Ghidza Jurnal Gizi dan Kesehatan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

73
(FIVE YEARS 66)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Tadulako

2622-7622, 2615-2851

2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 107-119
Author(s):  
Nurlitta Shafitri ◽  
A'imatul Fauziyah ◽  
Luh Desi Puspareni ◽  
Nanang Nasrulloh

Hiperkolesterol merupakan kondisi kadar kolesterol dalam darah melebihi batas normal (>240 mg/dl). Salah satu alternatif pencegahan hiperkolesterol adalah dengan meningkatkan asupan serat dan antioksidan. Bekatul merupakan jenis pangan tinggi serat dan kaya antioksidan. Kedelai merupakan jenis pangan tinggi isoflavon yang mampu menurunkan hiperkolesterol. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan bekatul terhadap kadar serat, aktivitas antioksidan dan sifat organoleptik minuman kedelai serta menentukan formula terpilih dan menganalisis kandungan gizi formula terpilih. Desain penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor berupa empat perlakuan dengan penambahan bekatul sebesar F0 (0%), F1 (6%), F2 (8%) dan F3 (10%). Analisis uji organoleptik menggunakan uji Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann Whitney jika terdapat perbedaan. Analisis serat pangan dan aktivitas antioksidan menggunakan uji ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan jika terdapat perbedaan signifikan. Hasil analisis uji organoleptik menunjukkan bahwa penambahan bekatul berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap tingkat kesukaan panelis pada parameter warna, aroma, tekstur dan rasa minuman kedelai. Hasil analisis serat pangan dan aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa penambahan bekatul berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap kadar serat pangan dan aktivitas antioksidan minuman kedelai. Formula terpilih pada penelitian ini adalah F3 dengan penambahan bekatul 10% karena memiliki kandungan gizi yang lebih unggul dibanding formula lain, yaitu kadar serat pangan 10,23 gram, aktivitas antioksidan 3094.18 ppm, kadar protein 1,80%, kadar lemak 1,64%, kadar karbohidrat 6,49%, kadar abu 0,73% dan kadar air 89,34%.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 95-106
Author(s):  
Ramzy Arif Satriyo Bima Anggara ◽  
A’immatul Fauziyah ◽  
Ibnu Malkan Bakhrul Ilmi

International Diabetes Federation (IDF) menyatakan bahwa pada tahun 2013, Diabetes Mellitus (DM) tipe 2 menyerang 382 juta orang. Buah jamblang memiliki kandungan fenolik yang tinggi untuk memperbaiki kondisi DM Tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ekstrak buah jamblang terhadap penerimaan sensori, kandungan antosianin, dan aktivitas antioksidan es krim ubi jalar ungu. Rancangan penelitian ini adalah eksperimen dengan rancangan acak lengkap dengan dua ulangan pada setiap formula. Terdapat 3 level buah jamblang pada es krim ubi jalar ungu yaitu Formula 1 sebanyak 30%, Formula 2 sebanyak 40%, Formula 3 sebanyak 50%. Uji organoleptik menunjukkan bahwa esktrak buah jamblang pada es krim ubi jalar ungu meningkatkan penerimaan warna secara signifikan (p<0,005). Ekstrak buah jamblang pada es krim ubi jalar ungu meningkatkan aktivitas antosianin dan antioksidan secara signifikan (p<0,05). Formula terbaik adalah F3 dengan kandungan energi, kadar air, karbohidrat, protein, lemak, abu 52 kkal; 87%; 9,6%, 1,83%; 0,72%; 0,39%.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 87-94
Author(s):  
Sarah Ameilia Subagyo ◽  
Laras Sitoayu ◽  
Idrus Jus’at ◽  
Nazhif Gifari ◽  
Harna Harna
Keyword(s):  
T Test ◽  

Kader posyandu lansia (Posbindu) mempunyai peranan penting dalam kegiatan Posbindu. Beberapa tugas kader adalah mengukur tinggi dan berat badan lanjut usia (lansia) juga memberikan edukasi mengenai gizi seimbang untuk lanjut usia (lansia), akan tetapi kader belum melakukan pengukuran tinggi badan serta berat badan dengan tepat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah pemberian media tote bag dapat mempengaruhi perubahan pengetahuan serta sikap kader posbindu dalam pengukuran antropometri dan gizi seimbang pada lansia. Desain penelitian memakai metode Quasi Eksperiment dengan desain one group pre-test dan post-test pada 35 responden kader Posbindu di wilayah Pondok Kacang Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan. Mengukur perubahan pengetahuan serta sikap menggunakan kuesioner pre-post test. Uji analisis bivariat yang di gunakan adalah Uji Paired Sample T-test untuk data yang berdistribusi normal dan Uji Wilcoxon untuk data yang berdistribusi tidak normal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perubahan rata-rata nilai pengetahuan dan sikap kader Posbindu dalam pengukuran antropometri dan gizi seimbang pada lansia dibandingkan sebelum dan sesudah intervensi. Pemberian edukasi dengan media tote bag dapat merubah pengetahuan serta sikap kader Posbindu dalam pengukuran antropometri dan gizi seimbang pada lansia


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 72-86
Author(s):  
Wilda Khoirunnisa ◽  
A’immatul Fauziyah ◽  
Nanang Nasrullah

Kedelai merupakan biji-bijian dengan zat besi dan serat pangan sehingga dapat menaikkan kadar zat  besi dan serat pangan pada produk bebas gluten untuk aman dikonsumsi oleh penderita penyakit celiac wanita dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan tepung kedelai terhadap kadar zat besi dan serat pangan, mengetahui sifat organoleptik, memperoleh formula terpilih, dan mengetahui kandungan zat gizi per takaran saji formula terpilih. Penelitian ini menggunakan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL). Analisis data kadar zat besi dan serat pangan menggunakan uji One Way ANOVA (analisis ragam) dan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT). Analisis uji organoleptik diolah secara deskriptif. Pemilihan formula terpilih menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE). Hasil uji anova menunjukkan bahwa penambahan tepung kedelai berpengaruh nyata (p = 0,028) terhadap kadar zat besi roti tawar dan tidak berpengaruh nyata (p = 0,545) terhadap kadar serat pangan roti tawar.  Formula roti tawar yang terpilih berdasarkan kadar zat besi, serat pangan, dan uji organoleptik adalah F3 (50% tepung kedelai). Takaran saji roti tawar formula terpilih adalah 72 gram untuk 2 lembar dengan kandungan gizi sebesar 260,44 kkal energi total, 13,97 gr protein, 10,35 gr lemak, 27,83 gr karbohidrat, 3,33 mg zat besi, dan 34,22 gr serat pangan sehingga memenuhi klaim sebagai pangan dengan zat besi dan serat pangan.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 36-44
Author(s):  
Ahmil Ahmil ◽  
Hepti Muliyati ◽  
Opyn Mananta
Keyword(s):  

Pemanfaatan limbah tulang ikan salah satunya adalah dibuat tepung. Pengolahan dalam bentuk tepung bertujuan untuk memperpanjang daya awet dan daya simpan. Tepung ikan dapat ditambahkan pada produk ekstrusi, roti, biskuit dan kue kering. Namun pemanfaat tepung tulang ikan sidat menjadi bahan pangan masih sangat kurang. Oleh karena itu, perlunya dilakukan penelitian pendahuluan terkait analisis kandungan gizi pada tepung tulang ikan sidat tersebut. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahapan, yaitu tahap pembuatan tepung dan tahap analisis zat gizi. Analisis zat gizi dilakukan di Laboratorium Saraswanti Indo Genetech (SIG) Bogor meliputi Kadar abu dianalisis dengan metode SNI 01-2891-1992, 6.1; kadar air dianalisis dengan metode SNI 01-2891-1992, poin 5.1;  protein dianalisis dengan metode 18-8-31/MU/SMM-SIG (Kjeltec); lemak total dianalisis dengan metode 18-8-5/MU/SMM-SIG (Weilbull); energi dari lemak dianalisis dengan metode kalkulasi; energi total dianalisis dengan metode kalkulasi;  karbohidrat dianalisis dengan metode 18-8-9/MU/SMM-SIG; Besi dianalisis dengan metode 18-13-1/MU/SMM-SIG (ICP OES), Seng dianalisis dengan metode 18-13-1/MU/SMM-SIG (ICP OES); Kalsium dianalisis dengan metode 18-13-1/MU/SMM-SIG (ICP OES). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung tulan ikan sidat menandung kadar abu 44.14%, kadar air 5.98%, protein 34.08%, lemak total 9.14%, karbohidrat 6.66%, besi 20.45 mg/100 g, seng 10.34 mg/100 g, dan kalsium 18325.13 mg/100 g.  Kesimpulannya tepung tulang ikan sidat mengandung kadar abu, protein, dan kalsium yang sangat tinggi dibandingkan zat gizi lainnya.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 54-62
Author(s):  
Aditya Sagara Putra ◽  
Putri Ronitawati ◽  
Laras Sitoayu ◽  
Rachmanida Nuzrina ◽  
Vitria Melani

Preferensi konsumen menggambarkan suatu kecenderungan perilaku konsumen pada pola konsumsi dan daya tarik mereka terhadap nilai-nilai yang disediakan oleh pihak penyelenggara makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisa penyelenggaraan makanan, hubungan preferensi menu dengan tingkat kepuasan makanan di Pusat Pendidikan Latihan Pelajar (PPLP) Jawa Barat. Jenis penelitian ini adalah penelitian Cross Sectional dengan metode survey observational. Sampel sebanyak 81 responden dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Analisa statistik menggunakan Uji Korelasi Pearson. Penelitan ini menunjukkan bahwa preferensi menu memiliki hubungan dengan tingkat kepuasan makanan (p=0.000), tidak ada hubungan antara variasi menu dengan tingkat kepuasan makanan (p=0.630), penampilan makanan memiliki hubungan dengan tingkat kepuasan makanan (p=0.000), dan rasa makanan memiliki hubungan dengan tingkat kepuasan makanan (p=0.000). Semakin pihak institusi memperhatikan preferensi menu atlet, maka atlet akan merasa puas dengan penyelenggaraan makanan yang disediakan institusi


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 24-35
Author(s):  
Sukma Wati ◽  
Harna Harna ◽  
Rachmanida Nuzrina ◽  
Laras Sitoayu ◽  
Lintang Purwara Dewanti
Keyword(s):  

Masalah yang sering ditemukan pada anak usia sekolah dasar yaitu masalah konsentrasi penyebab anak sulit berkonsentrasi saat belajar adalah karena tidak tertarik dan tidak suka dengan materi yang dipelajari serta metode yang digunakan. Konsentrasi siswa pada usia sekolah dasar menjadi lebih selektif, beradaptasi, dan terencana. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar ada dua yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi pskiologis dan fisiologis sedangkan faktor eksternal meliputi keadaan sosial dan non sosial yang termasuk kedalam faktor internal diantaranya kebiasaan sarapan, kualitas tidur, dan dukungan orangtua. penelitian ini merupakan gabungan dari 3 faktor dominan yang berpengaruh secara langsung yaitu kebiasaan sarapan, kualitas tidur, dan dukungan orangtua. Untuk melihat mana yang paling berhubungan dengan konsentrasi belajar. Untuk mengetahui hubungan kebiasaan sarapan, kualitas tidur, dan dukungan orang tua terhadap konsentrasi belajar di SDN Karawaci 13 Kota Tangerang. Menggunakan desain penelitian cross sectional dengan pendekatan observasi (pengamatan) dan wawancara. Adapun yang di observasi adalah kebiasaan sarapan, kualitas tidur, dukungan orang tua, serta konsentrasi belajar anak SDN Karawaci 13 Kota Tangerang. Sampel penelitian ini yaitu 68 Anak Usia Sekolah Dasar yang terdiri dari kelas 4 dan 5 SD. Uji statistik menggunakan uji chi- square. Dari penelitian ini karakteristik responden Menunjukkan bahwa responden penelitian mayoritas berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 39 orang (57,4%). Untuk frekuensi usia responden mayoritas siswa SDN Karawaci 13 Berusia 11 tahun sebanyak  34 orang (50%). Dan distribusi berdasarkan kelas siswa mayoritas siswa kelas 5 B sebanyak 23 orang (33,8%). Hasil uji statistik hubungan antara Kebiasaan Sarapan (0,040), dan Dukungan Orangtua (0,017) menunjukkan adanya hubungan yang signifikan (p≤0,05) Terhadap Konsentrasi Belajar. Terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan sarapan, dukungan orangtua terhadap konsentrasi belajar di SDN Karawaci 13 Selama Pandemi COVID 19, Tidak terdapat hubungan yang signifkan Antara kualitas tidur terhadap konsentrasi Belajar di SDN Karawaci 13 Selama Pandemi COVID 19.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 63-71
Author(s):  
Besse Nirmala

Anak  pendek  atau  stunting, merupakan  kondisi  gagal  tumbuh  pada anak  yang  terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah  bayi  lahir. Akan  tetapi,  kondisi  stunting baru nampak setelah bayi berusia dua tahun akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek  untuk  usianya.  Kasus stunting ditemukan di Sulawesi Tengah khususnya di Kecamatan Palu Utara. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memiliki peran penting dalam berkontribusi mengantisipasi dan menurunkan  tingkat  stunting  pada anak. Data kesehatan anak pada lembaga PAUD, khususnya tinggi badan, berat badan dan lingkar kepala anak, umumnya hanya dicatat tanpa dianalisis maupun dimanfaatkan untuk dimensi layanan kesehatan dan gizi dalam program Holistik Integratif (HI). Keterlibatan PAUD menghadapi  fenomena  stunting  pada  anak di Indonesia dapat dilakukan melalui penerapan PAUD berbasis HI secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui capaian perkembangan kognitif pada anak yang stunting dan normal. Kriteria stunting ditentukan berdasarkan indeks TB/U <-2 SD. Penelitian ini melibatkan 134 anak TK di Kecamatan Palu Utara. Analisis data dilakukan melalui analisis univariat untuk melihat distribusi frekuensi dan bivariat untuk melihat hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 13 orang anak (9,7%) mengalami stunting dan terdapat 121 orang anak (91,3%) dalam kategori normal. Dilihat dari pencapaian perkembangan kognitif anak stunting, 5,2% belum berkembang dan 5,7% mulai berkembang. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara kejadian stunting dengan capaian perkembangan kognitif anak usia dini.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 45-53
Author(s):  
Ezra Luga ◽  
A’immatul Fauziyah ◽  
Ibnu Malkan Bakhrul Ilmi
Keyword(s):  

Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu penyakit metabolik yang dapat memicu terbentuknya senyawa radikal bebas dalam tubuh. Bit merah merupakan salah satu bahan pangan yang mengandung total fenol yang dapat menimbulkan aktivitas antioksidan yang berguna untuk meredam senyawa radikal bebas. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh penambahan sari bit merah terhadap total fenol, aktivitas antioksidan, dan sifat organoleptik pada puding rumput laut serta menentukan formula terpilih, dan mengetahui kandungan zat gizi pada formula terpilih. Penelitian ini merupakan eksperimental dengan desai penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan dua kali pengulangan. Faktor tersebut adalah formula puding rumput laut yang dibedakan menjadi 3 dengan masing-masing tingkat persentase penambahan sari bit merah sebesar F1 (55%), F2 (60%), dan F3 (65%). Analisis uji organoleptik menggunakan uji Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. Analisis pada aktivitas antioksidan dan total fenol menggunakan Anova dan jika terdapat perbedaan dilanjutkan uji Duncan. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat penambahan sari bit merah berpengaruh nyata (p=0,000) terhadap tingkat kesukaan panelis pada parameter rasa, serta berpengaruh nyata pada total fenol (p<0,05) namun tidak berpengaruh nyata pada aktivitas antioksidan (p>0,05). Formula terpilih adalah puding rumput laut F3 dengan penambahan sari bit merah (65%) yang memiliki kadar air sebesar (91,05%), kadar abu (1,17%), kadar karbohidrat (5,91%), kadar protein (1,25%), kadar lemak (0,73%), aktivitas antioksidan ( 19023,32 ppm), dan kadar total fenol (42,3 ± 0,7071 mg GAE/100 gram).


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 10-23
Author(s):  
Eugidia Mayang Ghiffari ◽  
Harna Harna ◽  
Dudung Angkasa ◽  
Yulia Wahyuni ◽  
Lintang Purwara

Selama masa kehamilan, terjadi pertumbuhan dan perkembangan janin menuju masa kelahiran. Salah satu masalah gizi yang sering terjadi selama kehamilan adalah anemia. Menurut data Riskesdas tahun 2013 prevalensi anemia kehamilan sebesar 37,1% dan mengalami peningkatan pada 2018 menjadi 48,9%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan tingkat kecukupan gizi (protein, zat besi, asam folat, vitamin B12, dan vitamin C) dan tingkat pengetahuan tentang anemia dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan melibatkan 50 ibu hamil trimester II dan III di Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk sebagai responden dengan pengambilan sample melalui teknik purposive sampling. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square dengan menggunakan alternatif fisher’s exact test. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebanyak 4% ibu hamil  mengalami anemia . Sebagian besar memiliki tingkat asupan zat besi, asam folat, dan vitamin C yang kurang, serta tingkat pengetahuan tentang anemia pada ibu hamil yang cukup. Hasil analisis bivariat menunjukan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecukupan gizi (protein, zat besi, asam folat, vitamin B12, dan vitamin C) dengan kejadian anemia (pvalue>0,05) dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang anemia dengan kejadian anemia (p=1,000)  . Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat kecukupan gizi dan tingkat pengetahuan anemia dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Saran dalam penelitian ini adalah ibu hamil sebaiknya memperhatikan kecukupan zat gizi yang baik selama kehamilan (protein, zat besi, asam folat, vitamin B12, dan vitamin C), serta menambah pengetahuan mengenai anemia untuk mencegah kejadian anemia.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document