scholarly journals TRADISI BELE KAMPUNG STUDI KASUS PAMBANG PESISIR

2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Wira Sugiarto ◽  
Prayugo Prayugo ◽  
Ervina Ervina

Tradisi Bele kampung yang dilakukan oleh masyarakat pambang pesisir merupakan suatu bentuk upacara tradisional yang dilakukan oleh masyarakat dan upacara ini mempunyai makna yaitu sebagai kesangupan untuk kewajiban berbakti kepada kampung tempat tinggal serta mepertahankan warisan dari leluhur secara kolektif dalam bentuk upacara tradisi bele kapung yaitu kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat pambang pesisir dengan sebuah harapan agar kehidupan tetap aman jauh dari segala macam persoalan.             Adapun maksud dan tujuan  dari tradisi bele kampung masyarakat pambang pesisir merupakan ekspresi keterbatasan manusia, dimana para nelayan mengharapkan keselamatan sewaktu bekerja di laut dan didarat dan hasil panen pun meningkat. Untuk itu mereka mengadakan ritual bele kampuang, untuk meningkatkan pendapatan atau kekuatan atau perlindungan, salah satu yang nampak bahwa ritual bele kampung sebagai ekspresi religius adalah keyakinan mereka bahwa ritual ini sebagai wujud rasa sukur terhadap Tuhan yang Maha Kuasa yang telah memberi rezeki melalui hasil panen di laut dan didarat. Disamping itu, ketika pelaksanaan ritual bele kampung, suasana religius nampak mulai dari bacaan-bacaan mantra oleh tokoh masyarakat yang sebagian doa-doanya mengunakan bahasa arab. Berkaitan dengan hal tradisi bele kampung, maka masyarakat kampung pambang pesisir. Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis termasuk yang berupaya untuk mewujudkan keterpadauan antara sesuatu yang sakral dan yang profan,

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document