scholarly journals Konstruksi “Islam Moderat” Pasca Aksi Bela Islam 212

2019 ◽  
Vol 34 (1) ◽  
pp. 19
Author(s):  
Juharmen Juharmen

Artikel ini mengkaji tentang eksistensi Islam moderat dalam dinamika politik Islam di Indonesia pasca Aksi Bela Islam. Adapun focus tulisan ini bersumber dari dua pertanyaan, yakni; Bagaimana Historisitas Aksi Bela Islam 212? Dan bagaimana relasi Islam moderat dengan Aksi Bela Islam? Tulisan ini merupakan kajian kepustakaan yang didukung oleh referensi yang relefan melalui pendekatan historis dengankesimpulan; Pertama, Historisitas Aksi Bela Islam tidaklah berdiri sendiri, melainkan ditopang oleh sejarah lain yang mendahuluinya, salah satunya berasal dari kecemburuan sebagian kelompok Islam jika Jakarta dikuasai oleh non Muslim. Namun yang lebih penting, bahwa Aksi Bela Islam memiliki kemungkinan upaya strategis dalam menyusun kekuatan politik sebagai “gerakan dari bawah” untuk mengikat masyarakat kepada konservatisme—sekaligus membangun kekuatan politik melalui oposisi pemerintah. Kedua, NU dan Muhammadiyah sebagai kelompok “Islam moderat” memiliki kontribusi terhadap besarnya partisipasi dan ketertarikan masyarakat dalam Aksi Bela Islam, sebagai imbas dari tidak adanya ketegasan dua Ormas tersebut dalam menyikapi dugaan penodaan agama ataupun Aksi Bela Islam.

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document