scholarly journals PERBEDAAN AGAMA DENGAN AKULTURASI TRADISI SUBAK DALAM MEMPENGARUHI PSIKOLOGIS, KARAKTER, DAN PERILAKU MASYARAKAT

2021 ◽  
Vol 24 (2) ◽  
pp. 130
Author(s):  
Kadek Ari Setia Utama Putra

<p>Bali tidak terlepas dari budaya dan kearifan lokalnya yang dipadukan dengan budaya dari umat agama lain salah satunya adalah akulturasi budaya <em>Subak</em> yang dilaksanakan oleh Umat Hindu dan Umat Islam. Berbagai hal yang terjadi di Indonesia mengenai peristiwa intoleransi keberagaman, sehingga masyarakat membentuk sebuah organisasi masyarakat di Bali yang mengatur air untuk persawahan dari suatu sumber air di dalam suatu daerah yang anggotanya terdiri dari gabungan Umat Hindu dan Umat Islam yang tinggal di daerah pedesaan. Organisasi ini dibentuk masyarakat untuk menjaga keharmonisan masyarakat dan digunakan sebagai wadah dalam membentuk akulturasi budaya. terjaganya akulturasi budaya <em>Subak</em> yang dilaksanakan di Desa Yeh Embang, Mendoyo, Jembrana mampu mengubah psikologis masyarakat dalam memengaruhi karakter dan perilaku masyarakat. Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah mendiskripsikan eksistensi budaya <em>Subak</em> pada era modern saat ini, menganalisis proses adanya akulturasi budaya antara Umat Hindu dan Islam di <em>Subak</em> Yeh Santang dan, menganalisis dampak akulturasi budaya <em>Subak</em> antara Umat Hindu dan Islam terhadap psikologis dan karakter masyarakat. Instrument penelitian ini meliputi wawancara, kuesioner, dokumentasi, objek pengamatan serta buku dan jurnal. Data yang diperoleh dianalis dengan metode deskriptif kualitatif. Adapun hasil penelitian ini sebagai berikut; akulturasi budaya <em>Subak</em> dapat mempererat keharmonisan antar warga atau masyarakat dan adanya dampak positif dari akulturasi budaya <em>Subak</em> terhadap psikologis, pola pikir, dan perilaku masyarakat yang memengaruhi karakter masyarakat kearah yang lebih baik dengan persentase pengaruh akulturasi budaya <em>Subak </em>terhadap psikologis masyarakat sebesar 87% dan peran masyarakat sebesar 78,11% menunjukkan bahwa masyarakat berperan sangat penting dalam pelaksanaan akulturasi budaya ini.</p>

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document