PEMANFAATAN KHAMIR SEBAGAI BIOREMEDIATOR FUNGISIDA BERBAHAN AKTIF MANKOZEB

2021 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
pp. 85-95
Author(s):  
Dinnar Kusumaningtyas ◽  
Liliek Sulistyowati ◽  
Syamsuddin Djauhari

Kenaikan permintaan bahan pangan menyebabkan petani berusaha untuk meningkatkan dan juga mempertahankan hasil panen agar tidak mengalami kerugian. Salah satu upaya yang dilakukan oleh petani adalah penggunaan fungisida sebagai teknik pengendalian patogen penyebab penyakit tanaman yang efektif dan efisien. Salah satu jenis fungisida yang banyak digunakan adalah mankozeb. Penggunaan fungisida dalam jangka panjang dan skala luas memberikan efek negatif karena menumpuknya residu berupa senyawa racun di lingkungan. Teknik pengurangan residu di alam yang mulai banyak dikembangkan adalah pemanfaatan mikroba yang memiliki daya adaptasi di lingkungan tercemar dengan memanfaatkan senyawa beracun tersebut untuk metabolismenya. Mekanisme alami dari mikroba ini dapat mengurangi tingkat toksisitas residu fungisida yang tertinggal di alam dari hasil kegiatan pertanian. Khamir merupakan salah satu mikroba yang memiliki potensi sebagai agen bioremediasi fungisida. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya pada bulan Juli 2018 sampai dengan Maret 2019. Tahapan dari penelitian ini adalah eksplorasi khamir pada lahan tercemar fungisida mankozeb, identifikasi khamir, uji adaptasi khamir pada berbagai konsentrasi fungisida serta uji degradasi fungisida oleh khamir. Isolat khamir yang ditemukan adalah M. caribbica, W. anomalus VIT-ASN01, W. anomalus P42B001, C. intermedia, dan C. parapsilosis. Dari hasil uji adaptasi dan uji degradasi diketahui bahwa khamir C. parapsilosis memiliki potensi terbaik sebagai agen bioremediator fungisida mankozeb dibandingkan keempat isolat lainnya.

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document