scholarly journals PKM Teknologi Fermentasi Pakan Jerami Padi dan Pembuatan Pupuk Organik Pada Kelompok Ternak “Sato Luwih” Desa Kenderan Kecamatan Tegalalang-Kabupaten Gianyar

2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 71-77
Author(s):  
I Dewa Nyoman Sudita ◽  
Yohanes Parlindungan Situmeang ◽  
Kadek Suniasta Amerta

Pemerintah daerah provinsi Bali secara terus menerus mendorong masyarakat petani ternak untuk membentuk kelompok-kelompok ternak khususnya ternak sapi induk, melalui program Simantri sejak tahun 2009/2010 dan sekarang disebut dengan Sipadu. Selain program tersebut juga terbentuk kelompok ternak secara mandiri oleh petani ternak yang tersebar di Bali, salah satunya adalah kelompok ternak “Sato Luwih”di Desa Kendran, Tegalalang-Gianyar, yang memerlukan pembinaan dan pendampingan dalam pemberdayaan sumber daya yang dimiliki yaitu ternak dan limbah yang dihasilkan. Kelompok ternak yang ada di desa Kendran ini baru terbentuk pada awal tahun 2020, dimana para anggotanya memiliki kemampuan yang berbeda dalam beternak baik yang sudah berpengalaman maupun yang baru mulai belajar beternak. Disamping itu sumber daya yang ada berupa limbah ternak sapi belum dimanfaatkan, disatu sisi limbah terbut masih memiliki potensi untuk menambah pendapatan kelompok apabila diolah menjadi pupuk organik kompos. Masalah yang dihadapi oleh kelompok dan anggota kelompok adalah masih kurangnya pengetahuan dalam manajemen pemberian pakan ternak memanfaatkan jerami padi, pengetahuan tentang teknologi pengolahan limbah kotoran sapi baik faeces maupun urine menjadi pupuk organik, dan kurangnya pemahaman tehadap penggunaan pupuk organik kompos dalam sistim usaha taninya. Oleh karena itu melalui  kegiatan PKM perlu diberikan pendampingan dan transfer teknologi terapan pada para anggota kelompok, sehingga pendayagunaan sumber daya yang dimilki dapat dimanfaatkan secara optimal. Metode yang digunakan dalam kegiatan PKM ini yaitu : observasi dan diskusi kelompok, penyuluhan, dan praktek lapang. Diskusi kelompok dilakukan dengan melibatkan para pengurus kelompok untuk menentukan pemberian materi kegiatan dan jadwal pelaksanaan. Penyuluhan dilakukan kepada semua anggota kelompok tentang pembuatan fermentasi pakan jerami dan pembuatan pupuk organik kotoran ternak sapi. Sedangkan praktek dilakukan secara langsung dikerjakan oleh anggota kelompok, dan telah dilakukan evaluasi hasilnya. Hasil PKM didapatkan para anggota kelompok telah mampu melakukan pembuatan fermentasi jerami sebagai pakan ternak dan memanfaatkan limbah kotoran ternak menjadi pupuk organik, sehingga dapat menjaga kebersihan lingkungan kandang. Dari kegiatan PKM ini dapat disimpulkan sudah terjadi perubahan prilaku pada anggota kelompok yaitu pengetahuan dan ketrampilan, sedangkan perubahan sikap masih perlu diadakan observasi lapangan.

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document