scholarly journals Capaian Perkembangan Kognitif Anak Stunted dan Normal di TK/KB

2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 63-71
Author(s):  
Besse Nirmala

Anak  pendek  atau  stunting, merupakan  kondisi  gagal  tumbuh  pada anak  yang  terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah  bayi  lahir. Akan  tetapi,  kondisi  stunting baru nampak setelah bayi berusia dua tahun akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek  untuk  usianya.  Kasus stunting ditemukan di Sulawesi Tengah khususnya di Kecamatan Palu Utara. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memiliki peran penting dalam berkontribusi mengantisipasi dan menurunkan  tingkat  stunting  pada anak. Data kesehatan anak pada lembaga PAUD, khususnya tinggi badan, berat badan dan lingkar kepala anak, umumnya hanya dicatat tanpa dianalisis maupun dimanfaatkan untuk dimensi layanan kesehatan dan gizi dalam program Holistik Integratif (HI). Keterlibatan PAUD menghadapi  fenomena  stunting  pada  anak di Indonesia dapat dilakukan melalui penerapan PAUD berbasis HI secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui capaian perkembangan kognitif pada anak yang stunting dan normal. Kriteria stunting ditentukan berdasarkan indeks TB/U <-2 SD. Penelitian ini melibatkan 134 anak TK di Kecamatan Palu Utara. Analisis data dilakukan melalui analisis univariat untuk melihat distribusi frekuensi dan bivariat untuk melihat hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 13 orang anak (9,7%) mengalami stunting dan terdapat 121 orang anak (91,3%) dalam kategori normal. Dilihat dari pencapaian perkembangan kognitif anak stunting, 5,2% belum berkembang dan 5,7% mulai berkembang. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara kejadian stunting dengan capaian perkembangan kognitif anak usia dini.

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document