scholarly journals Masjid Al-Ikhlas sebagai Pusat Budaya Keagamaan Islam Masyarakat Tempel, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta

2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 195
Author(s):  
Miftahul Khoiri

<p>Dalam artikel ini, bertujuan untuk mendeskripsikan sejarah masjid Al-Ikhlas, budaya-budaya keagamaan yang ada di masjid Al-Ikhlas yang di jalankan oleh masyarakat Tempel, Caturtunggal, Depok, Sleman, DIY, dan juga menganalisis pendirian dari masjid Al-Ikhlas. Dengan pendekatan kualitatif, deskriptif, analitis sebagai penelitian lapangan, tulisan ini menyimpulkan bahwa masjid Al-Ikhlas berdiri tahun 06 September 1988 M, atas keinginan masyarakat, tokoh agama. Dan ada beberapa budaya keagamaan di masjid Al-Ikhlas ini, yaitu: Seni budaya Islam, meliputi Seni pembelajaran baca Al-Qur’an atau TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an). Seni pelatihan Hadroh atau Banjari. Majelis Ta’lim meliputi, Pengajian Kamis Wage, Pengajian Amanah, dan Poliklinik. Sedangkan alasan pendiriannya, karena masyarakat memang tidak memiliki tempat ibadah pada saat itu, sehingga harus dibangun sebuah masjid untuk ibadah dan aktivitas yang lainnya.</p>Kata Kunci: masjid, pusat kebudayaan Islam, Tempel.

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document