SABDĀLAṂKARA DALAM KAKAWIN NĪTIŚĀSTRA: TAHAPAN DASAR KEPEMIMPINAN DALAM DIRI
<p>Kakawin adalah salah satu karya sastra Jawa Kuno yang mengandung nilai-nilai kehidupan sangat tinggi. Istilah <em>kakawin</em> berasal dari bahasa Sanskerta yaitu <em>kawi </em>dan dalam sastra Sanskerta klasik <em>kawi </em>berarti “penyair”.<strong> </strong><em>Kakawin Nītiśāstra</em> berasal dari kata <em>Nìti </em>dan <em>śāstra</em>. <em>Nìti</em> berarti undang-undang yang mengatur negeri sedangkan <em>śāstra</em> berarti pelajaran agama atau pelajaran dharma. <em>Kakawin Nītiśāstra</em> dikarang oleh seorang pengarang yang tidak dikenali namanya.<strong> </strong>Teori yang digunakan adalah teori semiotika model Riffaterre<strong>. </strong>Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dengan menggunakan metode simak yang dikombinasikan dengan teknik dasar catat. dilanjutkan dengan menggunakan metode dan teknik analisis data yang meliputi (1) Reduksi Data, (2) Penyajian data, dan (3) Verifikasi. Diakhiri dengan metode penyajian hasil analisis data menggunakan metode informal. <em>Kakawin </em><em>N</em><em>ī</em><em>ti</em><em>śā</em><em>stra</em> hanya berisikan dan memuat anuprasa serta <em>sabdālaṃkara </em>yaitu <em>puspayamaka</em> dan <em>wr</em><em>ê</em><em>tantayamaka</em>, namun didalam<em> Kakawin</em><em> </em><em>N</em><em>ī</em><em>ti</em><em>śā</em><em>stra </em>tidak ditemukannya <em>sabdālaṃkara </em>yang lain seperti <em>kanciyamaka</em>, <em>padādyantayamaka</em>, <em>padantayamaka</em>.<strong> </strong>Kepemimpinan dalam teks Hindu seperti <em>kakawin Nītiśāstra </em>senantiasa berorientasi kepada tujuan hidup sekala dan niskala, jagatditha dan moksa yaitu, terpeliharanya keseimbangan hidup lahir dan batin.</p>