitik dan teori fungsi Finnegan, penelitian menyelidiki tiga variasi cerita legenda Kamandaka yang didasarkan pada transmisi dan fungsi cerita tersebut. Tiga variasi tersebut adalah pertama versi dari Sri Yulianingsih, juru kunci petilasan Carangandul, versi Budi Sasongko (keturunan kerajaan Pasirluhur), dan Carlan (pengurus situs purbakala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banyumas). Tiga variasi tersebut menghasilkan fokus penceritaan yang berbeda-beda, terutama pada cara mengungkapkan ide-ide kepada pendengar. Versi Sri Yulianingsih menceritakan kehidupan Kamandaka sampai Patih Carangandul untuk tujuan mengumpulkan modal sosial bagi Sri Yulianingsih. Versi Budi Sasongko lebih banyak menceritakan kehidupan Kamandaka sampai pada keturunannya untuk tujuan modal simbolis bagi dirinya sendiri. Versi Carlan lebih banyak menceritakan situs-situs purbakala untuk potensi wisata sejarah yang berkaitan dengan tempat-tempat di dalam cerita Kamandaka dan berfungsi sebagai sarana meningkatkan karirnya.</p>